Rabu, 20 Maret 2019

Inilah Dongeng Orang Sukses Di Indonesia - William Soerjadjaja

Kisah orang sukses di Indonesia berikut ini ialah tokoh pendiri Asuransi Astra Buana, Toyota Astra Motor, Astra Agro Lestari, dan sederetan perusahaan lainnya. Pengusaha sukses ini juga dalam kegiatan usahanya selalu menanamkan prinsip kerja keras dan berusaha untuk mengatasinya kegagalan demi kegagalan yang menerpa dirinya dalam membangun kerajaan bisnis yang mana sampai ketika ini, tetap bertahan di zaman persaingan yang sudah memasuki babak hiper-kompetitif. Namun berkat tangan dinginnya pula, perusahaan yang didirikan 51 tahun silam ini menjadi perusahaan raksasa di panggung perbisnisan Indonesia dengan nama Group Astra.

Kisah orang sukses di Indonesia ini merintis usahanya dengan mencicipi jatuh bangun terlebih dahulu. Beliau merintis usaha, ternyata Jepang sudah menduduki wilayah Indonesia, namun bagi beliau, rintangan tersebut tidak menghalangi niat sucinya untuk mencari sesuap nasi. Dalam kesempitan pada waktu itu, ia mencuri kesempatan untuk menikmati manisnya peluang. Agar lebih terinspirasi akan dongeng perjalanannya, marilah kita simak pemaparan profil pengusaha berikut ini.

Kisah orang sukses di Indonesia berikut ini ialah tokoh pendiri Asuransi Astra Buana Inilah  Kisah Orang Sukses di Indonesia - William Soerjadjaja
 
William Soerjadjaja


William Soerjadjaja (lahir di Majalengka, 23 Desember 1923 – meninggal di Jakarta, 2 April 2010 pada umur 86 tahun) ialah seorang pengusaha Indonesia yang menjadi populer lantaran suksesnya membangun PT Astra Internasional, sebuah perusahaan besar di Indonesia. William dikenal dengan sebuatan "Oom Willam".

Masa kecil

William dilahirkan dengan nama Tjia Kian Liong, sebagai anak kedua dari enam bersaudara. Namun di antara saudara-saudaranya, ia ialah anak pria yang pertama.

Kedua orangtuanya meninggal pada waktu ia berusia 12 tahun.Ayahnya meninggal dunia pada Oktober 1934, disusul oleh ibunya pada Desember 1934. William, dalam usia yang masih sangat muda, melanjutkan usaha ayahnya, berjualan hasil bumi.Ia sepertinya mewarisi talenta dagang ayahnya.

Sewaktu bersekolah di HCZS (Hollands Chinesche Zendingsschool) di Kadipaten, pada masa penjajahan Belanda, ia sempat tidak naik kelas. Namun lantaran ketekunannya, ia berhasil melanjutkan pendidikannya ke MULO di Cirebon. Namun kembali ia tinggal kelas. Dari pelajaran-pelajaran yang diberikan di sekolah, William paling menyukai pelajaran ekonomi dan tata buku. Dengan kedua pelajaran inilah ia membangun seluruh usahanya.

Menikah dan berkeluarga

William kemudian pindah ke Kota Bandung, disana ia bertemu dengan jodohnya, Lily Anwar, dan mereka menikah pada 15 Januari 1947. Pernikahan mereka berlangsung dengan sangat sederhana.

"Kami ke kantor catatan sipil naik becak. Kami menikah tanpa dihadiri tamu undangan. Kami pun hanya mengenakan baju biasa saja. Benar-benar sangat sederhana. Tidak ada tukang potret yang hadir, itu sebabnya kami tidak punya potret pernikahan. Setelah selesai nikah, kami pulang ke Jalan Merdeka naik becak lagi," begitu dongeng William.

Pernikahan ini dikaruniai empat orang anak, yaitu Edward Soeryadjaja (17 Juli 1942), Edwin Soeryadjaya (21 Mei 1948), Joyce (14 Agustus 1950), dan Judith (14 Februari 1952).

Belum dua ahad menikah, William berangkat untuk berguru di Belanda untuk mempelajari ilmu penyamakan kulit. Ia kemudian mendirikan pabrik penyamakan kulit pada tahun 1949. Tahun 1948, ketika Edward lahir, kedua pasangan ini hidup dengan berjualan kacang dan rokok yang dikirim dari Bandung. Mereka hidup dengan penuh perjuangan, kerja keras, dan doa. Dalam kehidupan yang sangat sederhana, mereka masih sanggup menyewa satu kamar di sebuah hotel di Amsterdam.

Pola hidup hemat ini tampak terang ketika pada suatu kali keluarga muda ini pergi ke Basel, Swiss. Dalam perjalanan yang berlangsung satu ahad itu mereka hanya hidup dengan roti, bubur, dan susu untuk berhemat.

Bulan Februari 1949 keluarga William kembali ke Indonesia.

Mendirikan Astra

Pada tahun 1957, William bersama adiknya, Tjia Kian Tie, dan temannya, Lim Peng Hong, mendirikan PT Astra yang belakangan bermetamorfosis PT Astra Internasional.Astra awalnya memasarkan minuman ringan dan mengekspor hasil bumi. Usaha otomotif dimulai pada tahun 1968-69. Saat itu Astra mulai mengimpor truk Dalam waktu 13 tahun saja, sudah 72 perusahaan yang bernaung di bawah bendera grup itu. Pada final tahun 1992, jumlah perusahaannya sudah mencapai sekitar 300 buah, bergerak di banyak sekali sektor: otomotif, keuangan, perbankan, perhotelan dan properti.

William selalu mengutamakan pengembangan kemampuan dan peningkatan pendidikan sumber daya manusia. Hal ini dijalankannya dalam banyak sekali kegiatan training dan beasiswa untuk karyawan. Pada tahun 1970-an, banyak karyawannya yang dikirimnya ke Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang untuk belajar.

William tidak membeda-bedakan karyawannya. Di Astra, banyak tenaga kerja pribumi yang dipekerjakannya, dari tingkat karyawan biasa sampai pimpinan. Ini merupakan wujud kecintaan dan kebanggaannya sebagai orang Indonesia.

William sangat mengutamakan nilai-nilai naluri, loyalitas, dan rasa percaya dalam merekrut karyawan.Karyawan dipacu untuk berbagi kreativitas mereka dengan menghargai penemuan bisnis mereka untuk diuji coba.

Pada 1992-1993 Astra sempat jatuh ketika bisnis Edward Soerjadjaja, anak sulungnya, ambruk. William pun terpaksa melepaskan banyak sahamnya di PT Astra sebagai bentuk tanggung jawab pribadinya dan pengorbanannya demi anaknya.William menjalani semuanya dengan pasrah dan penyerahan. Belakangan William berhasil berdiri lagi. Ia membeli 10 juta saham PT Mandiri Intifinance dan berinvestasi dalam pengembangan usaha petani kecil serta usaha-usaha kecil dan menengah.

Sebagai pengusaha sukses, William mendapat banyak penghargaan dan akreditasi dari dalam maupun luar negeri.

Akhir hayat

William meninggal dunia pada tanggal 2 April 2010 pukul 22.43 di RS Medistra, Jakarta Selatan, Indonesia sehabis sebelumnya beberapa kali dirawat lantaran sakit. William terakhir dirawat pada tanggal 10 Maret dan semenjak 1 April dia dirawat di Unit Rawat Intensif (ICU).(sumber: wikipedia.org)

William memang bukan sekedar figur pembisnis yang sukses dalam sektornya. Sebagai pendiri PT Astra Internasional, ia bukan saja telah membangun sebuah perusahaan yang dihormati dan disegani. Lebih dari itu, lewat visi dan komitmennya, ia juga telah menandakan kontribusinya kepada bangsa Indonesia dalam mengangkat ekonomi nasional dalam arti seluas-luasnya, diantaranya membuat lapangan pekerjaan bagi puluhan ribu masyarakat Indonesia. Saya harap kisah orang sukses di Indonesia di atas bisa menginspirasi dan menambah semangat anda dalam berwirausaha. Jaga terus antusias anda untuk menjadi entrepreneur, salam sukses selalu!

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini