Rabu, 10 April 2019

Kisah Sukses : Siapa Penemu Android Cerita Entrepreneur Andy Rubin

Biografi Pengusaha Andy Rubin


 Tak ada banyak catatan wacana awal karir dari Wikipedia Kisah Sukses :  Siapa Penemu Android Kisah Entrepreneur Andy Rubin

Biografi Andy Rubin, sudah dikenal sebagai sosok serial- entrepreneur dunia startup. Siapa penemu Android. Ialah Pria kelahiran tahun 1992 di Chappaqua, New York. Tak ada banyak catatan wacana awal karir dari Wikipedia, namun kami mencoba sebagai mungkin membuatkan biografinya disini.

Dia merupakan putra dari seorang psikolog, yang kemudian menemukan firma marketingnya sendiri.  Bisnis sang ayahnya sebuah perusahaan penjualan aneka perangkat fotografi dan gadget. Yang mana mereka akan dibeli melalui kartu kredit bisa tanpa tunai.

Biografi Andy Rubin merupakan lulusan komputer programer. Merupakan tipikal seorang pecinta teknologi. Dalam sebuah kesempatan seorang wartawa mengunjungi rumah uniknya. Sang wartawan harus melewati aneka produk teknologi; ada tangan robot, pemeriksa retina, dan lain- lain.

Layaknya seorang anak kecil ujar seorang mitra yang sama- sama pernah bekerja di Apple.Inc. Dia yaitu siapa penemu Android. Kala itu namanya masih Google Phone. Sebuah pertanyaan yang kita sering tanyakan di Google sendiri.

Entrepreneur Andy Rubin Tidak Berhenti


Ia merupakan fenomena gres yang sudahlah banyak orang memprediksinya. Sebagai seorang laki-laki 29 tahun, biografi Andy Rubin dikenal sebagai ahli- bahkan level jenius. Di bidang teknologi sudah ia buktikan melalui aneka karir. Dia juga seorang entrepreneur untuk menghasilkan sebuah produk baru.

Selain menemukan apa, sosoknya juga aktif untuk menjualnya sendiri. Makara jangan salah konsep awal Android yaitu bisnis pribadi. Rubin suka untuk membuat sesuatu dari kode. Dia juga suka membuat robot. Bukti terkuat ialah ketika dirinya berada di kampus Google; Rubin sibuk membangun robot.

Dia membuat robot tangan pembuat kopi. Semuanya dijalankan dari pesan singkat dari perangkatnya. Selain itu ia juga punya pesawat helikoper sendiri. Semuanya wacana kegilaanya termasuk membuat sebuah sistem open- source.

Di tahun 2000 -an, ketika itu ia ingin membuat sebuah perangkat telephon. Jika pada jamannya yaitu telephon berarti cuma akan dibentuk oleh beberapa orang. Dalam benaknya ingin membuat satu keterbukaan. Setiap developer akan bisa masuk dan memakai arahan buatannya secara gratis.

Dalam perjalanannya ia menentukan untuk mengerjakan sendiri. Tak ada investor untuk merealisasikan wangsit gilanya tersebut. Android dalam benaknya merupakan produk serba guna. Produk yang bisa kau bawa- bawa kemana- mana.

Entrepreneur yang awalnya akan membangun Android untuk kamera. Namun, itu tak terlaksana, tak ada investor sekali lagi. Hingga ia pun bekerja sama dengan Chris White, yang dulunya merupakan desainer pada WebTv, dan juga Nick Sears, mantan marketing di T- Mobile.

Mereka bekerja sama untuk membangun Android pertama; T- Mobile Sidekick. Sayangnya, produknya ini tak menjual tinggi bukan sebuah fenomena. Di 2004, secara terang- terangan Rubin mengakui mengalami kesulitan keuangan.

Dia bahkan harus menunggak pemilik kontrakan. Seorang sahabat lantas meminjamkan ia uang sebesar $10.000. Tak mau melepaskan wangsit gilanya tersebut Rubin membuat gerakan. Dia bersama dengan co- founder Android lain, Rich Miner, yang kemudian bersama berangkat ke Google Ventures.

Google pun menyambut Rubin dan kawan- kawannya. Persentasi bisnis awal Rubin ialah memberi software gratis untuk pengembang. Perusahaan lain lah yang akan memproduksi telephon sendiri. Mereka cukup menunjukkan arahan untuk diutak- atik Andy dan kawan.

Android boleh dibrand ulang tanpa menghilangkan lisensinya atau sumbernya. Disisi lain, mereka akan menjual nilai tambahnya dari aplikasi dan lain- lain.

Bisnis Software Android Entrepreneur Gaya Baru


Pada Februari 2004, Google resmi bergabung tim untuk mengembangkan Android. Ini merupakan sistem bisnis yang menarik tapi... Ini juga berarti Rubin akan melepaskan apa yang sudah dibuatnya. Tapi tidak dalam rencananya ia tetap akan memegang kendali akan Android. Perusahaan pembuat perangkat yang memakai Android tak memegang paten.

Mereka cuma punya merek ketika sistemnya masihlah dipegang Rubin miliki. Pengalaman Sidekick membuatnya berpikir tak melepaskan Android begitu saja. Kala itu T- Mobile baiklah membuatkan tapi meminta untuk merubah total nilainya. Mereka mau tapi harus lah merebrand produknya dahulu.

Jadilah perusahaan Rubin, Danger, jadi tidak dikenal oleh para pembeli perangkat T- Mobile Sidekick. Pembeli cuma tau jikalau mau telephon keren; belilah di T- Mobile. Ini tak boleh terulang kembali pikirnya di Android. Ia pun harus mencari- cari caranya melalui Google dan ketemulah.

Tidak ada yang mau dengan sistemnya itu. Sebelum bertemu Google, perusahaan menyerupai Samsung tentulah tak mau wangsit gilanya. Ketika mereka diberi Android tapi harus menjual nilai Android juga. Tanpa merubah nilai atau brand -nya, perusahaan akan berpikir ulang wacana kegilaan Rubin.

Dia yaitu seorang entrepreneur ulung. Menemukan pasar dan keinginan menjadi satu. Rubin bisa melihat koneksi antara pasar serta kebutuhan mereka (pelanggan). Ada satu kesimpulan dari entrepreneur ini. Dia membutuhkan seorang CEO.

"Meski ketika sesuatu berujung buruk, saya tidak akan benar- benar menyerah," itulah kesimpulan dari apa yang ia pikirkan. 

Ketika banyak orang menyebut Rubin absurd ternyata masih ada seseorang. Sosok Larry Page menjadi orang yang utama mendukungnya. Salah satu pendiri Google tersebut mendengar konsep open- source itu. Dan, ia eksklusif menghubungi seseorang untuk menghubungkan.

Google mendengar kisah Android serta obsesi sang penemu. Mereka pun baiklah untuk membantu. Sebelumnya Page memang sudah pernah betemu Rubin di salah satu aktivitas di Stanford University.

Obsesi Bisnis Entrepreneur Miliarder


Rubin almameter yaitu Utica Collage di New York. Sebelum mengerjakan Android, ia sudahlah bekerja aneka pekerjaan di bidang teknologi, dimulai dari perusahaan berjulukan Carl Zeiss Microscopy, dimana ia bekerja sebagai teknisi pengembangan di antara tahun 1986- 1987.

Setelah berhenti dari Carl Zeiss ia pernah bekerja di sebuah perusahaan robot. Di sebuah liburan di daerah berjulukan Cayman Islands, tahun 1989, Rubin bertemu teknisi Apple berjulukan Bill Caswell. Meski gres kenal beberapa dikala Rubin eksklusif mau membantu Caswell.

Ceritanya Caswell tengah bertengkar hebat dengan pacarnya. Dia terusir dari penginapannnya. Rubin lantas menawarinya tempat menginap sementara.

Kisah pun berlanjut dimana Rubin mendapat pekerjaan di Apple. Ia bekerja sebagai teknisi di Apple dari 1989- 1992. Dalam bekerja ia memang dikenal penggemar berat teknologi. Terutama wacana kegemarannya kepada robot. Bahkan ia mendapat nama panggilan 'Android'.

Disana lah, ia bertemu sosok Steve Perlman, orang yang meminjaminya uang diatas. Di Apple, ia dikenal cukup jahil salah satunya yaitu membuat telephon iseng. Ia memprogram ulang jalur telephon internal yang seolah CEO Apple, John Sculley, menelephon teman- temannya untuk hadiah saham.

Rubin dan juga Perlman juga mendirikan perusahaan berjulukan Artemis Network dan menjadi CEO -nya hingga sekarang, yang mana fokusnya yaitu alternatif untuk perangkat wireless.

Sebelum membangun Artemis Rubin pernah bekerja di tempat lain. Selepas dari Apple, di tahun 1990 -an, ia bekerja di perusahaan General Magic. Dari perusahaan tersebut ia mendapat penghargaan atas sebuah penemuan. D

ia membuat komputer personal yang bisa dibawa kemanapun, yang bisa dibilang menjadi awal dari smartphone modern. Selepas dari General Magic di antara 1995 dan 1997, ia bekerja dengan WebTv. Yang kemudian dibeli oleh Microsoft menjadi MSN TV.

Perlman kemudian menyusul Rubin dan bekerja di WebTv. Rubin dan Perlman balasannya bersama bekerja untuk Microsoft. Sebuah perusahaan berjulukan Danger.Inc didirikan selepas ia keluar dari Microsoft 1999.

Inilah awal ia membangun Android melalui T- Mobile Sidekick. Disanalah ia mulai mengembangkan wangsit wacana software -open source berjulukan Android.

Apakah Android Milik Google


Dengan tangan terbuka raksasa internet itu mengajak Rubin dan Sears ke Mountain View. Disana, Januari 2005, mereke berbincang dengan Page dan juga patnernya Sergey Brin, juga seorang Georges Harik, sang adviser dari Google Ventures.

Sosok Harik sendiri merupakan salah satu dari pegawai pertama di dalam proyek Google Phone. Seperti biasanya Page bukanlah tipe miliarder formal. Ia menemui Rubin cuma berpakaian kaos dan celana jin. Sedangkan Brin sendiri sama tapi tanpa sepatu, inilah gaya miliarder bekerjsama loh.

Lucu lagi ada satu jam tangan Disney di tangan yang berbahan plastik. Ada beberapa kendi permen dan Brin mulai memasukan beberapa ke mulutnya. Sebuah pembicaraan serius dalam suasan santai itulah kesan dari seorang Andy Rubin, penemu Android.

Pertemuan yang tidak melulu wacana menyenangkan sang penemu Android. Beberapa test dilakukan oleh Brin untuk Rubin. Dia terus menekankan: dirinya bisa membuat itu lebih baik dari Sidekick. Dan, ia lantas masuk ke kontennya yaitu lantaran untuk membuat apa yang Rubin inginkan. Bukan sebuah pembicaraan yang bernafsu tapi bertukar pikiran. Selepas dari pertemuan, Rubin dan Sears pulang dengan satu kesimpulan baiklah dengan wangsit mereka.

Apakah Google musuh atau kawan?

Jawaban itu terjawab ketika lima haris berselang. Kini, Rubin bersama mitra telah membawa satu buah pola atau prototipe Android.

Google berminat kepada apa yang mereka buat. Lebih tepatnya mereka akan membeli apa yang telah ada ditangan mereka. Jujur saja. Rubin dan kawan- mitra enggan untuk hal tersebut. Tapi dalam perjalanannya menyerupai yang diatas mereka butuh uang.

Mengerjakan startup tidaklah gampang bagi mereka pada masanya itu. Ketika teknologi belum menjadu bubble ada dimana- mana. Para pendiri Android ini balasannya terpecah. Ada Rubin dan Chris White yang menggagas, dan Sears baiklah untuk tetap menjalankan. Sementara itu Rich Miner menentukan untuk tak melanjutkan.

Dia kini bekerja untuk Google Ventures. Nah, si Miner inilah yang ingin sebuah tim kecil kalangan mereka sendiri. Android Team kemudian pindah ke Googleplex (markas Google) membangun tim besar. Secara tersembunyi dari sorotan media mengerjakan apa yang ada sekarang.

 Tak ada banyak catatan wacana awal karir dari Wikipedia Kisah Sukses :  Siapa Penemu Android Kisah Entrepreneur Andy Rubin

Soal pembelian disebutkan Google membeli $50 juta. Ini juga termasuk tima Android yang ikut membangun konsepnya lebih sempurna. Dengan sokongan teknologi Google, 11 Juli 2005, mereka bekerja sama atas nama Google.

Android pertama (benar- benar Android) yaitu sebuah telephon ponsel berjulukan G1. Sebuah konsep yang sangat sederhana sebagai percontohan. Tidak ada developer perusahaan yang mau membuat ponsel dari apa yang mereka sebut open- source untuk selanjutnya.

Pada 2007, Google tak menemukan siapapun, termasuk Verizon tidak mau atau menolak, Sprint yang tidak tertarik, dan AT&T yang tidak eksklusif menjawab jelas. Juga ini termasuk T- Mobile yang memproduksi G1 sebelumnya. Tak mau mengambil resiko.

"Itu bukanlah waktu yang menyenangkan dalam sejarah Android"

Pertaruhan Bisnis Entrepreneur


Perusahaan bersikeras menjual kontennya dan apapun didalamnya tanpa berbagi. Ini merupakan kunci dari bisnis mereka antara produsen dan pembeli. Tidak ada pihak ketiga. Google dilarang mengembangkan kontennya di dalam apa yang mereka buat.

Satu- satunya keinginan ialah T- Mobile yang sebelumnya sudah mengerjakan G1. Enam bulan sudah tim Android mencoba meyakinkan perusahaan tersebut lagi. Menurut sumber Business Insider: mereka tak mau berurusan dengan Google.

Yang paling kecewa yaitu Rubin sendiri. Dia lah orang yang akan memakan semua kekecewaan seolah semua tak terjadi. Namun, akhirnya, ada perjanjian dengan T- Mobile untunglah ada Nick Sears, yang dulu merupakan direktur marketing disana. Ia sukses meyakinkan CEO T-Mobile Robert Dodson untuk satu langkah mengembangkan G1 kembali.

Sayangnya, ketika Rubin dan kawan- mitra tengah asik mengembangkan idenya, CEO Apple Steve Jobs memamerkan smartphone miliknya. Sebuah kekagetan dirasakan oleh Rubin. Dia bahkan diceritakan dalam buku Dogfight: How Apple And Google Went To War And Started A Revolution.

Rubin bergegas untuk menonton Jobs. Dia yang tengah dalam perjalanan meeting, meminta berbalik arah, semuanya hanya untuk melanjutkan melihat broadcast dari website.

"Holy crap," umpat Rubin.

Rubin dan tim segara bergegas merubah semuanya ada di Android. Kemudian jadilah satu smartphone yang beda dengan sebelumnya telah siap. Versi pertamanya tidak ada touch- screen dan keyboar dilayar yang bisa dislide.

Disisi lain, Apple meluncurkan touch- screen pertama, yang mana menghubungkan orang ke sistem komputer. "Itu merupakan game changer," dimana seperi peluncuran Apple merupakan bab terdalam di produk Google.

"Itu membuat kami kembali ke papan gambar dan mengevaluasi kembali: Apakah kita ingin meluncurkan produk ini tanpa sentuhan? Kami harus kembali dan membuat keputusan itu. "

Dalam pembicaraan lain, seorang mantan karyawan Google, Sumit Agarwal menyebut pihak Google lah yang pertama mengembangkan konsep to- zoom atau zooming dalam smartphone. Semua dilakukan dalam kesunyian ketika Steve Jobs belum menyadari akan perang yang akan terjadi.

Meski tim Android sukses mengikuti alur iPhone dan memangun jalurnya sendiri. Secara tak disangka- atau tidak kita sadari bahwa iPhone punya andil. iPhone secara eklusip dibangun dibawah bendera AT&T. Sebuah revolusi mencengangkan tapi menjadi dilema bagi Varizon.

Perusahaan ini tak punya senjata untuk menyaingi iPhone mereka. Disaat iPhone dipaksa untuk diproduksi, ada pemikiran, ini akan jadi dilema bagi mereka perusahaan pembuat ponsel.

Masalah mereka bukanlah AT&T tapi Apple yang punya brand kuat. Mereka punya koneksi dengan para pelanggan melalui produk Apple sebelumnya. Jadi, ketika iPhone menjadi perhatian, maka mudahlah bagi Google menyarankan Android sebagai pilihan.

Menemukan HP Android dan Sukses Besar


"Waktu itu, strateginya yaitu mengkonter," ujar seorang sumber dalam artikel. Beda dengan iOS, melalui Android, perusahaan pemilik smartphone bisa memodifikasi ponsel dan memasukan brand -nya.

Meskipun BlackBerry sudah turun ke sangat bawah dalam pasar smartphone. Tapi mereka masih secara umum dikuasai di 2000 -an. iPhone eksklusif meledak ketika gres saja muncul, di 2007, Android bukanlah apa- apa.

 Tak ada banyak catatan wacana awal karir dari Wikipedia Kisah Sukses :  Siapa Penemu Android Kisah Entrepreneur Andy Rubin

Verizon sebagai operator melihat masalah. Tapi mereka tak punya jawaban. Hingga, Motorola melirik ke arah Android. Motorola lah perusahaan pertama yang membuat smartphone berbasis Android. Itu bukan menyerupai iPhone. Terlihat besar dan punya keyboard orisinil diluncurkan pada 2009.

Verizon baiklah untuk memasarkan Motorola dengan $100 juta. Produk itu lantas diberi nama Droid yang berasal dari nama yang dilisensikan oleh George Lucas.

Itu tidaklah sesukses iPhone. Tapi ini merupakan jalan bagi pengembangan Android kedepannya. Seolah semua perusahaan berlomba membangun Androidnya sendiri.

Diolah banyak sekali sumber dan Business Insider

1 komentar:

DEWAPK^^ agen judi terpercaya, ayo segera bergabungan dengan kami
dicoba keberuntungan kalian bersama kami dengan memenangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi segera buka link kami ya :) :) :* :*

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini