Profil Pengusaha Nick McCabe
Kamu tidak tau siapa bos OMNIA Bali kan. Ternyata dibaliknya ada merk Internasional, Hakkasan Group. Memperkenalkan kehidupan malam ala Abu Dhabi bahkan di Bali. Direkturnya Nick MacCabe dan CEO nya Neil Moffitt bercerita sedikit wacana apa bisnisnya.
Menurut beberapa informasi merupakan kumpulan firma. Yang fokus berbisnis di kehidupan malam seluruh dunia. Hakkasan Group merupakan operator aneka night club dan klub dunia. Hingga tahun 2016, sahamnya 100% telah dikuasai oleh Tasameem Real Estate LLC, asal Abu Dabi, yang semenjak 2013 di Indonesia.
Hakkasan menggandeng tiga perusahaan: PT. Kharisma Jawara Abadi, kemudian anak perjuangan Uluwatu Villa Tbk, dan Alila Hotel & Resorts. Tiga mereka dagang usahanya yang terbaik dibawa ke Indonesia: Hakkasan, Sake no Hana, dan OMNIA.
Sempat dikabarkan melaksanakan tindakan pembersihan uang. Atau dongeng wacana CEO terbaiknya yang mengundurkan diri. Hakkasan Group kembali ke tangan Nick McCabe. Melalui bisnis investas ke Asia Tenggara, pihaknya mengharapkan bisa berkembang tanpa harus menjual satu lini bisnisnya.
Siapa sih tidak tertarik dengan program musik, hiburan mentereng, atau lampu- lampu neonnya. Kota ini seolah tidak pernah tidur menyala terus. Perusahaan mereka Angel Management Group, yang mereka mulai mengkonsultani kasino, dan hotel menyerupai MGM Resorts, kemudian pesta bak dan klub malam.
Naiknya pamor mereka semakin menggila saat satu hari. Mereka menangani merk Hakkasan, yang gotong royong bukan milik mereka. Awal didirikan oleh Wagamamama, Alan You, yang membuat program di Nevada sampai ada permasalahan antara pemilik dan manajemen.
Sebenernya merk Hakkasan tidak berkembang. Dalam gosipnya bahkan akan dijual ke tangan lain. Dua orang inilah yang mempersuasi pemilik asal Abu Dhabi. Yang mana awalnya biaya proyek senilai $75 juta menjadi $130 juta, mereka meyakinkan Abu Dhabi akan menguasai Vegas!
Bahkan akan membuat merk menjadi berbeda keseluruhannya. Bertemu dengan investor asal Abu Dhabi bukan kasus mudah. Mereka harus diasingkan ke kawasan tersembunyi. Yang mana ada satu kendaraan beroda empat dimana sopirnya menghantarkan dengan satu surat "rahasia".
Sebuah lokasi tersembunyi di Paris, mereka mulai beragumentasi wacana rencangan pembangunan. Investor "mempertanyakan" kawasan yang akan mereka dirikan. Meyakinkan mereka bahwa merk Hakkasan tidak rusak, bahkan layak untuk dijajakan kepada investor lain asal Amerika.
Tahun 2011, akibatnya mereka membanun di Vegas, dan untuk menaikan merk image keduanya mengundang DJ Tiesto dan Calvin Harris. Mereka berdua hadir memecahkan rekor, bahkan bisa mengangkat nama Hakkasan menjadi satu klub terbaik dunia.
Pria 36 tahun ini tidak pernah berhenti dalam satu tempat. Kehidupan malam sudah menjadi passion, sampai nama merk Godskitchen superclub dan Global Gathering fetival, menjadi satu dari banyak merk ditangani Nick.
Hakkasan bersama Angel Management, dan beberapa bran lainnya. Nick menyebutnya "ayo bersama jatuhkan diri bersama brand". Ditangan mereka brand- merk lain yang diakuisisi, termasuk di China, Los Angles dengan merk The Nice Guy; kawasan favorit Rihanna dan Drake.
Ia bisa menambah cahaya dalam setiap brand. Fokus mereka kemudian ke Asia termasuk di Bali, Amerik Selatan, dan London. Layanan mereka mulai dari klub malam, restoran, dan resort hotel. Ia sendiri sangat adaptif setiap kali akan mendirikan proyek.
Mengakuisi kawasan hiburan malam di Vegas dan London beda. Nama merk The End atau Fight for Fabric tidak semudah ditaklukan. Kita tidak bisa menyamakan layanan di Vegas; pelayananan suka- suka. Dimana pelayan akan "kasar", bahkan kawasan duduk kau akan diduki kalau kosong seketika.
"Itu menyerupai agak komik," ia menjalaskan. Vegas merupakan landasan layanan. Dimana ada kegilaan dan lampu- lamou neon. Kita harus siap dengan servis kegilaan disana. Tetapi layanan ini justru sejalan dengan kegilaaan kita mengeluarkan uang.
Membuat reservasi Hotel sudah berbeda. Bagaimana kita disapa saat di depan pintu. Cara mereka membawa botol minuman dan menuangkan. Tidak untuk London, Nick tidak yakin pelayanan gila macam ini akan tersedia.
Nick termasuk ambisius rela berhadapan dengan kemapanan. Targetnya 80 kawasan berbeda secara global pada 2020 mendatang. Apakah perusahaan akan mengalami kebangkrutan lain. Apa merk Hakkasan akan kembali dalam kejatuhan.
Nick memakai sistem cabang biasa. Tanpa membuang Hakkasan sendirian. Ia harus membuat itu sanggup diakses dalam pojokan jalan manapun. Pendekatan kawasan menjadi andalan mereka bertahan.
"Kami ingin menjaga misteri, keseksian dan keseksian yang menggoda," pengusaha ini menjelaskan. Hasilnya 80% permintaan kerjasama ditolak mentah.
Ia ingat betul karir pertamanya di Tyne&Wear. Dia tidak pernah mengurusi barang- barang glamor atau luxury. Nick ingat, umur 20 -an, terobsesi dengan musik. Mengajak dua rekannya, mendatangani kontrak sebagai group grup band Anjo, dengan lebel Global Underground dan Deconstructive.
Ayahnya tipikal orang bau tanah kita semua. Dia bekerja sebagai broker dan ingin anaknya sekolah tinggi. Nick kemudian kuliah jurusan grafik desainer. Sembunyi- sembunyi beliau juga musisi fatwa musik progresif. Grup Anjo atau Angel harus menjadi besar.
Disisi lain, kehidupan malam tidak menarik hati Nick, ya alasannya yakni fatwa musik mereka tidak bersentuhan di sana. Ketika teman menyewa mereka untuk menjalankan pesta rumah. Nick ikutan masuk, ini sebuah bisnis menjanjika, sampai beliau harus bereksplorasi ke tempat- kawasan malam.
Siang hari bekerja sebagai web designer dan malam mencari kawasan hiburan. Ia kemudian bertemu dengan CoolJunkie, website buatannya untuk penggemar gratisan. Disini kau bisa ikutan masuk ke klub malam dengan gratis. Sayangnya, ayahnya menolak keberadaan bisnis Nick bahkan "membuang muka".
Begitu dotcom crash membuatnya menjadi pengangguran. Tidak ada lagi pesanan alasannya yakni perusahaan web terlalu banyak dan sedikit menghasilkan uang. Ia tetap bekerja untuk urusan kehidupan malam ini. CoolJunkie beliau kerjakan penuh waktu walaupun tidak menghasilkan lebih.
Optimisme Nick membuatnya bekerja untuk Pepsi dan Bacardi. Dia membuat program musik yang mengudang Beyonce, Mariah Carey, dan akibatnya bertemu Neil Moffitt. Sekarang orang tuanya secara teratur mengunjungi rumahnya, bertemu dia, istri, dan dua anaknya.
Bos OMNIA Bali Nick MacCabe Berjuang
Nick dan Neil merupakan dua teman kuliah. Boss OMNIA Bali ini memulai dengan satu buah bisnis konsultan. Hingga ,ereka menentukan masuk lebih dalam ke Kota Dosa tahun 2007 itu. Ya Las Vegas memang dikenal dunia malamnya untuk menarik hati manusia.Siapa sih tidak tertarik dengan program musik, hiburan mentereng, atau lampu- lampu neonnya. Kota ini seolah tidak pernah tidur menyala terus. Perusahaan mereka Angel Management Group, yang mereka mulai mengkonsultani kasino, dan hotel menyerupai MGM Resorts, kemudian pesta bak dan klub malam.
Naiknya pamor mereka semakin menggila saat satu hari. Mereka menangani merk Hakkasan, yang gotong royong bukan milik mereka. Awal didirikan oleh Wagamamama, Alan You, yang membuat program di Nevada sampai ada permasalahan antara pemilik dan manajemen.
Sebenernya merk Hakkasan tidak berkembang. Dalam gosipnya bahkan akan dijual ke tangan lain. Dua orang inilah yang mempersuasi pemilik asal Abu Dhabi. Yang mana awalnya biaya proyek senilai $75 juta menjadi $130 juta, mereka meyakinkan Abu Dhabi akan menguasai Vegas!
Bahkan akan membuat merk menjadi berbeda keseluruhannya. Bertemu dengan investor asal Abu Dhabi bukan kasus mudah. Mereka harus diasingkan ke kawasan tersembunyi. Yang mana ada satu kendaraan beroda empat dimana sopirnya menghantarkan dengan satu surat "rahasia".
Sebuah lokasi tersembunyi di Paris, mereka mulai beragumentasi wacana rencangan pembangunan. Investor "mempertanyakan" kawasan yang akan mereka dirikan. Meyakinkan mereka bahwa merk Hakkasan tidak rusak, bahkan layak untuk dijajakan kepada investor lain asal Amerika.
Tahun 2011, akibatnya mereka membanun di Vegas, dan untuk menaikan merk image keduanya mengundang DJ Tiesto dan Calvin Harris. Mereka berdua hadir memecahkan rekor, bahkan bisa mengangkat nama Hakkasan menjadi satu klub terbaik dunia.
Pria 36 tahun ini tidak pernah berhenti dalam satu tempat. Kehidupan malam sudah menjadi passion, sampai nama merk Godskitchen superclub dan Global Gathering fetival, menjadi satu dari banyak merk ditangani Nick.
"Vegas yakni fondasi layanan. Itu menarik hati dan lampu neon dan gila tetapi layanannya sangat spektakuler," pengusaha ini menjelaskan.
Akuisisi Klub Malam
Hakkasan bersama Angel Management, dan beberapa bran lainnya. Nick menyebutnya "ayo bersama jatuhkan diri bersama brand". Ditangan mereka brand- merk lain yang diakuisisi, termasuk di China, Los Angles dengan merk The Nice Guy; kawasan favorit Rihanna dan Drake.
Ia bisa menambah cahaya dalam setiap brand. Fokus mereka kemudian ke Asia termasuk di Bali, Amerik Selatan, dan London. Layanan mereka mulai dari klub malam, restoran, dan resort hotel. Ia sendiri sangat adaptif setiap kali akan mendirikan proyek.
Mengakuisi kawasan hiburan malam di Vegas dan London beda. Nama merk The End atau Fight for Fabric tidak semudah ditaklukan. Kita tidak bisa menyamakan layanan di Vegas; pelayananan suka- suka. Dimana pelayan akan "kasar", bahkan kawasan duduk kau akan diduki kalau kosong seketika.
"Itu menyerupai agak komik," ia menjalaskan. Vegas merupakan landasan layanan. Dimana ada kegilaan dan lampu- lamou neon. Kita harus siap dengan servis kegilaan disana. Tetapi layanan ini justru sejalan dengan kegilaaan kita mengeluarkan uang.
Membuat reservasi Hotel sudah berbeda. Bagaimana kita disapa saat di depan pintu. Cara mereka membawa botol minuman dan menuangkan. Tidak untuk London, Nick tidak yakin pelayanan gila macam ini akan tersedia.
Nick termasuk ambisius rela berhadapan dengan kemapanan. Targetnya 80 kawasan berbeda secara global pada 2020 mendatang. Apakah perusahaan akan mengalami kebangkrutan lain. Apa merk Hakkasan akan kembali dalam kejatuhan.
Nick memakai sistem cabang biasa. Tanpa membuang Hakkasan sendirian. Ia harus membuat itu sanggup diakses dalam pojokan jalan manapun. Pendekatan kawasan menjadi andalan mereka bertahan.
"Kami ingin menjaga misteri, keseksian dan keseksian yang menggoda," pengusaha ini menjelaskan. Hasilnya 80% permintaan kerjasama ditolak mentah.
Asal Usul Bos OMNIA Bali Pernah Bangkrut
Ia ingat betul karir pertamanya di Tyne&Wear. Dia tidak pernah mengurusi barang- barang glamor atau luxury. Nick ingat, umur 20 -an, terobsesi dengan musik. Mengajak dua rekannya, mendatangani kontrak sebagai group grup band Anjo, dengan lebel Global Underground dan Deconstructive.
Ayahnya tipikal orang bau tanah kita semua. Dia bekerja sebagai broker dan ingin anaknya sekolah tinggi. Nick kemudian kuliah jurusan grafik desainer. Sembunyi- sembunyi beliau juga musisi fatwa musik progresif. Grup Anjo atau Angel harus menjadi besar.
"Setelah milenium (2000 -an), semuanya menjadi terlalu besar dan terlalu gila, sehingga kami sendiri galau dimana kami akan meluncurkan," ia menjelaskan perubahan besar di dunia musik.
Disisi lain, kehidupan malam tidak menarik hati Nick, ya alasannya yakni fatwa musik mereka tidak bersentuhan di sana. Ketika teman menyewa mereka untuk menjalankan pesta rumah. Nick ikutan masuk, ini sebuah bisnis menjanjika, sampai beliau harus bereksplorasi ke tempat- kawasan malam.
Siang hari bekerja sebagai web designer dan malam mencari kawasan hiburan. Ia kemudian bertemu dengan CoolJunkie, website buatannya untuk penggemar gratisan. Disini kau bisa ikutan masuk ke klub malam dengan gratis. Sayangnya, ayahnya menolak keberadaan bisnis Nick bahkan "membuang muka".
Begitu dotcom crash membuatnya menjadi pengangguran. Tidak ada lagi pesanan alasannya yakni perusahaan web terlalu banyak dan sedikit menghasilkan uang. Ia tetap bekerja untuk urusan kehidupan malam ini. CoolJunkie beliau kerjakan penuh waktu walaupun tidak menghasilkan lebih.
Dia terus mengerjakan website CoolJunkie. Meskipun tidak mengasilkan dan periode dot com sudah punah. Hingga musik elektronik naik daun, dan webnya menyebar ke New York, Los Angles, dan Chikago, sampai menjadi Track Entertainment pada 2005.
"Saya lebih ke broker daripada broke (miskin), dan beliau (ayah) dudukan saya dan berkata "Kamu 25 tahun, kau harusnya berpikir memilik kendaraan beroda empat (bukannya berkutat di internet) kini dan hidup senang, penghasilan tetap!" Itu tepatnya bukan pikiran saya alasannya yakni uang bukanlah tujuan saya," Nick mengenang.
Optimisme Nick membuatnya bekerja untuk Pepsi dan Bacardi. Dia membuat program musik yang mengudang Beyonce, Mariah Carey, dan akibatnya bertemu Neil Moffitt. Sekarang orang tuanya secara teratur mengunjungi rumahnya, bertemu dia, istri, dan dua anaknya.
1 komentar:
DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :) :* :*
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih