Selasa, 26 Februari 2019

Kisah: Peluang Poros Ketiga Pada Pemilu 2019 (Bagian 1)




Selama dua bulan terakhir, rakyat Indonesia disuguhi isu dan tontonan perihal siapa calon presiden dan wakil presiden RI periode 2019 – 2024. Meski PDI-P sudah jauh hari mengumumkan pemberian dan usungan kepada Jokowi untuk maju dalam pemilihan presiden pemilu 2019, lawan-lawannya, khususnya partai Gerindra gres memperlihatkan mandat kepada Prabowo untuk maju dalam pemilihan presiden pada pertengahan April 2018. Meskipun cukup terperinci bahwa Jokowi dikala ini telah mempunyai lawan capres (Prabowo) namun ada tiga hal penting yang belum terperinci dan akan segera terjawab;
1.    Apakah Prabowo akan memakai mandat partai dengan maju sendiri sebagai capres ataukah memperlihatkan mandat tersebut kepada orang lain?
2.    Siapakah yang akan mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden?
3.    Siapakah yang akan mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden?
Dari kondisi tersebut diatas aku menganalisa dan memprediksi sebagai berikut;
1.    Jawaban pertanyan no 1 : Kecil kemungkinan Prabowo akan menyerahkan mandat partai kepada orang lain kecuali ada hal-hal luar biasa terjadi.
2.    Jawaban pertanyaan no 2 : meskipun sulit menjawab dengan niscaya tetapi koalisi Gerindra dengan PKS yang selama ini cukup baik akan mengarah kepada diluluskannya ajakan cawapres dari 9 nama yang diajukan PKS untuk mendampingi Prabowo
3.    Jawaban pertanyaan no 3 : Cawapres dari kalangan Profesional
Mengamati perkembangan dikala ini pihak oposisi (Gerindra dan PKS) tak banyak pilihan, Gerindra juga akan sulit menolak ajakan PKS untuk memasukkan tokoh parpol PKS mendampingi Prabowo sebagai cawapres. Sementara PAN mempunyai posisi tawar ‘harus mengalah’ lantaran mereka di tahun 2014 pernah menyandingkan Prabowo dengan Hatta Radjasa yang dikala itu ketua PAN dan tidak berhasil, PAN juga terkesan kurang tegas dan kurang militan kepada Gerindra bila dibandingkan dengan PKS.
Baca goresan pena sebelumnya; Siapa cawapres pilihan Jokowi?
Bagaimana cawapres Jokowi?
Jauh hari PDI-P telah mengajukan Jokowi (sejak 2014) yang meskipun anggota partai , tetapi tidak sanggup dikatakan atau masuk kategori tokoh partai dan memang bukan ketua partai. Sikap ketua umum PDI-P Megawati nampaknya mulai menular kepada partai koalisi, tokoh partai dan ketua partai politik di dalam koalisi pemerintahan terlihat ‘menahan diri’ untuk mengajukan tokoh parpol atau ketua partai mereka mendampingi Jokowi, kecuali Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin ‘Cak Imin’ yang bersemangat dan percaya diri akan mendampingi Jokowi sebagai Cawapres.
Arahnya akan ibarat apa?
Pihak oposisi (Koalisi Gerindra-PKS) lebih gampang ditebak arahnya, menyandingkan tokoh parpol untuk maju berdampingan sebagai capres-cawapres. Kecil kemungkinan terjadi perubahan revolusioner atau turbulensi lantaran beresiko besar.
Pihak koalisi (pemerintah) tampaknya harus berjuang keras untuk meyakinkan PKB biar mengikuti jejak partai pendukung petahana dengan tidak ngotot mengajukan tokoh parpol atau ketua parpol mengajukan cawapres. Pihak koalisi petahana juga harus berjuang keras meyakinkan partai Demokrat untuk bergabung dan tidak berambisi atau memaksakan tokoh partai menjadi cawapres.
Peluang Poros ketiga
Meskipun Poros Ketiga peluangnya kecil, namun bukanlah hal tidak mungkin terjadi. Modal elektoral threshold 20% akan sanggup di penuhi bila ada 3 parpol atau lebih menyatukan diri dan mencapai janji untuk mengajukan calon tersendiri. Beberapa partai potensial yang sanggup bergabung dan membentuk poros ketiga yaitu : PKB, Demokrat, PKS dan PAN.
Kejadian apa yang sanggup mendorong mereka membentuk poros ketiga dan kapan waktunya? Dalam politik segala kemungkinan sanggup terjadi, meskipun politik berbeda dengan matematik, tetapi tetap sanggup diprediksi dan tetap memakai aturan lantaran akibat, poros ketiga akan muncul bila :
1.    Tim petahana (koalisi pemerintah) gagal meyakinkan PKB dan Demokrat
2.    Ketidaksepakatan Gerindra dengan PKS (faktor Cawapres dan kehadiran PAN). Perlu diingat bahwa PKS dan PAN jauh-jauh hari meyakinkan dirinya untuk tidak bergabung dengan partai koalisi petahana
Kapan itu akan terjadi? Poros Ketiga paling mungkin terjadi di saat last minutes atau hitungan beberapa hari sebelum pengajuan Capres dan cawapres ke KPU.
Bersambung….


2 komentar:

DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :)

DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :)

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini