Berbagi Cerita - Kisah Sukses

Asalamualaikum Wr, Wb. Hidup hanya sekali dan tidak akan berulang untuk ke duakalinya di bumi yang sama ini, Lalu apa tujuan hidup Kita? bagaimana kita menghadapinya untuk bisa mencapai cita-cita kita? dan jalan apa yang harus kita tempuh untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Disini saya mencari artikel-artikel tentang kisah orang-orang yang telah sukses meniti karirnya dibidanganya masing-masing. Semoga ini bisa menjadi Inspirasi untuk kita semua dalam menjalani hidup didunia ini. Walaupun terkadang banyak sekali rintangan yang kita hadapi tetapi hendaklah kita bersabar untuk menjalaninya agar hidup kita menjadi lebih baik dan dari hari-hari sebelumnya, (baca dan resapi kisah perjuanganya, kemudian lakukan yang terbaik dalam hidup anda)Salam kenal dari Saya

Rabu, 25 September 2019

Inilah Charles Darwin

Charles Robert Darwin lahir di Shrewsbury, Inggris, pad 12 februari 1809. beliau lahir dari keluarga kaya. Kakek dan ayahnya berprofesi sebagai dokter. Tidak heran jikalau mereka berharap Darwin akan mempunyai karier dibidang kesehatan.

Darwin ialah orang yang menjalani mas kecil dengan sikap yang cukup jorok. Pada usia 12 tahun, misalnya, beliau hanya sekali dalam sebuah membasuh kaki dikala di sekolah. Hal ini tentu bertolak belakang dengan impian orangtuanya yang menghendaki Darwin bergelut di bidang kesehatan.

Darwin kemudian kuliah di bidang kedokteran. Ketika beliau memberi tahu ayahnya bahwa beliau tidak tertarik dengan bidang kesehatan, maka beliau dipindahkan ke Cambrige pada 1827 untuk mencar ilmu teologi. Pada dikala beliau bertemu dengan Adam Sedgwick, spesialis geologi. Sang ilmuwan ini pula yang alhasil mengubah jalan hidup Darwin. Sedgwick mengajaknya ikut penelitian geologi bersama jago botani John Henslow.

Darwin menjalani kuliah teologi dengan tetap memendam hasrat mempelajari bidang yang di sukai sendiri. Meskipun tidak menyukai bidang teologi, tetapi Darwin alhasil lulus pada 1831 dengan prestasi terbaik.

Darwin kemudian dikirim untuk mencar ilmu di Universitas Edinburgh. Pendidikan Darwin di Edinburgh mengalami perkembangan berarti sehabis bertemmu dengan Robert Grant, seorang dokter yang alhasil mengenalkan Darwin pada ilmu biologi kelautan. Grant pula yang mengenalkan Darwin pada teori evolusi Jean Baptiste Lamarck, ilmuwan berkembangsaan Perancis.

Semasa kuliah di Universitas Cambrige, Darwin ialah mahasiswa yang kaya di zamannya. Dia menggambarkan masa mahasiswanya sebagai dikala paling menyenangkan dalam hidupnya. Dia menjadi pelanggan tetap seorang tukang potong rambut, penjahit, dan membayar uang langganan untuk mencuci baju dan menyemir sepatu. Kamar daerah tinggalnya pun rapi lantaran beliau menyewa tukang cat dan pembersih cerobong asap.

Selain itu, masakan Darwin sangat higienis. Dia membayar ekstra uang kepada universitas unutk menerima sayuran ditambah lauk-pauk. Namun, ada satu hal yang tidak tercatat dalam buku pengeluaran keuangan Darwin, tidak banyak uang yang dibelajakan untuk buku.

Darwin memang populer tidak suka mencar ilmu di Cambrige dan lebih menyukai acara menembak, naik kuda, serta mengumpulkan serangga. Hobi mengumpulkan hewan ini pula yang menjadi mengambarkan pekerjaan yang akan beliau tekuni di masa depan. Dia menjadi ilmuwan yang merumuskan teori dasar evolusi.

Darwin ialah oranng rumahan, jauh dari skandal, dan suami yang baik, meskipun masa mudanya dihabiskan dengan berlayar dikapal HMS Beagle selama lima tahun. Penjelajahan itulah yang mendorong inovasi Evolusi yang terus menjadi kontroversi selama 150 tahun.

Saat berlayar bersama HMS Beagle, Darwin ialah orang yang tidak tahan mabuk laut. Itulah sebabnya beliau banyak meluangkan waktu didarat. Namun, lantaran hal itu pula beliau justru lebih banyak mengumpulkan data penting.

Darwin pernah hamper ketinggalan kapal yang akan membawanya ke Kepulauan Galapagos. Padahal, pulau itu ialah daerah beliau menemukan bukti evolusi dana mengetahui bagaimana proses terjadinya, yaitu seleksi alam.

Darwin juga orang yang sering gugup. Dia menunda publikasi Origin of Species labih dari dua decade meskipun sudah yakin dengan teorinya. Dia takut dengan komentar yang akan didapatnya.

Minggu, 15 September 2019

Kisah Sukses : Cara Wirausaha Bonggol Kayu Jati Diubah Menjadi Kursi

Profil Pengusaha Sukses Suyatmin


 Furnitur kayu jati memang selalu diminati orang Kisah Sukses :  Cara Wirausaha Bonggol Kayu Jati Diubah Menjadi Kursi

Furnitur kayu jati memang selalu diminati orang. Makara bagaimana cara wirausaha bonggol kayu jati ini. Apakah gampang mengolah materi bonggol menjadi kuris keluarga. Pertanyaan tersebut dijawab oleh Suyatmin, awalnya diragukan bisa memanfaatkan bonggol kayu.

Bahan kayu jati memang kuat, awet, dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sayangnya kayu jati sendiri sulit didapatkan. Pohon jati hanya diminati batangnya, yang kemudian diubah menjadi aneka bentuk furnitur. Lantas dikemanakan bonggol kayu yang menjadi sisa produksi.

Suyatmin meyakinkan bahwa bonggol kayu jati sama. Memiliki kekuatan sama dibanding batang pohonnya. Ia menerangkan bisa merubah barang tidak berbentuk itu. Wirausaha bonggol jati dibawah nama bisnis Jati Barokah.

Pemilik Jati Barokah memang spesialis, cara wirausaha bonggol kayu menjadi aneka furnitur unik. Ia bisa menciptakan kuris, meja, atau dingklik teras. Pendekatan natural diterapkan Suyatmin semoga tidak memaksa merombak struktur orisinil bonggol. 

Tidak Praktis Menjadi Pengusaha

Jangan memaksakan sebuah produk mengikuti kita. Alasan kenapa bonggol jati lebih bernilai tinggi. Karena sentuhan alami dibanding batangnya yang gampang dibentuk. Berbeda furnitur biasa masih kita lihat bentuk akarnya.

Dibuat mengikuti alur naturalnya, bisa dirubah menjadi furnitur atau aksesoris rumah. Produk berupa aksesoris meliput vas bunga, kursi, dan meja.

"Alam sudah membentuknya menjadi bundar dengan banyak lengkungan," ujar pengusaha ini.

Cara wirausaha bonggol jati tanpa merubah bentuk awal. Para pengrajin tinggal mengukir mengikuti alur. Berkat bisnis ini dirinya bisa menguasai pasar lokal. Dia menjual menembus pasar Bali, Yogya, Malang, Surabaya, Jakarta, Sumatra, dan Kalimantan.

Pasar ekspor mencakup Eropa Timur dan Timur Tengah. Pengusaha Suyatman sudah menggeluti ini semenjak tahun 1996. Bisnis furnitur ini bermula dari keprihatinan akan kayu jati. Bayangkan pohon yang bernilai tinggi ini, bonggol kayunya cuma berakhir menjadi kayu bakar.

Padahal secara kualitas kayu sama dengan batangnya. Sudah bergelut bisnis furnitur semenjak lama, ia pun tergelitik mengolah bonggol jati. Dia yang melihat warga sekitar Blora menggunakan itu sebagai kayu bakar. Merasa beliau harus berbuat sesuatu alasannya yaitu sayang dan itu menghasilkan uang.

Orang akan terkejut bahwa bonggol jati bisa diolah lagi. Kita harus melihat seksama sebuah duduk masalah di sekitar. Ditangan cuek Suyatmin, laki-laki 35 tahun, diubahnya bonggol menjadi meja dan kursi. Ia hanya impulsif berpikir itu alasannya yaitu mengikuti alur akar.

Pengusaha ini mengenang pribadi mengangkut. Bonggol kayu jati yang terbuat tersebut dibawa ke rumah. Toh, orang lain berpikir sebagai sampah tidak berarti lagi. Tanpa pikir panjang, wangsit produk hanya mengalir saja, diambilnya alat ukir dan dibuatlah furnitur dari sana.

Begitu selesai kemudian dibersihkan hingga bersih. Ia memplitur permukaan semoga mengkilat. Dan ternyata jadinya diluar dugaan awal. Ini lebih manis dibanding kursi kayu biasa. Ada unsur estetika saat kita melihat kursi tersebut.

Memang menghasilkan produk bernilai seni tinggi. Harga jual tentu lebih dibanding kursi biasa. Dari segi kegunaan juga bisa digunakan tidak memaksa. Lantas apa masalahnya, bagaimana cara wirausaha bonggol kayu jati ini memenuhi kebutuhan pasar.

Pengusaha Memutar Otak


Dihitung- hitung membutuhkan waktu usang pembuatan. Paling tidak satu bulan untuk menciptakan satu mebel. Apalagi tingkat kerumitan tersendiri mengukir akar. Tingkat kesulitan lebih tinggi, hingga ia harus memutar otak memenuhi kebutuhan konsumen yang tinggi.

Yang tersulit ialah saat bonggol berbentuk tidak beraturan. Ia harus memadu padankan setiap sisi menjadi bentuk. Harus sesuai pesanan juga dilarang melenceng. Butuh daya kreartifitas menciptakan pengusaha memutar otak.

Dia mengaku bersyukur alasannya yaitu Blora merupakan kawasan penghasil kayu jati. Suyatmin tak perlu pergi jauh sekedar mendapat bonggol kayu jati saja.

Harga karya Suyatmin dinilai bervariasi tergantung kesulitan. Satu set mebel dibuat selama satu bulan jikalau modelnya biasa. Harga mencapai Rp.1 juta hingga Rp.5 juta, itu cuma terdiri dua sofa kecil, satu sofa besar, dan meja.

Aneka souvenir dihargai Rp.20.000 hingga Rp.2 jutaan, dan setiap bulan omzet diraih olehnya bisa hingga Rp.70 juta. Tren bisnis bonggol kayu jati memang menjanjikan peluang. Permintaan juga tidak pernah sepi alasannya yaitu nilai estetika tersendiri.

"Sejak pertengahan 1990- an hingga sekarang seruan tumbuh," ujarnya. 

Pesanan mebel begitu besar hingga menambah karyawan. Dia mengambil pegawai diluar keluarga sendiri. Memang memulai perjuangan lebih yummy jikalau didukung keluarga. Selain menyebarkan rejeki juga biar gampang kordinasi, tetapi bisnisnya tumbuh dan bersiap harus mempekerjakan setidaknya 32 orang.

Pengusaha Berbagi Rejeki


Lain lagi Achmad Zainudin, perajin asal Jeparan, yang menciptakan furnitur biasa saja dari bonggol jati. Ia sukses membangun bisnisnya, sayang, berbeda Suyatmin, ia bersusah payah mengambil kayu dari kawasan Cepu, Bojonegoro dan Purwodadi.

Oleh Zainudin, bonggol- bonggol tersebut dibuat sama menjadi kursi, meja, dan suvenir. Dia dibantu oleh 25 pekerja bisa menghasilkan 10 produk tiap minggu. Meskipun susah mencari materi baku, beliau bisa mengantungi omzet Rp.59 juta per- bulan, dan produknya tidak susah dibuat.

Produk Zainudin dijual seharga Rp.3 juta hingga Rp.6 juta tiap produknya. Kemudian ada pengusaha lain, yakni Sriyanto yang punya sedikit berbeda dari rekan- rekannya sesama perajin. Dia menentukan memproduksi fokus aksesoris bukan khusus mebel besar.

Memulai perjuangan semenjak 1995, ia mendirikan UD Kharisma, laki-laki asal Solo ini berguru menciptakan furnitur dan suplemen justru dari anak buahnya. Perajin satu ini mendapat materi bonggol kayu jatinya dari Bojonegoro dan Cepu.

Ada dua sumber tetap untuk bisnis Sriyanto . Pertama, ia mendapat kayu dari petugas perhutani. Kedua membeli materi dari petani hutan, "Saya biasanya beli dari petani alasannya yaitu harganya lebih murah," Harga jual dari petani Rp 500.000- Rp 700.000 per- bonggol, itu tergantung usia pohon.

Semakin renta usia pohon, semakin mahal harganya. Jika ditanya membeli kayu jati dari Perhutani; ia enggan alasannya yaitu harus mengantongi izin. Dari petani hutan, Sriyanto juga bisa mempelajari seluk-beluk mencari bonggol kayu jati berkualitas bagus, dan jadinya menjanjikan.

Bonggol kukuh yaitu bonggol berusia renta lebih dari 40 tahun. Biasanya bonggol- bonggol renta jikalau dihitung akan berdiameter 1,5 hingga 2 meter. Jujur sudah susah mencari materi baku menyerupai itu. Karena bisnis bonggol kayu jati sudah menjadi trend, terutama dikalangan perajin furnitur.

Bonggol- bonggol itu lantas dipotong dan dikirim ke UD Kharisma. Bila sudah dipotong baik, kayu bonggol dibawa ke UD Kharisma buat digambari bentuk. Bila bentuk sudah jadi digambar, bonggol kemudian digosok menggunakan gerinda semoga belahan lebih rapi.

Sriyanto kemudian akan menggunakan gergaji kecil untuk membentuk sudut. Saat vas ataupun tempat buah jadi bentuk, produk tersebut lantas diplitur, dan digosok hingga halus kemudian dipakaikan melamin. Ia menambahi hiasan ranting- ranting pohon, semoga tempat buah dari bonggol lebih artistik dari semula.

Adapun bentuk produknya tetap mempertahankan bentuk bonggol. Dia kemudian menjual satu tempat buah Rp 80.000. "Sebulan saya bisa menjual 150 tempat buah," katanya kepada awak media. Harga vas bunga bervariasi, dijual antara Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per- unit.

Sriyanto memasarkan aneka kerajinan bonggol jati itu ke Jepara, Jakarta, Jogjakarta, dan Malaysia. Inlah dongeng cara wirausaha bonggol kayu jati, yang menghasilkan omzet puluhan juta.

Sabtu, 07 September 2019

Inilah Edwin Hubble

Edwin Powell Hubble lahir di Missouri, AS, pada 29 November 1889. Masa kecilnya dihabiskan di kota itu hingga umur 10 tahun dikala keluarganya berpindah ke Chicago, daerah ia menamatkan pendidikanya hingga jenjang sekolah menengah.

Minatnya pada dunia sains dan misteri pembentukan alam semesta terlihat dari hobi membaja buku-buku krangan Julius Varne, contohnya 20.000 Leagues Under the Sea dan From the Earth to the Moon, juga King Solomon’s Mines karya Henry Rider Haggard. Meskipun demikian, di masa mudanya di lebih dikenal sebagai atlet dari pada kegeniusannya. Tujuh kali ia menjadi juara dan sekali saja menduduki peringkat ketiga dalam sebuah kompetisi tingkat sekolah 1906. Pada tahun yang sama rekor lompat tinggi di Illnois berhasil dipecahkannya.

Ketika kuliah Hubble melanjutkan minatnya pada olahraga dengan berlatih basket dan tinju. Meskipun demikian,, bukan berarti kuliahnya terabaikan ia lulus sempurna waktu menjadi sarjana dalam bidang matematikan dan astronomi di Universitas Chicago pada 1910. Kemudian, ia menentukan melanjutkan kuliah aturan di Universitas Oxford, Inggris sehabis memperoleh beasiswa Rhodes. Saat itu ia tidak berfikir untuk berkarir dalam bidang sains. Waktu tiga tahun dihabiskannya hingga memperoleh gelas Master of Arts.

Pada 1913, Hubble kembali ke AS dan memulai karirnya sebagai pengacara dengan membuka pelayanan aturan di Ouseville, Kentucky. Dia juga sempat menjadi guru sekolah menengah dan instruktur basket di New Albany, Indiana.

Kondisi tersebut tidak berlangsung usang sehabis ia menyadari bahwa minatnya pada bidang astronomi jauh lebih besar. Oleh alasannya ialah itu, ia kembali mendalami astronomi dan bergabung dengan Observatorium Yerkes di Universitas Chicago hingga memperoleh gelar doctor pada 1917.

Setelah menjalani wajib militer dalam Perang Dunia I, Hubble bekerja di Obsevatorium Mount Wilson di California. Disana ia banyak menciptakan rekaman astronomi memakai teleskop Hooker berdiameter 250 sentimeter. Dia menerangkan bahwa bintang-bintang variable terletak diluar galaksi kita dan menentukan adanya beberapa galaksi-galaksi lain selain Bimasakti yang lalu berkembang sebagai konsep alam semesta.

Hubble juga menciptakan system kalsifikasi untuk banyak sekali galaksi yang berhasil diamati, mengaturnya satu-persatu berdasrkan jarak, bentuk, dan tingkat pencahayaanya, dengan memerhatikan menurunnya emisi cahaya galaksi, ia melihat bahwa galaksi-galaksi terebut bergerak saling menjauh dengan perbandingan jarak yang konstan. Semakin jauh suatu galaksi, semakin besar pula kecepatannya.

Dari sinilah ia bisa merumuskan Hukum Hubble pada 1929 yang sanggup dipakai untuk memeperkirakan umur alam semesta. Dia mendapatkan kekerabatan tersebut linier dan menuliskannya dalam rumus yang menyatakan bahwa naiknya kecepatan berbanding lurus dengan jarak galaksi dan tetapan Hubble yang ia tentukan. Dengan mengukur tetapan Hubble, umur alam semesta sanggup diperkirakan, yaiotu 13-15 milliar tahun.

Dengan rumus Hubble itu sanggup diperoleh bahwa semua galaksi itu pada awalnya menyatu di suatu titik. Pendapat inilah yang menjadi bukti berpengaruh kebenaran Teori Ledakan Besar (Big Bang). Penemuan ini juga menyampaikan bahwa alam semesta mengembang atau bertambah luas.

Salah satu catatan menarik dari inovasi ini ada hubungannya dengan Albert Einstein. Pada 1917 Einstein memeperkenalkan Teori Relativitas Umum yang menghasilkan model alam semesta menurut teorinya tersebut dan mengklaim bahwa ruang dipengaruhi gravitasi. Dengan demikian, seharusnya alam semesta bisa saja berkembang atau berkontraksi. Namun, ia menyatakan bahwa hal tersebut tidak masuk akal sehingga memperbarui teorinnya dan menyatakan bahwa alam semesta tetap dan tidak bergerak.

Dengan adanya temuan Hubble, Einstein menyadari dan menyampaikan bahwa revisinya perihal teori alam semesta yang dibuatnya sendiri ialah kekeliruan terbesar dalam hidupnya. Dia sempat mengunjungi Hubble pada 1931 untuk berterima kasih. Temuan Hubble telah merevolusi bidang astronomi. Tidak hanya menerangkan adanya galaksi lain, dai berhasil menyampaikan bukti yang berpengaruh bahwa alam semesta berkembang.

Edwin Hubble meninggal kan Mount Wilson pada 1942 untuk terlibat dalam Perang Dunia II, pada 1946, ia mendapatkan penghargaan Medal of Merit atas jasanya yang besar terhadap masyarakat. Dia juga pada 1948 terpilih sebagai Honorary Fellow dari Queen’s Collage, Oxford atas kontribusinya yang kuar biasa bagi dunia astronomi.

Sesudah perang berakhir, Hubble kembali melanjutkan kegiatannya di Mount Wilson. Saat itu, ia mengalami sedikit kesulitan untuk melaksanakan penelitian sehingga meyakinkan pengelola observatorium untuk memasang teleskop yang lebih besar supaya sanggup mempelajari alam semesta lebih baik.

Hubble sendiri ikut menentukan instrument pada desain Teleskop Hale berdiameter 500 sentimeter yang dipasang di observatorium Mount Palomar. Sebagai penghormatan, ia menjadi pemakai perdana alat tersebut. Saat itu ia mengatakan, “Saya berharap sanggup menemukan sesuatu diluar dugaan”.

Rasa penasarannya terhadap misteri alam semesta dilanjutkan dengan penelitian baik pada observatorium di Mount Wilson maupun Mount Palomar. Belum juga selesei untuk menyiapkan beberapa malam pengamatannya, ia meninggal pada 28 September 1953 di San Marino, California.

Pantaslah jikalau teleskop terbaik yang pernah dibangun di luar angkasa dan masih beroperasi hingga kini diberi nama Teleskop Ruang Angkasa Hubble (HST) untuk mengenang jasanya yang sangat besar dalam bidang astronomi. Sejak diluncurkan tahun 1990, HST telah menghasilkan potret luar angkasa yang menakjubkan. Meskipun kini HST berada diambang mas uzurnya, kelak niscaya akan lahir generasi-generasi teleskop gres yang akan menemukan sesuatu di luar angkasa di luar dugaan untuk menguak diam-diam alam semesta.

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini