Berbagi Cerita - Kisah Sukses

Asalamualaikum Wr, Wb. Hidup hanya sekali dan tidak akan berulang untuk ke duakalinya di bumi yang sama ini, Lalu apa tujuan hidup Kita? bagaimana kita menghadapinya untuk bisa mencapai cita-cita kita? dan jalan apa yang harus kita tempuh untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Disini saya mencari artikel-artikel tentang kisah orang-orang yang telah sukses meniti karirnya dibidanganya masing-masing. Semoga ini bisa menjadi Inspirasi untuk kita semua dalam menjalani hidup didunia ini. Walaupun terkadang banyak sekali rintangan yang kita hadapi tetapi hendaklah kita bersabar untuk menjalaninya agar hidup kita menjadi lebih baik dan dari hari-hari sebelumnya, (baca dan resapi kisah perjuanganya, kemudian lakukan yang terbaik dalam hidup anda)Salam kenal dari Saya

Jumat, 27 Mei 2016

Inilah Profil Pengusaha Muda Sukses - Fadil Fuad Basymeleh


Profil pengusaha muda sukses ini ialah pemilik sofware Zahir Acounting. Praktis dimengerti dan dipahami. Ya, kata-kata inilah yang pas untuk menggambarkan software yang satu ini. Di tangan laki-laki yang berpawakan tegap dan berisi ini, sofware yang berjulukan Zahir Acounting disulapnya menjadi software yang berkualitas dan digemari oleh pemakainya, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Berkat kerja keras dan perilaku pantang menyerahnya pula, kini usahanya terus berdatangan pelanggan. Tetapi menurutnya, dalam merintis perjuangan dibidang software komputer ini, ia sering dihantam dengan kegagalan. Namun lantaran memuliki daya juang yang tinggi dalam menghadapi kerasnya kehidupan, segera mungkin ia mengatasinya.

Profil pengusaha muda sukses ini patutlah untuk dibagikan kepada para pembaca sekalian supaya lebih bertambahnya motivasi kita sebagai pengusaha. Beliau ini yakni sosok laki-laki yang hidup dalam keluarga yang berkecukupan. Pengusaha sukses ini pada masa sesudah menghabiskan masa-masa SMA-nya di Lombok, laki-laki ini kemudian hijrah ke Bandung dan memutuskan untuk masuk ke Istitut Teknologi Bandung (ITB). Pada dikala mengenyam pendidikan di Jurusan Teknik Fisika di akademi bergengsi tersebut, naluri bisnis dia kemudian timbul. Tepatnya dikala ia masih kuliah semester III dan umurnya belum genap 21 tahun, ia pun bertekad terjun ke dunia perjuangan perdananya dibidang setting, desain, dan lay out. kebetulan kala itu, bisnis yang sedang digelutinya ini tidak seramai dikala ini. Untuk mengetahui kisah pengusaha muda sukses ini lebih jelasnya marilah kita simak cerita beliau.


 ini ialah pemilik sofware Zahir Acounting Inilah  Profil Pengusaha Muda Sukses - Fadil Fuad Basymeleh
Fadil Fuad Basymeleh
Fadil Fuad Basymeleh

Besi yang terus-menerus ditempa balasannya menjadi besi yang kuat. Itulah permisalan bagi Fadil Fuad Basymeleh (37). Ditempa dengan pengalaman sulit semenjak membangun perjuangan dari nol, mengalami periode jatuh bangun, kemudian bangun kembali, kini dia tumbuh sebagai entrepreneur sejati. Usahanya di bidang perangkat lunak (software) akuntansi justru berkembang ketika banyak pengusaha panik menghadapi krisis global dikala ini. Saya bersyukur ada krisis (krisis ekonomi 1998—Red). Kalau tidak, mungkin saya terus-terusan jadi tukang cetak, melayani pelanggan yang nggak-nggak (bertentangan dengan hati nurani—Red) menyerupai cetak brosur dengan gambar paha, betis dan sebagainya. Waktu itu, di Bandung, perjuangan saya di bidang advertising maju sekali. Masuk tiga besar. Tapi begitu ada krisis, perjuangan itu gulung tikar lantaran nggak ada pekerjaan dan saya masih mempunyai utang banyak sekali,” tutur Fadil Fuad Basymeleh, pemilik PT Zahir Internasional, membuka percakapan dengan Warta Kota, belum usang ini.

Ketika ditemui, Fadil gres meluncurkan produk anyar, Zahir Merdeka. Software akuntansi yang dijual dengan sistem sewa dengan konsep voucher isi ulang itu merupakan terobosan pasar yang inovatif dan unik. Sekaligus sebagai siasat untuk mengatasi problem turunnya daya beli masyarakat jawaban krisis global dan langkah jitu merebut pasar perjuangan kecil menengah (UKM) yang lebih besar. Dengan Zahir Merdeka, Fadil ingin mengarahkan lebih banyak pelaku UKM mempunyai pembukuan yang rapi dan tertib, sehingga bisa mengakses kredit perbankan.
Diakui Fadil, krisis ekonomi 1998 telah merobohkan semua pilar bisnis yang dibangunnya. Namun semangat bertarungnya tidak pernah padam. ”Kalau soal mental jangan ditanya. Nggak ada masalah. Dalam agama, kita diajari nggak boleh putus asa. Saya yakin semua cobaan itu ada hikmahnya, cuma kita belum tahu. Saya berusaha bangkit. Toh, saya sudah terbiasa nggak makan,. Waktu merintis perjuangan dulu juga banyak tantangan. Cuma kasihan belum dewasa saja lantaran saya nggak bisa beliin mereka susu,” ujar Fadil mengenai bagaimana dia menyikapi kebangkrutan usahanya pada tahun 1998.

Sepuluh tahun berlalu, sesudah melewati masa gawat darurat, Fadil kembali dihadapkan pada zaman krisis global yang kini mulai menggoyang sendi-sendi perekonomian Indonesia. ”Untuk menjawab tantangan itu pengusaha dituntut menciptakan terobosan. Saya melakukannya dengan mengeluarkan produk Zahir Merdeka. Saya tidak menurunkan harganya, tapi menciptakan caranya lebih terjangkau,” kata Fadil.

Ditegaskan, dia tidak pernah takut kepada apa yang dinamakan krisis, lantaran rezeki insan tidak tergantung krisis. Lebih penting yakni bagaimana berprasangka baik kepada Tuhan. ”Ada orang tambah kaya dikala krisis. Saya nggak khawatir krisis. Yang saya khawatirkan kerja saya elok apa nggak, dan apakah pegawai saya bisa mendukung pelanggan yang sekian banyak itu,” ujar Fadil yang memulai perjuangan tahun 1992, dikala dia masih mahasiswa.

Karena ingin Menikah

Nasib insan tidak bisa ditebak, demikian juga dengan Fadil. Bayangkan, dia kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Fisika dari tahun 1991 hingga tahun 1996. Tahun 1992, dia memulai bisnis di bidang setting, kemudian berkembang ke bidang percetakan dan advertising. Sempat berjaya dalam bisnis periklanan, tapi kemudian bangkrut.

Dia kemudian menekuni bidang perjuangan software akuntansi. Itu artinya, semua bisnis yang digeluti Fadil tidak ada yang nyambung dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya. Ternyata bukan hanya itu. Cerita Fadil terjun ke bisnis juga unik.

”Dulu waktu kuliah saya sudah ingin kawin. Ya, nggak pikir panjang, saya harus mencari pekerjaan. Saya kerjakan apa yang bisa saya kerjakan dan menghasilkan uang. Saya buka perjuangan setting itu,” kata Fadil yang menikah dengan Rosyidah tahun 1993.

Dia sengaja menikah untuk menambah tantangan hidup sehingga tidak bisa bermalas-malasan. Pasalnya, dia harus bekerja keras untuk membangun perjuangan sekaligus membiayai keluarga.

”Perusahaan advertising saya waktu itu sudah mempunyai 37 pegawai, beberapa di antaranya bergelar S2. Tapi, dikala krisis ekonomi tahun 1998, saya jatuh. Di majalah bisnis ditulis, langkah pertama menghadapi krisis yakni stop beriklan. Waduh, ya sesudah itu saya nggak punya pekerjaan,” ujar bapak lima anak ini.

Oleh lantaran masih mempunyai banyak utang, Fadel dituntut untuk berpikir alternatif. Utang kepada sebuah perusahaan modal ventura saja mencapai Rp 600 juta (dengan kurs dikala itu, 1 dolar AS = Rp 2.000).

”Saya bekerja keras, lembur, tidur subuh, untuk bikin program, sambil siang harinya tetap menjalankan perjuangan advertising. Itu saya lakukan kira-kira dua tahun,” ujar Fadil yang memulai perjuangan di bidang software tahun 1998.

Diakui, untuk bangun dari keterpurukan usaha, secara mental tidak butuh waktu lama. Namun, untuk bangun secara finansial membutuhkan waktu sekitar lima tahun. ”Ketika perjuangan software mulai jalan, saya putuskan untuk mengundurkan diri dari perjuangan advertising pada tahun 2003. Sahamnya saya hibahkan kepada karyawan. Saya mau fokus pada bisnis software sekaligus untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa saya serius membuatkan bisnis IT ini,” ujarnya.

Fadil mencicipi betapa beratnya membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk software yang dihasilkannya. ”Wah, awalnya repot banget meyakinkan calon konsumen bahwa software akuntansi kami juga berkualitas, elok dan nggak bermasalah,” ujar Chairman PT Zahir Internasional itu.

Dikatakan, dia gres mencicipi enaknya berbisnis IT, khususnya software akuntansi, tiga tahun belakangan ini. Sebab para pengusaha UKM sudah mulai memercayai produk Zahir. Mereka juga sudah mencicipi manfaatnya, terutama dalam berurusan dengan bank, sehingga tidak ragu memperlihatkan acuan produk Zahir kepada pengusaha UKM lainnya. ”Saat ini, jumlah perusahaan yang menggunakan produk Zahir sudah mencapai sekitar 8.000 UKM,” tambahnya.

Untuk mendobrak stigma jelek mengenai produk software akuntansi buatan lokal, Fadil lebih mengedepankan bukti dan manfaat daripada janji-janji muluk. ”Untuk meraih kepercayaan pasar, kami memperlihatkan jaminan uang kembali jikalau software-nya bermasalah, layanan 24 jam, dan jaminan seumur hidup. Untuk itu, kami sangat mengutamakan kualitas pelayanan lantaran untuk mendapatkannya nggak gampang,” ujar Fadil semangat.

Kini, Fadil sudah berhasil membawa PT Zahir Internasional menjadi perusahaan software lokal yang disegani pasar dan meraih penghargaan bergengsi menyerupai APICTA Award 2002, 2003 dan 2004. Lalu apa mimpinya untuk lima tahun ke depan?

”Mimpi saya nggak muluk-muluk, hanya ingin melihat produk Zahir memasyarakat di Indonesia. Saya ingin UKM yang jumlahnya puluhan juta unit perjuangan itu menggunakan software akuntansi merek Zahir. Saya ingin melihat UKM maju lantaran mempunyai pembukuan yang baik dan cepat dalam mengambil keputusan,” kata Fadil. (sumber:http://www.zahirmerdeka.com)

Profil pengusaha muda sukses ini bukanlah bisnis keluarga, melainkan bisnis yang dirintis dari nol. Suka dan sedih dalam menggeluti bisnis telah dirasakannya. Ia sering diliputi dengan kegagalan, namun segera mungkin ia bisa untuk mengatasinya. Setelah merasa jatuh bangun, Fadil secepatnya mencari peluang perjuangan yang diperlukan menuai sukses dihari kemudian. Ditunjuang dengan perilaku kerja keras, komitmen tinggi, dan pantang menyerah, menambah keyakinannya untuk menghadapi keinginannya sebagai pengusaha yang go internasional. Itulah pejalanan sukses seorang pelopor software akuntansi yang berasal dari Indonesia. Semoga sesudah hadirnya Zahir Acounting, mendorong pengusaha Indonesia lainnya untuk lebih kreatif dalam penggagasan wangsit brilian yang mereka miliki. Teruslah berkarya Fadil Fuad Basymeleh, si pelopor software jenius!

Jumat, 13 Mei 2016

Inilah Dongeng Orang Sukses Berwirausaha - Soedarpo Sastrosatomo

Kisah orang sukses berwirausaha ini ialah raja Kapal Indonesia. Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar PT Samudra Indonesia? Perusahaan yang bergerak yang bergerak di bidang perkapalan ini yaitu milik laki-laki berdarah Jawa. kesuksesannya dalam meniti karir di semua bidang cukup piawai ditekuninya. Mulai dari diplomat, pejuang, dan pengusaha. Ia pun memperoleh penghargaan Bintang Mahaputera pada tahun 1995 sebagai orang yang banyak menawarkan sumbangan kepada pelayanan umum.

Kisah orang sukses berwirausaha ini dilahirkan ketika bangsa Belanda masih menjajah negara kita, tepatnya pada tanggal 30 Juni 1920. Pria yang dilahirkan di Pangkalan Susu, Sumatera Utara ini yaitu buah hati dari Mas Sadeli Sastrosatomo dengan Rd Ngt Sarminah. Anak ketujuh  dari sembilan bersaudara ini ternyata anak seorang guru. Sebelum menginjak Sumatera Utara, awalnya kedua orang bau tanah dia tinggal di daerah Jatinom erat Klaten, Jawa Tengah. Namun, ketika kedua orang tuanya hingga di daerah yang populer dengan pelabuhan minyak bumi dikala itu, kemudian mereka berganti baju dengan menekuni profesi sebagai pegawai perusahaan yang menangani penjualan dan penyaluran opium. Untuk lebih jelasnya kisah pengusaha sukses ini, marilah kita ikuti pemaparan kisahnya berikut ini

Soedarpo Sastrosatomo
Soedarpo Sastrosatomo

Jarum jam membuktikan angka 10, ketika saya bertemu Mienarsih Soedarpo di sebuah rumah di tempat Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta Pusat, medio Juli, dua tahun silam. Perempuan usia 84 tahun itu berjalan pelan, diikuti sekretaris pribadinya. Buku setebal 400 halaman yang dipegang sekretarisnya, lantas diberikan kepada saya. Pada sampul, terpampang wajah laki-laki difoto dari arah samping. Judulnya ‘Bertumbuh Melawan Arus: Soedarpo Sastrosatomo, Suatu Biografi 1920-2001′, ditulis oleh wartawan senior Rosihan Anwar.

Mata Mienarsih berkaca-kaca, dikala berkisah ihwal ajal Soedarpo Sastrosatomo pada 22 Oktober 2007. Sang suami meninggal di usia 84 tahun. “Memang bapak dari dulu tak pernah mementingkan diri sendiri, tetapi betul untuk mementingkan kepentingan republik. Dia ingin kita sanggup bangun dan cendekia mengelola sendiri, (menjadi) pribumi. Pada simpulan hidupnya, betul betul dia menginsyafi, bahwa (kemerdekaan) ini berkat dan anugerah tuhan. Saya kira gak ada itu (permintaan menerima gelar pahlawan). Dia punya prinsip, dia orang sederhana. Tak pernah minta apa-apa,” kenang Mienarsih.

Mienarsih bertemu Soedarpo setahun sehabis Proklamasi Kemerdekaan. Keduanya bekerja di Kementerian Penerangan dalam Kabinet Sjahrir. ”Kementrian penerangan waktu itu di Jalan Cilacap Jakarta . Tugasnya untuk membantu penerbitan majalah yang bahasa belandanya “Het Inzicht” atau pandangan ke dalam. Kaprikornus saya sebagai sekretaris yang dipimpin Asmaun. Untuk pertama kali saya bekerjasama dengan Sudarpo. Sebetulmya saya sudah mendengar Soedarpo dan Soedjatmoko dikala mereka menolak digunduli pada zaman Jepang ” terang Mienarsih.

Kesan Rosihan Anwar

Wartawan senior Rosihan Anwar yaitu salah satu karib Soedarpo. Saya berbincang dengan Rosihan di rumahnya yang asri di bilangan Menteng, di suatu petang. Wartawan tiga zaman itu berkenalan dengan Soedarpo semenjak sekolah di AMS atau Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta, sekitar simpulan 1930-an. Mereka makin sering bertemu ketika Sjahrir memimpin kabinet parlementer pada November 1945. Sebagai bab dari Kementerian Penerangan, Soedarpo banyak berurusan dengan wartawan asing. ”Dan dia bertugas mengurus wartawan koresponden luar negeri yang akan meliput di Indonesia. Kalau zaman kini dia sebagai public relations atau humas. Saya waktu itu bekerja sebagai wartawan surat kabar Merdeka. Saya orang kedua di Merdeka,” terang Rosihan.

Rosihan menilai duet Soedarpo dan Soedjatmoko di Kementerian Penerangan sangat pas. ”Soedjatmoko itu pemikir sedang Soedarpo itu penggagas lapangan. Sehingga muncul image yang baik ihwal Indonesia di mata internasional.”
Buku biografi dan memoar yang mengupas profil Soedarpo Sastrosatomo dan Mien Soedarpo (Foto: MTBW)

Soedarpo dan Diplomasi Republik

Saat Republik masih seumur jagung, Soedarpo terlibat aneka macam usaha diplomasi dalam dan luar negeri. Dia memang tidak terlibat pribadi di meja perundingan. Soedarpo lebih banyak ditugaskan Sjahrir sebagai kurir atau penyampai pesan politik kepada Soekarno-Hatta.

Peneliti sejarah M. Nursyam, menilai Soedarpo Sastrosatomo lebih banyak berjuang di balik layar meja perundingan. “Kalau kita mengukur secara hierarkis, kedudukan para diplomat, Soedarpo memang bukan di depan layar. Tapi dibalik layar. Kalau di depan itu kan Agus Salim, Sjahrir. Kalau diplomat Indonesia yang berperan di Amerika Serikat, ada LN Palar, kemudian Soemitro Djojohadikoesoemo, Soedjatmoko dan gres Soedarpo. Dia menghubungkan orang-orang, isu dll. Dalam beberapa perkara dia diminta bolak balik Jakarta-AS. Untuk mengkoordinasikan dan membawa isu yang penting dalam proses diplomasi, ”papar alumnus Sejarah UGM ini.

Dalam biografinya, Soedarpo kepada Rosihan Anwar bercerita ihwal kiprahnya dalam Perundingan Linggarjati 1947. Ini yaitu sebuah negosiasi yang menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. “Di samping para menteri dalam kabinet Sjahrir yang ditunjuk sebagai delegasi resmi dalam negosiasi dengan pihak Belanda, Sjahrir sebagai Perdana Menteri acapkali menugasi beberapa orang yang erat kepadanya dan kader kader pilihannya guna membantunya secara non formal. Saya ketika itu menjadi kurir politik yang menghubungkan Sjahrir di Jakarta dengan dwitunggal Soekarno-Hatta di Yogya. Semua pasal perjanjian yang sedang dibahas oleh kedua delegasi harus diketahui oleh dwitunggal, dikonsultasikan kepada mereka.”

Diplomat di Negeri Paman Sam

Dari meja negosiasi di tanah air, karir diplomasi Soedarpo berlanjut ke New York, Amerika Serikat. Menurut Rosihan Anwar pada 1948 bersama LN Palar, Soemitro dan Soedjatmoko, Soedarapo ditugaskan di Kedutaan Besar Republik Indonesia. Dia ditunjuk sebagai atase pers.

Di negeri Paman Sam, Soedarpo dan Soemitro meminta derma pemerintah Amerika atas kedaulatan Indonesia. Sementara LN Palar dan Soedjatmoko mencari derma internasional melalui sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa. Agenda sidang membicarakan aksi militer Belanda kedua terhadap Indonesia. Aksi militer Belanda di wilayah Yogyakarta tersebut diklaim sebagai bentuk ketidakberdayaan Indonesia. Dalam sidang itu delegasi Indonesia ingin membuktikan klaim Belanda tak benar adanya. Ini dibuktikan lewat keberhasilan Tentara Nasional Indonesia menduduki Yogyakarta selama 6 jam.

PBB kemudian mengeluarkan Resolusi 28 Januari 1949 bagi Negara Serikat Indonesia dan Belanda. Salah satu isi resolusi, mengultimatum Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia paling lambat 1 Juli 1950. Atas kesepakatan Palar, Soemitro, Soedjatmoko, dan Soedarpo ditugaskan menemui Soekarno. Soedarpo yang dikenal sebagai kurir politik dipercaya sanggup memberikan isi resolusi PBB. Soekarno dan Hatta kala itu tengah ditahan Belanda di Pulau Bangka, Sumatera. Perjalanan Soedarpo menemui keduanya tak gampang karena Jakarta sudah dikuasai Belanda.

Mundur sebagai Diplomat

Selanjutnya lewat Perundingan Roem-Royen pada 1949, ibukota negara Republik Indonesia Indonesia kembali ke Yogyakarta dan Soekarno-Hatta dibebaskan dari pengasingan. Setelah persetujuan itu ditandatangaini, Soedarpo ditugaskan kembali ke Kedutaan Besar Indonesia Amerika Serikat. Kali ini Soedarpo menempati pos barunya di Washington dengan Dubes Ali Sastroamidjojo.

Namun ia tak usang bertugas . Menjelang 1950 Soedarpo mengajukan permohonan berhenti dari kiprah diplomatik. Soedarpo mengaku tak cocok bekerja sama dengan Ali Sastroamidjojo. Setelah meninggalkan dunia diplomat, Soedarpo Sastrosatomo terjun ke bisnis kapal, hingga menerima julukan Raja Kapal Indonesia. (Fik) (Sumber: http://sejarah.kompasiana.com)

Kisah orang sukses berwirausaha ini kini perusahaannya Samudera Indonesia Group telah berkibar kencang di dunia perbisnisan Indonesia. Sekarang Samudera Indonesia Group yaitu perusahaan transportasi terpadu yang mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang operator kapal niaga baik regional maupun domestik, terminal operator, pergudangan, logistik, transportasi darat, keagenan dan sebagainya. Itulah Gambaran perjalanan sang pengusaha sekaligus diplomat. Ia berusaha gentar dalam menghadapi cobaan yang menerpanya. Hanya kesabaran dan kerja keraslah yang sanggup mendorong dirinya berhasil dalam meraih cita-cita. Ketekunan, ulet, pantang mengalah dan kepiawaiannya dalam menekuni bisnis merupakan perilaku yang terpancar dari seorang Soedarpo Sastrosatomo dalam meraih kesuksesan.

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini