Rabu, 20 Februari 2019

Kisah Sukses : Gempa Bumi Tasikmalaya Dan Introspeksi Diri

 WIB dimana guncangannya terasa hampir keseluruh bumi Jawa Barat ini Kisah Sukses :  Gempa Bumi Tasikmalaya dan Introspeksi Diri

Mungkin Anda bertanya, apa hubungannya gempa bumi dengan introspeksi diri? Kalau kita anggap Gempa Bumi yang terjadi kemarin berskala 7.3 SR dan diperkirakan terjadi 142 km barat daya Tasikmalaya pada pukul 14:55 WIB dimana guncangannya terasa hampir keseluruh bumi Jawa Barat ini, tak terkecuali, dari Jakarta hingga Jogja, bila kita anggap sebagai insiden alam biasa, itu memang benar alasannya wilayah Indonesia khususnya Secara geologik, pulau Jawa merupakan daerah episentrum gempa bumi alasannya dilintasi oleh patahan kerak bumi lanjutan patahan kerak bumi dari pulau Sumatera, yang berada dilepas pantai selatan pulau Jawa. Posisi Indonesia yang terletak di antara pertemuan tiga lempeng bumi yang besar ialah Eurasia, Samudra Pasifik, dan Indo-Australia menciptakan perairan maritim di sekitar kita sering mengalami gempa bumi dan kita akan selalu dituntut siap mengadapi peristiwa ini.

Tetapi bila kita lihat dari sisi masyarakat secara umum, ketika kemarin pada ketika insiden gempa masih mengguncang bumi, semua orang berhamburan keluar, mencari tempat yang agak luas atau lapangan, alasannya takut rumah-rumah roboh. Saat itu saya berada di Purwakarta bersama penduduk desa, terasa aroma mencekam, bagaimana tidak, banyak ibu-ibu yang membawa anak kecil dan para orang renta yang sudah lanjut usia berhamburan keluar rumah sambil tak henti-hentinya berzikir, menyebut dan mengagungkan Nama Allah, terlihat terang raut kepanikan di wajah mereka, Cuma ada insiden yang sempat menciptakan saya sedikit geli melihat seorang cowok yang saya kenal sebagi preman dikampung itu, yang setahu saya anti-agama dan anti segala hal yang berbau religius. Apa dinyana, ketika gempa terjadi ia pun keluar bersama penduduk lainnya, dan mulutnya bezikir juga Ya Alah, Allahu Akbar! Ternyata takut juga ya.

Hingga ketika gempa mulai mereda, ketika dirasa semuanya tenang, mungkin disitulah semua berpikir perihal sebuah kekuatan Yang Maha Besar, tak seorangpun yang dapat menghentikan kekuatan besar menyerupai itu dan kita ternyata masih sangat kecil dan tak berarti apa-apa dibandingkan dengan kekuatannya. Hatipun mengakui Maha Besar Allah.

Gempa bumi dan banyak sekali insiden alam hanyalah cara atau alat saja bagi Allah, mungkin untuk mengingatkan kita di bulan suci Ramadahan ini. Bukan niat saya menghubung-hubungkan insiden ini dengan suatu kepercayaan suatu agama, hanya kalau boleh sedikit memperlihatkan opini dari orang yang sedikit ilmu ini, adakah orangnya yang tidak takut akan tiba suatu petaka bahkan kematian? Saya yakin siapapun orangnya dan meskipun seorang yang tidak percaya akan Tuhan sekalipun, mereka akan takut dan khawatir bila terjadi petaka atau kematian. Sedangkan petaka dan janjkematian disetiap agama manapun hanya Tuhanlah yang menentukan. Setiap orang khawatir akan keselamatan keluarganya, mungkin beruntunglah bagi kita yang selamat dari gempa bumi ini, tapi bagaimana dengan mereka yang rumahnya rusak bahkan ditinggal mati orang yang dicintainya?

Sudah sewajarnya bila kita mentafakuri insiden ini dan merenungkannya sebagi materi introspeksi kedalam hati kita sejauh mana amal ibadah kita selama ini, Bahwasanya tak ada kekuatan yang lebih besar selain Allah, insan sungguh sangat begitu kecilnya bila dihadapkan pada kekeuatan alam menyerupai itu. Coba saja kita bayangkan bagaimana bila gempa itu terus memerus tidak berhenti? Mungkin kerusakan dan petaka yang lebih besar terjadi. Sanggupkah kita bertahan dari guncangan yang terus menerus hingga menghancurkan segala yang ada?

Berkaca dari insiden kemarin, memang sudah selayaknya kita tetap selalu mengingat Allah SWT dimanapun dan kapankun kita berada alasannya yang namanya musibah menyerupai gempa bumi bahkam petaka lain, ternyata selalu terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan terlebih dahulu dan hingga ketika ini belum ada metode pendugaan secara akurat akan terjadinya gempa bumi.

Marilah kita bantu-membantu memaknai insiden ini untuk kita hidup menjadi lebih baik lagi dalam setiap rangkaian kerja dan doa yang kita lakukan sehari-hari sebagai ibadah kita hanya kepadaNya. Ingatlah bahwa insiden ini sakali lagi dapat terjadi secara tiba-tiba. Saya langsung mendoakan saudara-saudara kita yang meninggal biar amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT dan bagi yang ditinggal atau pun yang kehilangan rumah biar diberikan kesabaran. Amin.


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini