Rabu, 03 Juli 2019

Inilah Sejarah Berdirinya Aqua

Siapa yg gak kenal Aqua, Aqua yakni sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia semenjak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua yakni merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling populer di Indonesia, sehingga telah menjadi mirip merek generik untuk AMDK, yang mana setiap agan pergi ke warung-warung untuk beli air minum dalam kemasan niscaya selalu bilangnya “bang beli aqua gelas/botol” yang belum tentu sama si kakak warung di kasih yang merek Aqua. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (10 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 3 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo).
Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone.

SEJARAH AWAL PENDIRIAN

Aqua Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga orisinil Wonosobo pada tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret 1930 – meninggal 16 Maret 1994 pada umur 64 tahun) yakni pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi pada tahun 1973. Pada 16 Maret 1994, ia meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman warga Tionghoa di akrab Hotel Kresna, Wonosobo.

Padahal sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus pada bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul saat Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu saat istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan lantaran mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.

Awalnya orang sinis dengan inspirasi Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto Utomo yakin, pada masa yang akan tiba Indonesia akan kekurangan air bersih yang siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus ia lanjutkan dan tidak memikirkan komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua yakni orang-orang abnormal yang ada di Indonesia, lantaran mereka yakin air kemasan lebih steril dan kondusif daripada air tanah dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di Bekasi, sehingga orang abnormal lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.

Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang saat itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk Aqua mirip Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, hingga mesin pencuci botol serta pengisi air.

Awalanya Aqua berjulukan Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim, mengusulkan untuk memakai nama Aqua lantaran cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia oke dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol beling ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang saat itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.

Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga mempunyai potensi, sehingga ia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.

Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jikalau kita berniat membeli air mineral kemasan botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi merk image yang baik di mata konsumen.
Beberapa pesaing utama Aqua yakni :
• PT. Parmargha dengan Ades.
• PT. Santa Rosa dengan Oasis.
• PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro.
• PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa.
• PT. ABC Central Food dengan Pure ABC.
• dll.

PERKEMBANGAN & AKUISISI OLEH DANONE

Pada tahun 1982, Aqua mengganti materi baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) lantaran dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi mirip kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium.
Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua.

Ia memulai dengan membuat konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman eksklusif Aqua. Konsep pengiriman memakai kardus-kardus dan galon-galon memakai armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara konsisten menanjak hingga kesudahannya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.
Pada tahun 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih kondusif untuk dikonsumsi.
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini yakni botol AQUA yang gres dibentuk sanggup segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
Pada tahun 1998, lantaran ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap sempurna sesudah beberapa cara pengembangan tidak cukup besar lengan berkuasa menyelamatkan Aqua dari bahaya pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
Beberapa Produk dari Aqua :

  • Mizone

  • Aqua Reflection



Sumber : Kaskus

2 komentar:

numpang promo ya gan
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
Kesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini