Jumat, 07 Juni 2019

Kisah Sukses : Developer Game Arsanesia Startup Lokal Indonesia

Profil Pendiri Game Arsanesia


 orang mahasiswa ITB yang jadi entrepreneur muda Kisah Sukses :  Developer Game Arsanesia Startup Lokal Indonesia
 
Awalnya cuma proyek kuliah, developer game Arsanesia ini, orisinil loh buatan Indonesia bukan asing. Mereka diprakarsai oleh 5 orang mahasiswa ITB yang jadi entrepreneur muda, yakni Ihwan Adam Ardisasmita, Dea Renata Vania, Khairul Annas, M. Hazki Hariowibowo, dan M. Ikhsandana Siregar.

Satu proyek kuliah berkembang pesat menjadi bisnis serius. Berawal dialog iseng, perusahaan yang hanya sambilan dan kiprah kuliah, lantas mendadak menuntut mereka bekerja keras. Mereka telah punya perusahaan sendiri.

Yang tanpa disangka- sangka, cuma modal kemauan keras serta kreatifitis tinggi jadinya menjadi rejeki. Kini mereka asik ngerjakan Arsanesia yang notabennya cuma "iseng- iseng" saja. Mengusung visi mereka sendiri yaitu, "menjadi perusahaan digital entertainment terbesar di Indonesia.

Para entrepreneur muda, startup lokal yang bertujuan memajukan Indonesia.. "...akan memelihara dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia." Arsanesia telah untuk siap bertarung di kejamnya dunia bisnis game online.

Developer Game Arsanesia Kekuatan Startup Lokal


Developer game Arsanesia memulai sebuah perjalanan panjang mewujudkan visinya. Mereka beridiri diantara perusahaan game ajaib kelas dunia. Entrepreneur muda yang oke merubah proyek kampus mereka ke jenjang lebih serius. Pada 2 April 2011, mereka melanjut berkumpul kembali untuk menciptakan sebuah business plan.

Di tanggal itu pula, lahirlah Arsanesia, yang nama Aranesia merupakan nama yang berasal dari dua bahasa berbeda. Arsa bahasa Sansekerta yang berarti "kesenangan", sedangkan nesia sendiri berasal dari bahasa Yunani berarti "pulau". Arsanesia memasukan business plan ke sebuah program di Bandung.

Bandung Festival Night namanya, yang diadakan oleh East Venture, sebuah perusahaan venture capital asal Singapura. Tim Arsanesia jadinya berhasil masuk ke 10 besar dan dapat berkesempatan bertemu investor beruang.

Acara itulah Arsanesia memulai start- up sendiri, sebagai bisnis bekerjsama berharap keberuntungan mengikuti. Mereka yang dulunya membuka kantor pertama di kampus. Meski menjadi searea kampus agenda kuliah mereka berbeda- beda.

Mereka merasa tidak kesulitan mulai menciptakan banyak sekali game online. Awal sekali, setuju menentukan kampus dijadikan kantor mereka, sebab cukup anggun lebih baik daripada tidak ada. Di Desember, barulah developer game Arsanesia berkantor di pekantoran, tentu hasil patungan di tempat Sukajadi.

Lalu mereka fokus dengan bekerja di kantor untuk sekedar membayar hutang, dan hasilnya?

Lumayan semuanya mulai berjalan membaik. Dalam program pekan raya berjulukan Communicasia 2011, Arsanesia mengeluarkan game terbaiknya di ajang besar Singapura. Mereka mengeluarkan Gamelan Player.

Ini memungkinkan orang mendengar bunyi merdu orisinil gamelan serta memainkannya sendiri. Game yang kemudian mendapat skor 4 dari skor 1-5, yang berarti game online tersebut telah memenuhi harapan. Gamelan Player menjadi merek terunduhan terbesar, 33 ribu pengunduh di awal peluncuran.

Prospek Developer Game Arsanesia


"Kami ingin menyajikan kembali kekayaan Indonesia melalui media yang menyenangkan," ungkap Adam Ardisasmita CEO Arsanesia juga Vice President of Nokia Indonesia Community Enthusiasts (NICE).

"Di kurun digital menyerupai ini, sulit mengajak anak kecil untuk menonton wayang kulit atau teater, sebab itulah Arsanesia dibentuk untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia dari kepunahan melalui game."

Melalui banyak sekali jalan, menyerupai Apple App Store, Google Play, Windows Market Place, Nokia OVI Store, dibutuhkan terjadi persaingan terbuka bagi merek lokal.

Arsanesia mengusung budayabeberapa game unggulan dijual, menyerupai Gamelan Player, Si Pitung, Temple Rush Prambanan, Wago Warrior, Slapillar, Little Lea dan Flipallago.

Mereka berhasil menciptakan dunia melihat Indonesia terbukti jumlah pengunduh. Sampai sekarang, perusahaan ini diunduh oleh banyak negara lain. Persentasenya dari India sebesar 26%, Indonesia 15 %, Thailand 10%, Filipina 10%, dan Malaysia 10%.

Sisanya,Vietnam, Pakistan, Italia, Brazil, Mexico, Russia, Finlandia, Arab Saudi, Jerman, Turki, Mesir sebesar 1-2 persen. 

Gamenya memang gres dijangkau di produk Nokia. Namun, khusus Temple Prambanan telah tersedia di Google Play. "Kami juga sedang mengurus ijin memasukan aplikasi kami ke Apple Store," ucap Adam.

Akhirnya Arsanesia dikabarkan membuatkan game gres berkolaborasi dengan pencipta komik serta perusahaan chip nomor satu di dunia. Mereka berlima anak muda asal ITB, berharap adanya tempat bagi Indonesia menyerupai Disney Land dengan huruf lokal.

1 komentar:

Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
Kesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini