Selasa, 28 Mei 2019

Inilah Sejarah Singkat Alat Tulis Pensil

Pensil ialah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni. Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media. Namun grafit murni cenderung gampang patah, terlalu lembut, menawarkan dampak kotor ketika media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan ketika dipegang. Karena itu kemudian diciptakan gabungan grafit dengan tanah liat semoga komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi gabungan ini dibalut dengan kertas atau kayu.

Penggunaan timbal dan grafit sudah dimulai semenjak zaman Yunani. Keduanya menawarkan dampak tabrakan abu-abu, walaupun grafit sedikit lebih hitam. Grafit sangat jarang digunakan hingga kemudian pada tahun 1564 ditemukan kandungan grafit murni dalam jumlah besar di Borrowdale, sebuah lembah di Lake District, Inggris bab utara. Meskipun kelihatan menyerupai kerikil bara, mineral tersebut tidak sanggup terbakar, dan meninggalkan bekas berwarna hitam mengilap, serta gampang dihapus di atas permukaan yang sanggup ditulisi.

Pada masa ini istilah grafit masih disalahartikan dengan timah, timah hitam, dan plumbago, artinya “seperti timah” mengingat sifatnya yang hampir sama. Karena itu istilah lead pencil (pensil timah) masih digunakan hingga sekarang. 


Karena teksturnya berminyak, bongkahan dibungkus dengan kulit domba atau belahan kecil timah berbentuktongkat dibebat dengan tali. Tidak seorang pun tahu siapa yang mula-mula mempunyai wangsit untuk memasukkan timah hitam ke dalam wadah kayu, tetapi pada tahun 1560-an, pensil yang primitif sudah hingga di benua Eropa.

Tak usang kemudian, timah hitam ditambang dan diekspor untuk memenuhi ajakan para seniman; dan pada kurun ke-17, sanggup dikatakan timah hitam telah digunakan di mana-mana. Pada waktu yang sama, para pembuat pensil bereksperimen dengan timah hitam untuk menghasilkan alat tulis yang lebih baik. Karena murni serta gampang diekstrak, timah hitam dari Borrowdale menjadi incaran pencuri dan pedagang gelap.

Untuk mengatasinya, Parlemen Inggris mengeluarkan undang-undang pada tahun 1752 yang menetapkan bahwa pencuri timah hitam sanggup dipenjarakan atau dibuang ke suatu koloni narapidana.



Namun pada tahun 1779, spesialis kimia Carl W. Scheele meneliti dan menyimpulkan bahwa grafit mempunyai sifat kimiawi yang jauh berbeda dengan timbal. Grafit ialah komposisi molekul karbon murni yang lunak. Akhirnya pada tahun 1789, hebat Geologi Jerman, Abraham G. Werner menawarkan nama grafit, yang berasal dari perkataan Yunani graphein, yang berarti menulis. Jadi, isi pensil bukan timah.

Perkembangan
Selama bertahun-tahun, grafit Inggris memonopoli industri pembuatan pensil alasannya ialah cukup murni untuk digunakan tanpa perlu diproses lagi. Karena grafit Eropa kurang bermutu, pabrik-pabrik pensil di sana bereksperimen dengan aneka macam cara untuk memperbaiki isi pensil. 


Insinyur Prancis Nicolas-Jacques Conté mencampur bubuk grafit dengan tanah liat, membentuk gabungan itu menjadi batang-batang, dan membakarnya dalam perapian. Dengan mengubah-ubah perbandingan grafit terhadap tanah liat, ia sanggup menciptakan isi pensil yang menghasilkan aneka macam gradasi warna hitam, proses yang digunakan hingga sekarang.

Pada kurun ke-19, pembuatan pembuatan pensil menjadi bisnis besar. Grafit ditemukan di beberapa tempat, termasuk Siberia, Jerman, dan yang kini disebut Republik Ceko. Di Jerman dan kemudian di Amerika Serikat, sejumlah pabrik dibuka. Mekanisasi dan produksi massal menekan harga, dan pada awal kurun ke-20, bahkan bawah umur sekolah memakai pensil.


Awalnya pensil grafit diberi balutan kertas yang dirobek sesuai impian pemakainya. Namun kemudian ditemukan cara lebih mudah dan efisien dengan menyelimuti seluruh batang grafit dengan dua bilah kayu yang ditoreh untuk menyediakan kawasan bagi batang grafit dan kemudian disatukan. Rautan pensil sebagai pemanis alat tulis. Peraut mekanis mempermudah pengguna ketika meraut pensil.

Grafit murni mungkin lebih disukai seniman alasannya ialah karakteristiknya yang lebih lugas. Namun untuk penggunaan sehari-hari, diharapkan grafit yang berkualitas lebih rendah semoga lebih fleksibel. Pada tahun 1795, hebat kimia Perancis, Nicolas Jacques Conté, menemukan cara mencampur grafit dengan tanah liat semoga dihasilkan pensil yang lebih baik dan praktis. Salah satu produk turunannya ialah pensil Konte.

Rautan pensil sebagai pemanis alat tulis



Pada 30 Maret 1858 Hymen Lipman dari Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat mematenkan pensil dengan ujung penghapus. Namun kemudian paten ini dibatalkan dengan alasan sebanenarnya tidak ada inovasi hal gres dari pensil tersebut. Peraut mekanik ditemukan pada tahun 1880 dan dengan cepat menjadi sangat populer.


0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini