Rabu, 04 Mei 2011

Memberi tanpa ada pertimbangan

Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu
yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan
beberapa receh yang mungkin tercecer di sana-sini, hanya untuk satu tujuan: diberikan. Apakah
anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen bernyanyi memekakkan
telinga. Atau, anda sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil
mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan
dan lain sebagainya. Tak perlu banyak pikir, segera berikan satu dua keping pada mereka.
Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda.
Bukankah, tak seorang pun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda
hanya sedang “berlatih” memberi; mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti?
Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak tangan anda. Sesuatu itu
bernama kasih sayang.
Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai
adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri
sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak
di tangan, melainkan di hati.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini