Jumat, 22 Februari 2019

Kisah Sukses : Saya Mau Mama Kembali - Sebuah Dongeng Pola Dari Negeri China

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang mengalah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyidik apa yang Zhang Da perbuat maka mereka pun tetapkan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da ialah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melaksanakan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, menunjukkan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya ialah Zhang Da.

Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita alasannya ialah miskin dan alasannya ialah suami yang sakit keras. Dan semenjak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah junior yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang niscaya tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang menyerupai inilah cerita luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia ialah salah satu dari sekian banyak anak yang harus mendapatkan kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.

Tetapi yang menciptakan Zhang Da berbeda ialah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melaksanakan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran gres dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah hingga sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang kerikil untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang kerikil ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup menyerupai ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.


Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan menciptakan bubur, dan segala urusan papanya, semua beliau kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya kawasan berobat menciptakan Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai berguru perihal obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa ialah ia berguru bagaimana seorang suster menunjukkan injeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jikalau anak 10 tahun menunjukkan suntikan menyerupai layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya gres tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya ialah perbuatan nekad, sayapun beropini demikian. Namun jikalau kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da ialah anak cerdas yang kreatif dan mau berguru untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan hebat menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang populer yang hadir dalam program penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kau mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kau rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kau butuhkan hingga kau akibat kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kau idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang populer yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kau melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun termenung dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, kemudian dengan bunyi bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, saya bisa membantu Papa, saya bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan bunyi yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata alasannya ialah terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta fasilitas untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang bersahabat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu fasilitas dari pemerintah semoga ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya semenjak dikala melihat mamanya pergi meninggalkan beliau dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi niscaya ada jalan keluarnya…ditiap-tiap kesulitan ada fasilitas dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah mengalah dengan keadaan, jikalau kini sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan….bangkitlah! karena sebenarnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.


1 komentar:

DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :)

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini