Biografi Pengusaha Hamzah Izzulhaq
Siapa wirausaha berdikari Hamzah Izzulhaq ini. Pengusaha muda kelahiran 26 April 1993, yang semenjak memang lahir berjiwa wirausaha. Inilah biografi Hamzah Izzulhaq, atau Hamzah lebih akrabnya, beliau jadi salah satu pengusaha muda yang menarik perhatian media.
Dia mempunyai sifat easy going, membuatnya gampang dikenali. Dan melihat banyak sekali kisahnya, banyak cowok di penjuru Indonesia terinspirasi. Sosoknya itu gampang dikenali, dengan gaya bicaranya lugas terperinci dan gampang akrab.
Biografi Hamzah Izzulhaq telah bisa meyakinkan kita sebagai seorang pengambil resiko dan deal maker dari pengalamannya. Wirausaha berdikari itu lebig suka menjalin koneksi. Harus bisa untuk bisa bekerja sama di dalam situasi apapun tegas penulis.
Pemuda yang berani mengambil kegagalan lebih awal. Dibanding kita semua beliau sudah pernah gagal hingga puluhan juta. Kini, wirausaha mandiri, yang berhasil membuka 44 cabang bimbel dan sebuah bisnis sofabed di Tangerang, tetapi bukanlah bisnis pertamanya loh.
Usaha Pertama Hamzah Izzulhaq
Sejak masih sekolah banyak pula perjuangan pernah dilakoni. Sebut saja dari menjual beberapa macam permainan mirip kelereng, petasan, dan banyak sekali macam permainan yang sangat digemari anak- anak.Tidak hanya itu, beliau juga pernah berjualan koran, atau layanan ojek payung dikala hujan.
Tidak berhenti lagi beliau mengamen besama teman- teman. Pemuda yang gemar bersosialisasi tidak hanya bisa berhubungan dengan mereka yang "mapan". Dia tak lah segan membantu mereka yang tak mampu, berteman dan bekerja sama.
Di SMA, bisnisnya merambah ke bisnis online. Disela- sela acara santai mirip kegiatam bermain game online. Ia pun sigap game tersebut dibisniskan. Ketika itu Hamzah dikenal andal game sempai level tinggi diantara kawan- kawannya.
Dia menjual akun game miliknya sebesar Rp.1,2 juta. Lalu umur 18 tahun, mulalailah berbisnis serius ditekuni, kala itu bisnis berjualan pulsa dan buku sekolah. Caranya, Hamzah akan melobi pamannya yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar di jakarta.
Pengusaha muda ini menjadi biro dengan diskon sebesar 30% per- buku. Ia kemudian menjual buku- buku itu ke sahabat dan kakak kelas setiap semester. Tipsnya biar laris Hamzah menjelaskan ringan: berikan saja mereka diskon 10% dari 30% diskon miliknya.
Jadilah harganya masih untung 20% cukup sebagai pancingan. Jika ikalkulasi pada setiap semester, ia kala itu akan menghasilkan Rp.950.000. Angka luar biasa untuk bisnis sekelas anak sekolahan. Uang kesudahannya kemudian gres beliau putar untuk bisnis pulsa.
Sayang, kali ini, usahanya gulung tikar, hanya sanggup bertahan 3 bulan saja. Hamzah mencatat ada duduk kasus alasannya ialah rekan usahanya sering menggunakan modal milik mereka sendiri -mengambil pulsa tanpa bayar.
Saat itu, Hamzah sempat down, tetapi pribadi berdiri dengan membaca- baca buku bisnis lagi. Modal sisa untung berjualan pulsa, ia gunakan kembali berbisis, kali ini dibelikan mesin pembuat pin, waktu itu ia masih duduk di dingklik kelas 2 SMA.
Pengusaha Muda Mandiri Bimbel Sukses
Namun, lagi- lagi usahanya gagal, Hamzah yang tak mengerti mesin justru mematahkan alat tersebut. Sang ayah sempat murka besar mendengarnya. Tapi, Hamzah masih ingin terus menyalurkan hasrat bisnisnya. Hamazah mengikuti aneka seminar guna meningkatkan pemahaman akan wirausaha.
Dimulai tahun 2004, sebuah seminar bisnis membuka mata Hamzah lebar, bagaimana sebuah bisnis bimbel seharusnya dikerjakan dan apa prospeknya. Itulah menjadi panggilan tersendiri baginya. Ia termasuk tipe berani mencoba tanpa harus ada embel embel passion coba saja.
Dia benar- benar selalu merasa pekerjaanya ialah passionya jadi bisnis -lah passionnya. Dia segera mencoba bertanya perihal bisnis bimbel langsung. Sebagai catatan menarik Hamzah bukanlah dari keluarga tidak mampu.
Ayahnya merupakan seorang dosen di Universitas Gunadarma, yang yakin sang anak bukan tipe pemalas jadi selalu mendukung langkahnya. Sejak awal sekolah dasar, Hamzah mulai mencari- cari embel-embel uang jajan.
Dia mulai mencari uang saku sendiri dari mengamen hingga ojek payung. Dia bahkan pernah menjadi seorang tukang parkir. Adanya ilham seminar bimbel, beliau benar- benar menginginkan bimbelnya sendiri, tapi tak membangunnya dari nol.
Kala itu si empunya Bimbel menunjukkan penawaran menggiurkan kepadanya. Tak ayal, dangan pasti, beliau meminjam uang 70 juta dari ayahnya tanpa ragu untuk sebuah bisnis. Berkaca dari kegagalan, dimana beliau pernah membuka bisnis pembuatan pin hingga mematahkan alatnya.
Ayah dan ibunya terlihat cukup ragu kala Hamzah mengutarakan niat. Tetapi, bukanlah Hamzah namanya kalau tidak ngotot meyakinkan ayah dan ibunya. Meyakinkan mereka bahwa bimbel merupakan jalan kesuksesannya.
Berhasil beliau pribadi menghubungi pembicara seminar untuk lebih lanjutan ketika ijin itu datang. Caranya? Langsung saja mempelajari serius marketing, keuangan, hingga prospek. Dia benar- benar ingin menekuni bimblenya ini.
Dia mengambil alih satu sistem, semua pengajar dan juga UTANG -nya. Untung, pemilik bimbel bukanlah tipe seorang memanfaatkan keseriusannya atau sejenis penipuan. Bisnis mengambil alih punya satu tantangan tersendiri, dan ini berbeda memulai dari nol teman.
Dia harus menjaga semuanya tetap stabil di awal- awal tahun. Dia harus memastikan dengan tiba sendiri ke bimbel kemudian berdiskusi bersama pengejarnya. Jika beliau benar- benar tidak berguru sudah dipastikan bimbel akan rutuh.
Maka Hamzah tidak mau setengah- setengah apalagi modalnya uang kendaraan beroda empat 70 juta. Dia fokus harus mengembalikan uang tersebut berbentuk kendaraan beroda empat untuk ayah dan bunya. Jika berhasil bertahan, bimbelnya akan terlihat kesudahannya lambat laun kalau tidak ada media promosi; bukan kasus mudah.
Dia bisa diibaratkan mirip mengambil alih perusahaan utuh. Hamzah harus membayar mahal serta berguru keras mengikuti alur. Dengan kemampuan menganalisanya, ia yakin bisa melawan rasa takut kerugian.
Berhasil membuatkan perjuangan bimbelnya hingga total ada 44 cabang. Barapa yang beliau dapat? Ada 730 juta pertahun, sebuah nilai yang sangat tinggi untuk cowok 19 tahun. Tidak puas berbisnis bimbel, Hamzah merambah dunai sofabed mengambil alih perjuangan orang lain.
Cara yang hampir sama dengan bimbelnya. Mungkin juga inilah bakatnya untuk mengambil bisnis sudah jadi. Dengan pengalamannya mengelola bimbel, beliau mempunyai lebih kepercayaan tinggi untuk mengelolai perjuangan barunya.
Tak ayal, dar bisnis sofabed berkembang secara baik walau cukup tersendat di awal. Dikutip dari banyak sekali sumber, Hamzah Izzulhaq sang pengusahan muda, mempunyai prinsip tersendiri mengenai menjadi entrepreneur atau wirausahawan.
Hamzah ialah pengusaha muda, pemilik CV. Hamasa, yang mempunyai cabang perjuangan waralaba bimbel dan bisnis sofa bed.
Dia menyebut lima prinsip juga akan berlaku bagi kita semua. Apa itu, itu adalah:
Pertama, memperbaiki kualitas hubungan dengan lingkungan. Lingkungan membangun abjad menjadi seorang entrepreneur. Mungkin, kita akan menemukan kata "ah, ngapain sih bisnis? nanti aja""sok renta loh hidup aja dulu".
Hamzah menekankan kita kalau berteman dengan orang pesimis mirip ini, maka kita akan ikut pesimis.
Kedua, bagi anda yang ingin memulai bisnis, jangan memulai dari nol. Dia berkata "kalau istilah tangga, ada tangga 1 hingga 5, maka kita bisa memulai dari tangga 4 atau lima. Misalnya, kita bisa meneruskan perjuangan yang dirintis orang lain."
Ketiga, jangan pernah jadi seorang NATO (No Action Talk Only). Jika punya kayakinan, kita harus bisa memperjuangkannya Kita membutuhkan action cepat. Hamzah mayakinkan bahwa perjuangan tanpa action sama saja berbohong kepada semuanya.
Keempat, perbaiki hubungan dengan Tuhan dan orang tua. Orang renta akan mendoakan kita yang terbaik hingga mencapai kesuksesan. Sedangkan, ketika dekat dengan Tuhan maka kita tidak akan terjebak kesombongan sesudah menjadi sukses.
Kelima, ingatlah kepada sesama. Kita dihentikan lupa power of giving, beramal akan membantu menjadi pengusaha sukses. Janganlah kita melihat siapa yang bicara tetapi isi yang dibicarakannya.
Dia harus menjaga semuanya tetap stabil di awal- awal tahun. Dia harus memastikan dengan tiba sendiri ke bimbel kemudian berdiskusi bersama pengejarnya. Jika beliau benar- benar tidak berguru sudah dipastikan bimbel akan rutuh.
Maka Hamzah tidak mau setengah- setengah apalagi modalnya uang kendaraan beroda empat 70 juta. Dia fokus harus mengembalikan uang tersebut berbentuk kendaraan beroda empat untuk ayah dan bunya. Jika berhasil bertahan, bimbelnya akan terlihat kesudahannya lambat laun kalau tidak ada media promosi; bukan kasus mudah.
Dia bisa diibaratkan mirip mengambil alih perusahaan utuh. Hamzah harus membayar mahal serta berguru keras mengikuti alur. Dengan kemampuan menganalisanya, ia yakin bisa melawan rasa takut kerugian.
Berhasil membuatkan perjuangan bimbelnya hingga total ada 44 cabang. Barapa yang beliau dapat? Ada 730 juta pertahun, sebuah nilai yang sangat tinggi untuk cowok 19 tahun. Tidak puas berbisnis bimbel, Hamzah merambah dunai sofabed mengambil alih perjuangan orang lain.
Cara yang hampir sama dengan bimbelnya. Mungkin juga inilah bakatnya untuk mengambil bisnis sudah jadi. Dengan pengalamannya mengelola bimbel, beliau mempunyai lebih kepercayaan tinggi untuk mengelolai perjuangan barunya.
Tak ayal, dar bisnis sofabed berkembang secara baik walau cukup tersendat di awal. Dikutip dari banyak sekali sumber, Hamzah Izzulhaq sang pengusahan muda, mempunyai prinsip tersendiri mengenai menjadi entrepreneur atau wirausahawan.
Hamzah ialah pengusaha muda, pemilik CV. Hamasa, yang mempunyai cabang perjuangan waralaba bimbel dan bisnis sofa bed.
Kunci Sukses Hamzah Izzulhaq
Dia menyebut lima prinsip juga akan berlaku bagi kita semua. Apa itu, itu adalah:
Pertama, memperbaiki kualitas hubungan dengan lingkungan. Lingkungan membangun abjad menjadi seorang entrepreneur. Mungkin, kita akan menemukan kata "ah, ngapain sih bisnis? nanti aja""sok renta loh hidup aja dulu".
Hamzah menekankan kita kalau berteman dengan orang pesimis mirip ini, maka kita akan ikut pesimis.
Kedua, bagi anda yang ingin memulai bisnis, jangan memulai dari nol. Dia berkata "kalau istilah tangga, ada tangga 1 hingga 5, maka kita bisa memulai dari tangga 4 atau lima. Misalnya, kita bisa meneruskan perjuangan yang dirintis orang lain."
Ketiga, jangan pernah jadi seorang NATO (No Action Talk Only). Jika punya kayakinan, kita harus bisa memperjuangkannya Kita membutuhkan action cepat. Hamzah mayakinkan bahwa perjuangan tanpa action sama saja berbohong kepada semuanya.
Keempat, perbaiki hubungan dengan Tuhan dan orang tua. Orang renta akan mendoakan kita yang terbaik hingga mencapai kesuksesan. Sedangkan, ketika dekat dengan Tuhan maka kita tidak akan terjebak kesombongan sesudah menjadi sukses.
Kelima, ingatlah kepada sesama. Kita dihentikan lupa power of giving, beramal akan membantu menjadi pengusaha sukses. Janganlah kita melihat siapa yang bicara tetapi isi yang dibicarakannya.
2 komentar:
numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
Kesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih