Minggu, 27 Januari 2019

Inilah Mantan Tki Sekarang Pengusaha Mobil


Kisah  tragis yang menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) seringkali menjadi topik pemberitaan di media massa. Kebanyakan TKI menerima perlakuan tidak manusiawi saat bekerja di luar negeri.

Di sisi lain, ada warga yang sukses menjadi TKI dan luput dari perhatian. Salah satunya yakni Edi Suryadi (46), warga Kampung Cirendeu RT 03 RW 03 Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

Edi pernah menjadi TKI selama empat tahun di Arab Saudi. Keberangkatan Edi menjadi sopir di negeri orang pada 2000 kemudian itu hanya semata untuk mencari modal perjuangan di negara sendiri. Setelah modal terkuhttp://cms.republika.co.id/news/creatempul, Edi kembali pulang ke Tanah Air pada 2004.

Berbeda dengan TKI lainnya, sebelum berangkat ke luar negeri, Edi telah menguasai bahasa Arab. Pemahaman bahasa Arab diperolehnya saat berguru di madrasah. "Kemampuan bahasa menjadi modal utama bekerja di luar negeri," tutur Edi.  Jika tidak bisa menguasai bahasa negara daerah bekerja, maka potensi untuk dibohongi dan diperlakukan bergairah sangat besar terjadi.

Kemampuan bahasa itu pula yang menjadikan penghasilan Edi lebih besar. Pasalnya, Edi sempat menawar honor yang ditawarkan kepadanya. Awalnya, honor yang diberikan hanya sebanyak 800 riyal Saudi per bulan. Namun, Edi meminta sebesar 1.200 riyal per bulan. Permintaan itu disanggupi oleh majikannya di Arab Saudi.
Dampaknya, kata Edi, setiap empat bulan sekali ia bisa mengirimkan uang sebesar Rp 10 juta ke tanah air. Uang itu ditabung oleh istrinya, Eti Budiati (40) untuk modal perjuangan membuka showroom mobil.

Setelah empat tahun bekerja di Arab Saudi, kata Edi, ia tetapkan untuk pulang ke tanah air. Uang yang ditabungnya selama ini dijadikan modal perjuangan membuka showroom kendaraan beroda empat bekas dan gres di daerah tinggalnya.

Hasil menjadi TKI pun sanggup dipakai untuk membiayai anaknya sampai kuliah di perguruan tinggi tinggi. Bahkan, Edi sanggup membeli sawah dan kendaraan beroda empat pribadi. Meskipun berhasil bekerja di luar negeri, namun Edi enggan kembali ke Arab Saudi. "Bekerja di dalam negeri lebih nyaman," prinsip dia.


Sumber : republika.co.id 

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini