Berbagi Cerita - Kisah Sukses

Asalamualaikum Wr, Wb. Hidup hanya sekali dan tidak akan berulang untuk ke duakalinya di bumi yang sama ini, Lalu apa tujuan hidup Kita? bagaimana kita menghadapinya untuk bisa mencapai cita-cita kita? dan jalan apa yang harus kita tempuh untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Disini saya mencari artikel-artikel tentang kisah orang-orang yang telah sukses meniti karirnya dibidanganya masing-masing. Semoga ini bisa menjadi Inspirasi untuk kita semua dalam menjalani hidup didunia ini. Walaupun terkadang banyak sekali rintangan yang kita hadapi tetapi hendaklah kita bersabar untuk menjalaninya agar hidup kita menjadi lebih baik dan dari hari-hari sebelumnya, (baca dan resapi kisah perjuanganya, kemudian lakukan yang terbaik dalam hidup anda)Salam kenal dari Saya

Jumat, 18 April 2014

Inilah Dongeng Pengusaha Sukses Dunia

Kisah Pengusaha Sukses Dunia

Umur 23 punya bisnis beromzet lebih dari Rp 1,3 miliar sebulan. Itulah yang sekarang dilakoni Rudi Salim. Pria lulusan Sekolah Menengan Atas tersebut menekuni bisnis yang penuh risiko. Yakni, membiayai kredit untuk transaksi online.

RUDI Salim terlihat tengah berkutat dengan laptopnya ketika ditemui di balkon lantai tiga kantornya di sebuah ruko tempat elite di Jakarta Utara pekan lalu. Dia menyatakan lebih bahagia bekerja di balkon sambil mengamati keadaan sekitar kantornya. "Di sini banyak sumber wangsit yang berseliweran," katanya. Tak usang berselang, sekretarisnya tiba menyuguhkan minuman.

Semua kendali administrasi perusahaan dan urusan sepele beliau lakukan tanpa bunyi melalui media internet. Termasuk, mengendalikan karyawannya di luar kota. Ada delapan cabang di luar kota dengan 32 karyawan dengan omzet lebih dari Rp 1,3 miliar sebulan.

Usaha penghobi game online tersebut hanya mengandalkan website dan thread atau lapak di www.kaskus.us dengan tampilan sederhana berupa proposal kredit kepada siapa saja yang bertransaksi jual beli via online. "Sangat efektif kan. Tapi, saya membangun semua ini dari nol dengan modal menjual kendaraan beroda empat pinjaman orang tua," terang owner PT Excel Trade Indonesia tersebut.

Pria yang pernah merasakan dingklik kuliah di fakultas kedokteran sebuah akademi tinggi Jakarta selama dua semester itu menjelaskan, perjuangan tersebut dimulai dengan kenekatan dirinya membiayai transaksi jual beli di dunia maya (online) tanpa berjumpa dan kenal orang sebelumnya. Saat bisnis tersebut dirintis, orang tuanya sempat menentang keras.

salah satu usaha karaoke milik keluarga. Bahkan, ibu sempat bilang tak mau bertemu saya sebelum saya sukses," kenang laki-laki kelahiran Jakarta 24 April 1987 tersebut.

Uniknya, kata Rudi, wangsit bisnisnya tersebut justru bukan dari dunia online. Tapi, dari perbincangan dirinya dengan temannya yang bekerja di salah satu toko elektronik besar berjaringan nasional yang menyediakan pembiayaan untuk pembelian barang elektronik dari customer. Dari perbincangan tersebut, beliau melihat potensi yang masih sangat besar dari bisnis pembiayaan pembelian barang kredit, terutama di dunia online.

Tapi, bisnis Rudi tak pribadi mulus dan lancar. Karena minimnya pengalaman, beliau berkali-kali ditipu orang. "Awalnya, survei saya hanya melalui telepon berdasar aplikasi dan data yang dikirimkan melalui e-mail kepada calon debitor ke kantor dan rumah calon debitor," terang anak ketiga di antara tiga bersaudara itu.

Benar saja, seruan pembiayaan kredit barang naik diikuti naiknya seruan kredit bodong alias penipuan. Pada awal usahanya didirikan, sudah ada 60 aplikasi yang masuk dari nasabah di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Tapi, di antara aplikasi-aplikasi yang diajukan untuk didanai transaksinya kepada perusahaan Rudi, tak sedikit yang bermasalah. "Karena itu, saya selalu cek aplikasi kredit itu sendiri," ujarnya.

Awalnya, kenekatannya dalam berbisnis penuh risiko tersebut dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Beberapa orang sengaja menciptakan identitas palsu untuk mengibuli Rudi. Bahkan beliau sempat ditipu sindikat pemalsu kartu kredit dan menderita kerugian sampai Rp 15 juta.

Kala itu, ada seorang ibu yang mengajukan aplikasi online untuk membeli laptop dengan kredit senilai Rp 10 juta. Semua data cocok, termasuk ketika pengecekan dengan menelepon kantor tempat debitor tersebut bekerja di salah satu BUMN. "Dia sempat membayar empat kali cicilan dan selalu sempurna waktu," dongeng dia.

Rudi pun percaya kepada "nasabah"-nya tersebut. Karena itu, ketika si ibu kembali mengambil kredit untuk barang yang sama, beliau tidak berkeberatan untuk membiayai. "Tak saya sangka, ternyata semenjak itu beliau menghilang. Kredit laptop keduanya tak dibayar, juga cicilan laptop pertama. Saya kena tipu mentah-mentah," ujarnya.

Saat Rudi mendatangi kantor si "nasabah", orang yang namanya sama dengan nama si ibu tersebut ternyata tidak tahu apa-apa soal kredit laptop itu. "Tampaknya, orang yang saya temui itu namanya dicatut si penipu," imbuhnya.

Dari aneka macam pengalaman menjengkelkan tersebut, Rudi kemudian banyak memperbaiki sistem pengucuran kredit perusahaannya. Dia kemudian merekrut beberapa orang yang bertugas menyurvei pribadi di lapangan. "Kini sebelum dapat menyetujui kredit nasabah, kami menyurvei secara ketat. Setelah barang ada, orang tersebut menandatangani perjanjian dan difoto bersama barangnya," jelasnya.

Sejak sistem gres diterapkan, Rudi jarang kena tipu lagi. Bahkan, banyak pelanggan yang merasa puas atas pelayanan yang kondusif dan nyaman yang diberikan perusahaan Rudi.

Dalam waktu cepat, nama perusahaan Rudi melejit, terutama di aneka macam lembaga jual beli secara online. Tanpa harus mengeluarkan biaya promosi, publikasi atas perusahaan itu cepat menyebar di banyak lembaga diskusi di dunia maya maupun dari ekspresi ke ekspresi yang pernah merasakan fasilitas layanannya.

Begitu banyaknya seruan klien dari luar kota menciptakan Rudi kembali memutar otak untuk meraup peluang tersebut. Dia kemudian menggandeng beberapa moderator daerah di www.kaskus.us untuk menjadi surveyor. Karena itu, Rudi kemudian membuka cabang di delapan kota di luar Jabotabek. "Kecil kemungkinan para moderator bermasalah alasannya mereka juga menjaga reputasinya di dunia maya. Sebab, mereka juga berjualan di lembaga tersebut," tegasnya.

Kini, beliau mengembangkan usahanya dengan mulai membiayai seruan kredit dari para debitor di bawah usia 17 tahun dengan jaminan orang tuanya. Yang menarik, sekitar 85 persen seruan pembiayaan kredit yang diajukan kepada dirinya, belakangan ini, yakni untuk pembelian BlackBerry dan handphone (HP). "Sekarang, saya bersiap untuk perluasan ke bisnis lain," tuturnya mantap (jpnn)

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini