Jika politik diibaratkan permainan catur, maka politikus yaitu pemain catur dan ketua partai politik yaitu Grand Master catur. Yang mana berdasarkan anda pecatur dengan taktik terbaik? Siapa yang bakal memenangkan pertandingan catur nasional dalam sebuah turnamen berjulukan “Piala Presiden dan Wakil Presiden” dengan hadiah perhiasan “Kursi emas DPR”?
Babak penyisihan sudah dimulai, ketua parpol pun saling bertanding menghadapi babak ini dengan bermacam-macam langkah. Siapa saja yang akan menang dalam babak penyisihan ini? Tulisan berikut ini akan memperlihatkan citra atau bahkan prediksi siapa yang akan memenangkan pertandingan, kalah atau bahkkan remis
PKB
Ketua umum PKB; Muhaimin ‘Çak Imin’ Iskandar yaitu ketua parpol yang semenjak awal mempunyai taktik paling lengkap, paling nyleneh, paling heboh dan nampaknya paling mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan politik. Langkah Cak Imin mirip memegang bidak putih pada babak awal, dengan langkah sebagai berikut:
1. Deklarasi awal mengajukan diri sebagai cawapres telah dipersiapkan dengan matang, bukan hanya jikalau menang atau di setujui, tetapi jikalau tidak disetujui atau di tolak partai koalisi atau di tolak Jokowi, Cak Imin telah mempersiapkan skenario secara lengkap, mendeklarasikan gerakan JOIN (Jokowi – Muhaimin) yaitu kartu As pertama.
2. Mendukung kader partai yang jadi menteri untuk ikut dalam pencalegan yaitu sinyal besar lengan berkuasa persiapan PKB alias kartu AS kedua Cak Imin untuk menghadapi pemilu 2019. Saat ini ada 3 menteri PKB dibawah komando Cak Imin santer hendak mencalonkan diri sebagai anggota dewan perwakilan rakyat dalam pileg 2019; 3 menteri itu adalah: MENPORA (Imam Nahrawi), MENAKER (Mohamad Hanif Dhakiri), MENDES PDT Trans (Eko Putro Sanjoyo), sementara MENRISTEK DIKTI (Mohamad Natsir) masih belum terkonfirmasi.
3. Ke-empat menteri tersebut memang sebelumnya telah diberikan kiprah khusus untuk meyakinkan Jokowi biar mendapatkan sang ketua Cak Imin mendampingi Jokowi sebagai Cawapres 2019.
4. Kabar wacana syarat seruan Cak Imin untuk 10 jatah bangku menteri di kabinet 2019 nanti kurang menerima respon, setali tiga uang demikian juga upaya biar Cak Imin di pasangkan Jokowi ‘kurang’mendapatkan angin.
5. Gerakan Join tampaknya juga ‘tak menerima dorongan semestinya’
Dari langkah-langkah tersebut diatas Cak Imin memperlihatkan sinyal bahwa PKB ‘punya kekuatan’ dan ‘punya langkah mengejutkan’ serta yakin sanggup memenangkan pertandingan catur politik babak Penyisihan, serta melaju ke Babak Berikutnya.
Simulasinya :
1. Jika JOIN tidak tercapai atau di tolak; PKB akan berada pada posisi netral alias ‘membujang’ (antara tanggal 4 – 10 Agustus 2018). Posisi ini akan sama dengan posisi partai Demokrat.
2. Kabarnya PKB telah mempersiapkan 5 skenario menghadapi situasi penyetoran nama Capres dan Cawapres 2019 di tanggal sebelum 10 Agustus 2018.
3. PKB mempunyai daya tawar besar lengan berkuasa untuk tetap bergabung dengan Koalisi Pemerintah atau ‘memiliki bahaya serius’ bagi Koalisi Pemerintah jikalau di tolak.
4. PKB berpotensi merapat ke Demokrat atau partai lain yang juga mempunyai skenario sejenis dengan PKB, dan membentuk Poros Ketiga.
Pada posisi inilah (Poros Ketiga) impian Cawapres sanggup terpenuhi atau bahkan deal politik 10 menteri di lalu hari sangat mungkin diterima.
Bersambung..... berikutnya (PKS, PAN, PPP)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih