Kamis, 17 Januari 2019

Inilah Syahrial Yusuf, Sukses Lewat Forum Pendidikan Lp3i Dengan Puluhan Cabang Kampus

Menjalani panggilan hidup sebagai seorang entrepreneur, seringkali merupakan bentuk dari tanggung jawab moral seorang pengusaha di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Terlebih lagi bagi entrepreneur yang bergerak di bidang pendidikan. Selain faktor bisnis, tentu saja mereka mempunyai tanggung jawab moral untuk membuat tenaga kerja yang siap diserap oleh bermacam-macam industri, atau mendidik calon-calon entrepreneur muda untuk siap berbisnis.

Hal itulah yang kemudian mendorong Syahrial Yusuf untuk mendirikan sebuah forum pendidikan LP3I, yang menfokuskan diri untuk membuat lulusan yang terampil, siap kerja, atau siap menjadi seorang entrepreneur. Kini, LP3I telah melebarkan sayap dengan mempunyai 48 lokasi kampus di seluruh Indonesia. Pencapaiannya pun terbilang sangat baik, yaitu dengan mencetak 95% lulusan yang pribadi mendapat tempat untuk bekerja. LP3I pun makin mengukuhkan diri sebagai forum pendidikan yang semenjak tahun 1995, konsisten menjaminkan lapangan pekerjaan kepada para siswanya.

Sebagai seorang entrepreneur yang sekarang telah sukses, Syahrial Yusuf banyak berguru dari pengalaman hidupnya sebagai mahasiswa rantau yang harus mencari biaya kuliahnya sendiri. Pria asal Medan, Sumatra Utara, yang merupakan alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, ini mengaku harus kuliah sambil kerja demi memenuhi kebutuhannya di Bandung. Dari sanalah, Syahrial mulai mengenal sistem administrasi dalam sebuah perusahaan.

“Saya memulai bekerja ketika kuliah, sebagai tenaga serabutan di sebuah bengkel. Lalu alasannya yakni potensi saya, karir saya disana cukup baik. Dua bulan saya jadi staf pembukuan, kemudian kabag pembukuan, dan tak usang saya jadi eksekutif keuangan. Makara dalam waktu 8 bulan, saya sudah menjadi wakil eksekutif yang membawahi 40-an karyawan. Itu membuat saya percaya diri alasannya yakni waktu itu usia saya gres 19 tahun,” kenang Syahrial ketika berbincang dengan Ciputraentrepreneurship.com, di kantornya di daerah Senen, Jakarta Pusat.

Setelah satu tahun bekerja, Syahrial mulai tertarik untuk menyebarkan kekerabatan di dunia kemahasiswaan dengan terjun menjadi seorang aktifis di salah satu tubuh kemahasiswaan. Di sanalah Syahrial mulai menemukan jati diri dan idealismenya, khususnya di bidang pendidikan. Ia melihat, potensi besar mahasiswa ketika itu kurang bisa diwadahi oleh pemerintah, sehingga munculah pengangguran dalam jumlah yang signifikan. Dari sanalah ia mulai bertekad untuk menjadi seorang entrepreneur.

Langkah awal yang dipilih Syahrial untuk menjadi seorang entrepreneur yakni dengan mengelola unit koperasi mahasiswa (Kopma) yang ada di kampusnya. Dengan berstatus mahasiswa UNPAD, Syahrial pun mulai menyebarkan potensi ekonomi Mandiri di lingkungan kampus.

“Saat mengurusi Kopma Unpad, saya memperbaiki system yang ada ketika itu sampai balasannya sedikit demi sedikit, Kopma Unpad mulai menghasilkan untung. Dengan lobi yang saya lakukan ketika itu, sayapun menjalankan banyak sekali bisnis, mulai dari penyediaan toga untuk wisudawan, fotocopy, jaket Unpad, sampai mendirikan forum pendidikan komputer. Jumlah karyawan yang saya rekrut pun sampai 30-an orang. Dalam waktu 1 tahun, waktu itu Kopma Unpad menghasilkan laba sampai Rp 25 juta,” ujar Syahrial.

Sebagai seorang mahasiswa, Syahrial melihat bisnis yang ia jalankan yakni bentuk dari protesnya terhadap pemerintah yang ia anggap tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup bagi sarjana. Ia pun menilai bahwa kurikulum yang ada ketika itu tidak dilengkapi dengan soft skill, atau juga ilmu kewirausahaan yang bisa membuat para calon sarjana bisa Mandiri berusaha.

Yakin dengan jalan hidupnya sebagai seorang entrepreneur, Syahrial pun menentukan jalur bisnis pendidikan sebagai peluang usaha. Dengan mengusung idealisme yang tinggi dalam mengurangi pengangguran, Syahrial pun fokus untuk mendidik SDM yang terampil dan siap bekerja. Pada tahun 1989 ia pun mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I), dan mengandalkan kurikulum yang diadaptasi dengan lapangan kerja (link and match antara dunia pendidikan dan perjuangan di Indonesia).

Di tiga tahun awal berdirinya LP3I, Syahrial melewati jalan terjal dalam membangun perjuangan pendidikannya. Ia mengaku terlalu fokus menjalankan idialismenya dalam mencetak lulusan yang berkwalitas, dan melupakan faktor bisnis yang merupakan tulang punggung penyangga idealismenya.

“Awalnya saya terlalu idealis menjalankan bisnis saya. Saya tak terlalu mengejar profit. Hal itu membuat saya kadang kesulitan untuk membayar karyawan saya. Tak jarang saya pun harus meminjam uang dari kerabat saya, supaya bisa mempertahankan forum pendidikan ini. Setelah memasuki tahun ke-4, saya pun sadar jikalau bisnis pendidikan ini harus juga mendatangkan profit yang baik supaya kualitas pendidikan yang kami berikan juga baik. Saya pun mulai dengan membangun cabang, dan cari kawan yang bisa memperlihatkan modal,” terang Syahrial.

Setelah lebih dari 20 tahun populer sebagai forum pendidikan penyedia tenaga terampil yang siap kerja, sekarang LP3I mulai serius membidik sektor entrepreneurship dengan proporsi sasaran lulusan, 30% menjadi pengusaha dan 70% menjadi tenaga terampil. Untuk mencapai sasaran tersebut, LP3I sekarang mulai menyebarkan bermacam-macam laboratorium (inkubator) perjuangan dan mempererat kekerabatan di dunia kewirausahaan.
Atas pencapaiannya, bermacam-macam penghargaan pun telah diperoleh. Namun, bagi Syahrial pujian terbesar yakni ketika ia melihat anak didiknya menjadi orang yang sukses, baik sebagai pengusaha atau sebagai karyawan. Sebuah ibadah, yang ikhlas dijalankan lewat pengabdiannya sebagai seorang pendidik.

“Saya pernah punya murid, ia sarjan kami, yang lulus dan menjadi pegawai di Bank Indonesia. Dari ratusan pelamar dari bermacam-macam universitas yang terkenal, murid saya bisa lolos menjadi pegawai. Yang membuat saya terkesan yakni latar belakang murid saya yang tiba dari keluarga yang kurang mampu. Dari enam ribu pelamar, hanya enam puluh yang diterima,” ujar Syahrial sambil tersenyum.

sumber: ciputraentrepreneurship.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini