Selasa, 19 Maret 2019

Inilah Cerita Pengusaha Sukses Di Indonesia - Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono

Kisah pengusaha sukses di Indonesia yang diangkat pada artikel berikut ini ialah sejarah berdirinya perusahaan taksi yang mempunyai lambang burung berwarna biru tua. Ya taksi yang dimiliki grop ini sudah membanjiri ruas-ruas jalan di kota besar yang ada di Indonesia. Sebut saja kota yang dipadati dengan taksi ini, mulai dari Jakarta, Bali, Bandung, hingga Lombok. Siapa nyana usaha yang berawal dari menjajakan bisnis taksi gelap kini bermetamorfosis market leader di perbisnisan Indonesia, terutama dibidang transportasi. usaha perempuan ini boleh dikatakansuper jago dalam merintis usaha. Gamabaran hidupnya dalam membawa nama Blue Bird semoga menjadi nomor satu penuh dengan halangan dan rintangan. Wanita inipun tidak segan-segan melawan unek-unek  yang menerpa pilar usahanya. Saat ini kelompok usaha yang bersahabat didengar dengan Group Blue Bird ini mempunyai lebih dari puluhan anak perusahaan.

Wanita yang satu ini menorehkan kisah pengusaha sukses di Indonesia dengan perjuangannya yang keras. Wanita yang dilahirkan di kota Malang, Jawa Timur tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1923 ini ialah perempuan yang mempunyai sifat dan karakteryang baik kepada siapa saja. Nama lengkapnya Mutiara Siti Fatimah. Ia mengenyam pendidikan dari SD hingga Sekolah Menengan Atas di kota yang populer dengan buah apelnya. Setelah beranjak dewasa, Mutiara tetapkan untuk menikah dengan laki-laki yang berjulukan Djokosoetono. Untuk lebih jelasnya marilah kita ikuti kisah pengusaha sukses di Indonesia berikut ini.



 di Indonesia yang diangkat pada artikel berikut ini ialah sejarah berdirinya perusahaan t Inilah  Kisah Pengusaha Sukses di Indonesia - Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono
Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono

Kisahnya dimulai dari sebuah bemo, kendaraan umum dengan roda tiga yang belakangan ini makin sulit ditemui. Selanjutnya ialah 13 ribu armada Blue Bird, perusahaan taksi berlogo burung biru yang didirikan oleh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, kini almarhumah.

Burung biru, sejatinya ialah sebuah dongeng di Eropa, yang didengar oleh Mutiara, dikala tinggal di Belanda. Dongeng itu bercerita ihwal hikmah seekor burung berwarna biru kepada seorang gadis, yang pada dasarnya semua keinginan bisa digapai asal si gadis bersedia bekerja keras dan jujur.

Dongeng ini begitu membekas pada ibu dua anak dari perkawinannya dengan Prof. Djokosoetono itu, yang kini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan dalam kompleks Universitas Indonesia, tempatnya mengabdi.

Dari segi bisnis, kehidupan keluarga Mutiara dimulai dikala suaminya meninggal. Satu buah bemo yang dimiliki dan dikemudikan Chandra Soeharto, putra pertamanya, ikut menjadi penopang perekonomian keluarga. Purnomo, adik Chandra yang tidak mempunyai surat izin mengemudi, bertugas sebagai tangan kanan alias kondektur.

Mutiara mulai masuk ke bisnis taksi sesudah sanggup hadiah dua kendaraan beroda empat dari polisi dan tentara, sebagai jasa atas dedikasi sang suami yang meninggal tahun 1965. Berhubung yang selalu menyopiri ialah Chandra, maka nama yang dikenal pun Chandra Taksi.

Izin sebagai perusahaan taksi, diperoleh Mutiara era Gubernur Ali Sadikin (alm) memimpin Jakarta, pada tahun 1971. Sempat tidak diberikan izin karena belum berpengalaman, menciptakan perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur itu makin kreatif. Para penumpang Chandra Taksi dimintai rekomendasi layanan mereka, kemudian diajukan ke Gubernur. Hasilnya: izin pun keluar.
Selamat jalan bemo. Karena setahun sesudah Blue Bird berdiri, 25 taksi eksklusif dioperasikan. Mobil-mobil yang dipakai ialah buah akidah para istri mantan pejuang terhadap Mutiara. Ini, armadanya sudah mencapai 21 ribu taksi.

Bisnisnya pun melebar hingga ke angkutan kontainer. Namun yang pasti, tetap konsisten di jalur transportasi darat yang setiap bulan melayani 8,5 juta penumpang. (sumber: plasadana.com)

Itulah sebuah kisah pengusaha sukses di Indonesia yang didapat oleh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Walaupun tanpa kehadiran seorang suami, namun semangat bisnisnya tidak pernah pudar, sekalipun dirinya tidak tahu sama sekali mengenai dunia bisnis.  Dengan hanya berbekal keinginan yang berpengaruh untuk menghidupi anaknya, kesannya ia bisa untuk meraih segala cita-citanya.

Cermin perjalanan seorang Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono sepertinya patut dicontoh dan diterapkan dalam menjalankan usaha. Keberhasilan itu semua tak lepas dari kerja keras, optimisme yang yang tinggi, dan kecintaannya terhadap pekerjaan. Teruslah melaju Blue Bird Group semoga menjadi perusahaan paling terdepan di garda bisnis transportasi Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah semangat anda, salam sukses luar biasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini