Minggu, 09 Juni 2019

Inilah Mahmoud Ahmadinejad


Mahmoud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad (bahasa Persia: ; lahir 28 Oktober 1956) ialah Presiden Iran yang keenam. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 sampai 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang memiliki pandangan Islamis.


Lahir di desa pertanian Aradan, erat Garmsar, sekitar 100 km dari Teheran, sebagai putra seorang pintar besi, keluarganya pindah ke Teheran dikala ia berusia satu tahun. Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan kemudian lintas dan transportasi.

Pada tahun 1980, ia ialah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang menyebabkan terjadinya krisis sandera Iran.

Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, ia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 sampai Oktober 1997.

Ahmadinejad kemudian terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, ia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain itu, ia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu presiden, alasannya ialah tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.

Presiden Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang dikala itu menjabat walikota Teheran.

Namun bukannya tergesa-gesa membereskan duduk masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata: “Bersyukurlah alasannya ialah presiden kita telah mencicipi kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya”. Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.

Sifatnya yang sederhana ini masih terlihat dikala Ahmadinejad terpilih menjadi Presiden. Karpet-karpet merah persia mahal dikeluarkan semua dari istana, menolak kendaraan beroda empat limosine dan tetap setia memakai kendaraan beroda empat tuanya serta tetap tinggal di rumah susunnya.

Selain sifatnya yang sederhana ia dicintai alasannya ialah lebih mementingkan memperbaiki ekonomi negara ketimbang bidang-bidang lain dan memperjuangkan setiap pendapatan minyak bumi supaya jatuh ke meja makan rakyat Iran.
Ahmadinejad memberi salam hormat kepada Ayatollah KhameneiSetelah dua tahun sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad kemudian terpilih sebagai presiden gres Iran. Tak usang setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menyampaikan Ahmadinejad sedang berjalan menuntun para sandera dalam insiden tersebut, namun tuduhan ini tidak pernah sanggup dibuktikan

Kesederhanaan Presiden Mahmoud Ahmadinejad

Ahmadinejad populer dengan kesederhanaannya dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai personal maupun sebagai seorang Presiden Iran. Dalam sebuah sesi wawancara bersama wartawan TV Fox dari Amerika, terungkaplah sisi-sisi menakjubkan dari seorang Ahmadinejad, kehidupannya yang sangat sederhana menjadi sangat membanggakan jikalau kita bandingkan dengan kehidupan para pejabat di negeri kita sendiri, Indonesia. Apa saja itu?


Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang gampang dibersihkan.

Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk mendapatkan dan menghormati tamu VIP, kemudian ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler
untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 dingklik kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

Langkah pertamanya ialah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang kemudian di sebuah kawasan kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang yang masuk ialah uang honor bulanannya sebagai dosen di sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250.

Selama menjabat sebagai Presiden Iran, Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai Presiden, alasannya ialah bahwa semua kesejahteraan ialah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Sang presiden selalu membawa tas setiap hari yang berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Selain itu, hal lain yang ia ubah ialah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga sanggup menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Ia juga memangkas protokoler istana sehingga menteri-menterinya sanggup masuk eksklusif ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara menyerupai karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal menyerupai itu dikala mengunjungi banyak sekali tempat di negaranya.

Presiden Iran ini kerap tidur di ruang tamu rumahnya sehabis lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti ke manapun ia pergi.



Berikut data perihal Presiden Mahmoud Ahmadinejad

Lahir : Aradan, 28 Oktober 1956

Jabatan : Presiden Iran yang keenam

Pendidikan : Gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan kemudian lintas dan transportasi Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST)

Karir :

* Korps Pengawal Revolusi Islam (1986)
* Insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran
* Wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy
* Penasihat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam
* Gubernur provinsi Ardabil (1993-1997)
* Walikota Teheran (3 Mei 2003 - 28 Juni 2005)
* Presiden Iran (3 Agustus 2005 - sekarang)

Tawa Saat Ahmadinejad Berpidato di Universitas AS
New York (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang dijelek-jelekkan sebagai pembantah Holocaust, pendukung teroris dan penyokong gerakan perlawanan di Irak, ternyata bisa mendatangkan tawa dikala berpidato di Columbia University, Amerika Serikat (AS), meski bukan lewat lelucon.

"Di Iran tidak ada homoseksual, menyerupai di negara anda," kata Ahmadinejad, Senin, dikala menjawab pertanyaan mengenai pelaksanaan eksekusi mati di Iran yang belum usang ini dilakukan terhadap dua laki-laki penyuka sejenis.

Ia menimpali, "Di Iran tidak ada fenomena ini, saya tidak tahu siapa yang memberitahukan kepada anda bahwa kami punya hal begitu."

Tawa keras dan cercaan "booo" dilepaskan sekitar 700 orang, kebanyakan mahasiswa, yang hadir di Ivy League school. Mereka, antara lain mengenakan kaos oblong bertuliskan "Stop Ahmadinejad`s Evil" (stop Iblis Ahmadinejad).

Pada bab awal, ia mengemukakan perihal Israel yang menyiksa warga Palestina dan jadwal nuklir Iran yang bertujuan untuk energi dan bukan untuk senjata, sebelum komentar mengenai homoseksual yang memecahkan ketegangan.

Ahmadinejad yang berbicara dalam bahasa Persia bersama-sama berusaha menciptakan lelucon, namun tidak berhasil menciptakan tawa alasannya ialah kemungkinan nuansanya hilang dalam penerjemahan.

"Saya akan ceritakan satu dagelan di sini," katanya. "Saya pikir para politikus yang mengusahakan bom atom atau mengujinya, membuatnya, secara politis mereka terkebelakang, dungu."

Hadirin ragu, sebagian bertepuk tangan alasannya ialah menganggapnya sebagai pernyataan cinta hening sedangkan lainnya resah dengan kata dungu yang peka.

Kunjungan Ahmadinejad yang pada Selasa akan berpidato pada Sidang Umum PBB itu tidak lepas dari banyak sekali keberatan, menyerupai anggota dewan perwakilan rakyat AS asal kawasan pemilihan New York, Anthony Weiner, yang kepada para pengunjuk rasa di depan Markas Besar PBB mengatakan, "kadang ada ular berkeliaran di jalanan New York."

Koran The New York Daily News di info utama halaman depan menulis "The Evil Has Landed" (iblis telah mendarat).

Rektor Universitas Columbia sama saja, ia menjuluki Presiden Iran itu "diktator picik dan jahat".

sumber : kaskus

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini