Rabu, 27 Maret 2019

Kisah Sukses : Tour Guide Indonesia Populer Diseluruh Dunia Biografi Tedjo Iskandar

Biografi Pengusaha Tedjo Iskandar

 

 Biografi Tedjo Iskandar tidak sekedar menyukai pemusik dunia Kisah Sukses :  Tour Guide Indonesia Mendunia Biografi Tedjo Iskandar

Biografi Tedjo Iskandar tidak sekedar menyukai pemusik dunia. Kisahnya adalah tour guide Indonesia mendunia. Tedjo rela mengeluarkan uang lebih banyak, tak ayal banyak sudah konser telah Tedjo dikunjungi. Dari SMA, ia sudah menyukai artis- artis manca negara apapun artisnya, harus nonton.

Dari passionya tersebut muncul ilham bisnis tour guide. Berkat pengalaman dan koneksi luas, tour guide Indonesia mendunia. Biografi Tedjo Iskanda, semenjak kecil bahagia memasang poster- poster artis dunia di dinding kamara. Bahkan, Tedjo rela menonton bila ada konser di Palembang, menyerupai God Bless, Trencem, Aka, Rollies sampai Ken Arok. 

"Kalau teman- sobat saya naik pesawat, saya harus naik bus ke Lampung, menyebrang dengan kapal fery dari Panjang Lampung ke Merak," ujar laki-laki kelahiran 12 Desember 1960.

Bisnis Tour Guide Indonesia Mendunia


Dia sempat test SKALU kemudian diterima di UNDIP jurusan Sospol. Dia yang semenjak Sekolah Menengan Atas menyukai konser, masih mempunyai hasrat itu. Dia kemudian beralih menuju Jakarta, dilanjut kuliah di Pariwisata Universitas Trisakti, itu semua sekedar pemenuh hasrat akan konser- konser dunia.

Tedjo menjadi bersemangat, sampai meminta bantu kakaknya memastikan tetap berkuliah di Jakarta. Dia berkuliah dan ngekos di sekitar kampus Trisakti Grogol. Dia bukanlah tipe orang manja, bahkan sangat percaya diri dan mandiri.

Keputusanya menentukan Jakarta tidak membuatnya hidup nyaman, ia harus menghidupi dirinya sendiri setiap hari. Ia harus banting tulang bahkan tiap hari sabtu- minggu; bekerja sebagai tour guide. Dia harus menjaga turis keluar masuk Bandara Halim Perdanakusuma.

Menjadi LO (Liaison Officer) di City Tour yang mengantar para turis mengunjungi toko barang antik di Jalan Surabaya, batik di Kebayoran Lama, taman mini, pasar seni, Monas dan lainnya.  

Saat itu, ia bisa mengumpulkan 10 dollar US ditambah 10 dollar komisi. Lalu ia membawa turis ke kapal pesiar Golden Odyssey yang merapat di Tanjung Priuk, ke Dieng, Gunung Kawi, Yogya, Solo, sampai ke Bali.

"Karena bahasa harus berpengaruh saya kursus bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, juga fotografi dan menulis. Karena tidak bisa beli buku, saya baca di Gramedia," ungkap pengusaha fans dari Abraham Lincoln ini.

Impiannya pun nyaris tercapai, ia tidak lagi menonton dari poster di kamar tapi menonton langsung. Tedjo sudah tak pernah ketinggalan konser band- grup musik luar di Jakarta. Ia bisa menikmati konser Deep Purple, Uriah Heep, Rolling Stone, The Police, dan lainnya, pribadi di tempat.

Pada 26 Desember 1983, pengusaha keturunan TiongHoa tersebut balasannya berangkat ke luar negeri pertama kali.

"Saya menerima dogma JAL Select mengantar wisatawan ke Jepang dengan rute Singapura, Hongkong, Taiwan, Tokyo," kenang pengusaha ini

Dia mencicipi kebanggan itu menjadi orang pertama di kampungnya. Tedjo lantas sibuk mengirim surat berlampir foto- fotonya ke kampung halaman. Semua warga Lorong Pagar Alam I mendengar dan terkejut bahwa Tedjo mencapai cita- citanya satu persatu.

Hobi Nonton Konser Menjadi Bisnis Menjanjikan


Hampir setiap konser Tedjo selalu ikuti menyerupai konser Michael Jackson, Spice Girl, Boyz II Men dan North Sea Jazz di Belanda.

"Tahun 93 saya mengantar anak muda nonton NBA, kemudian pesta musik dunia di Woodstock, Amerika. Semua mimpi itu menciptakan mimpi- mimpi saya menjadi kenyataan," ungkapnya.

Pembawaanya serius, tapi santai, humoris, dan menghibur menciptakan nama Tedjo bersinar terang. Dia dikenal sebagai tour guide kelas dunia. Namanya melambung disekitaran travel agency Indonesia, mencoba menawar jasanya memandu berwisata.

Hingga sekarang suami dari Revina Aryani serta ayah dari Kidung Pascalia dan Kinanti Odelia merambah banyak sekali benua; Eropa, Amerika, Asia dan Australia menjadi langganan.

Tedjo terbiasa menjadi tour guide para artis menyerupai Sarah Sechan, Gunawan, Ari Wibowo, Bella Saphira, Ferry Salim, Cindy Fatika dan banyak lainnya. Kerana bertekat mengembangkan ilmu, dibukalah satu TTC atau Tourism Traning Center, di 1994 membawa pengalamannya ke ranah teori.

Pesertanya bukan hanya mahasiswa jurusan pariwisata, tapi juga karyawan travel agency, bahkan masyarakat umum. Pelajaranya bahkan mencakup perjalanan ke luar negeri.

Tahun 1994, mereka menjalankan perjalanan ke Singapura Bangkok. Lalu kegiatan berikutnya mencakup Eropa, Australia dan Malaysia, dan menjadi dua kali kunjuangan ke akseptor lebih dari 50 orang.

Tedjo meyakinkan "Hingga sekarang sudah ratusan tour guide lulusan kegiatan ini, mereka berhasil rutin membawa wisatawan ke luar negeri."

Tak dinyana kegiatan yang dikerjakannya menjadi bisnis sukses. TTC membentuk dirinya menjadi sentra training terbaik. Tak hanya itu, Tedjo merambah bisnis lain menyerupai menjadi pembicara, workshop, asrama pelatihan, kemudian terbaru travel mart.

Apa itu Travel Mart? Bisnis yang berfokus menggalang minimal 120 travel agency di seluruh dunia melalukakan kolaborasi bisnis. Ini mencakup bertukar informasi, wisatawan, dan pengalaman tentunya. Di usia kepala lima, Tedjo Iskandar menentukan ke luar negeri untuk sekedar menenangkan jiwa dan rohani, tak mengejar kepuasan duniawi.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini