Jumat, 01 September 2017

Inilah Kiat-Kiat Menjadi Orang Sukses - Kenneth Tjahjady Sudarto

Kiat-kiat menjadi orang sukses pendiri Matari Advertising. Mungking Anda pernah mendengar nama perusahaan yang satu ini. Perusahaan yang mengambil jalur di bidang periklanan di Indonesia ini, konon hingga kini sangat melegenda. Namun, apakah Anda tahu, siapa orang dibalik kesuksesan Matari Advertising? Ya, benar sekali, ia ialah Kenneth Tjahjady Sudarto atau yang lebih erat di panggil Ken Sudarto. Berkat tangan dinginnya, perusahaan yang dulunya didirikan disebuah garasi, kini disulapnya menjadi perusahaan yang kokoh dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kesuksesan yang telah diraih oleh Ken Sudarto memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan kiat-kita menjadi orang sukses pada ketika kita mencicipi jatuh bangun, penuh dengan kepahitan dan kegetiran. Roda kehidupan dia ketika kecil tidaklah begitu mulus. Tetapi dia terbiasa kerja keras untuk meraih cita-citanya menjadi pengusaha sukses Indonesia. Selanjutnya silakan ikuti paparan artikel berikut ini.

 Mungking Anda pernah mendengar nama perusahaan yang satu ini Inilah  Kiat-kiat Menjadi Orang Sukses -  Kenneth Tjahjady Sudarto
Kenneth Tjahjady Sudarto

Dia tokoh periklanan Indonesia. Bahkan pantas digelari legenda hidup periklanan Indonesia. Ken, panggilan erat Kenneth Tjahjady Sudarto, salah seorang perintis periklanan Indonesia. Pendiri Matari Advertising, ini memulai usahanya dari garasi di daerah Cideng hingga mempunyai gedung megah Puri Matari di segitiga emas Kuningan.

Pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 16 Maret 1942, ini meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pukul 06.06, 5 November 2005.

Ken meninggal sehabis setahun lebih berjuang melawan penyakit lymphoma (kanker kelenjar getah bening). Dia meninggalkan seorang isteri, Sylvie Febryanti Sudarto, dan tiga anak Michael Dirgo Sudarto, Glenn Ario Sudarto dan Cynthia Anggraini Sudarto, serta tiga orang cucu Allegra Divya, Alexa Kirana, dan Tristan Ario.

Jenazah Presiden Komisaris Kelompok Matari Advertising itu datang di Bandara Soekarno Hatta dari Singapura sekitar pukul 20.00, Sabtu 5 November 2005. Selanjutnya dibawa ke Puri Matari di daerah Kuningan. Di sana para karyawan dan staf memperlihatkan penghormatan terakhir. Setelah itu, iring-iringan kendaraan beroda empat mayit menuju ke rumah almarhum di Jl Kemang Timur IV. Selanjutnya dibawa ke rumah sedih di RSPAD Gatot Subroto, Jl Abdul Rahman Saleh No 24, Kwini, Senen, Jakarta Pusat.

Tampaknya, hingga maut menjemputnya dia terus berjuang. Sebelum meninggal, dari CCU Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Ken mengirim SMS kepada stafnya berbunyi: "Hidup ialah bagaikan bendera perang. Kadang-kadang berkibar megah, menantang. Kadang-kadang kotor, robek-robek, dan hampir jatuh ke tangan musuh. Tapi harus tetap dipertahankan dengan gagah berani, hingga ke tangan Tuhan".

Perjuangannya dalam dunia periklanan dimulai dari garasi di daerah Cideng dengan dua orang pegawai. Sebelum mendirikan Matari (Agency Representative Matari Advertising, 1970-1971), Ken meniti karir sebagai Manager US Summit Corporation (1964-1968), Wiraswasta (1968-1969) dan Staf Lokal Ubersee Handel AG (1969-1970). Kemudian semenjak 1971 dia menjabat Presiden Direktur Matari Inc, perusahaan periklanan yang semula berhubungan dengan Mark Lean Advertising. Setelah dua tahun kemudian memisahkan diri.

Kemudian Matari sepenuhnya memakai tenaga mahir Indonesia, alasannya menganggap merekalah yang lebih mengenal negeri ini. Modalnya juga domestik.

Kenneth Sudarto-Matari AdvertisingSempat mengalami masa sulit tahun 1975-1976, karena dia mencoba berspekulasi di luar bidang periklanan. Lalu menerima derma dari klien lama. PT Astra dan Konimex dengan membayar di muka, serta harian Sinar Harapan dan Surabaya Post bersedia menunda penagihan. Ditambah lagi suntikan modal dari Paul Karmadi, temannya semenjak kecil, dengan membeli 30% dari seluruh saham.

Perusahaan ini kemudian berkembang pesat., menjadi biro iklan paling lengkap di Indonesia. Matari Inc ini mempunyai studio foto, amphi-theater, studio rekaman modern, perpustakaan, dan kemudahan komputer.

Juga mempunyai kantor di gedung sendiri, Puri Matahari berlantai empat, di Jalan Rasuna Said, Jakarta. Serta mempekerjakan sekitar 200 karyawan.

Biro iklan ini setidaknya melayani sekitar 30-an klien setiap tahun. Di antaranya Toyota, Mitsubishi, Honda, Daihatsu, SIA, Cathay, Garuda, Fuji, Kodak, National, Sony, ITT, Unilever, BCA, dan lain-lain. Dari setiap klien, Matari menarik agency fee 15%sampai 20%.

Sulung dari lima bersaudara (Ken, Imelda, Berty, Liza dan Bambang), putera dari So Ping Hian (ayah) dan Setiawati K Sudarto (lo Bie Lan, Ibu) pedagang kelontong, ini lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 16 Maret 1942. Mengecap pendidikan SR, Jalan Sabang, Jakarta (1954), Sekolah Menengah Pertama Kanisius, Jakarta (1957) dan SMAK I, Jakarta (1960).

Sempat kuliah di FE UI, Jakarta, hingga tingkat IV, 1965. Kemudian berguru administrasi (Smaller Company Management Program) di Harvard Business School, AS (1982), Indonesian Senior Executive Program VI di Insead-Fountain- Bleau, Prancis (1981) dan Managing Strategic Changes di Imede-LPPM, Jakarta (1981).

Penggemar musik klasik dan pop serta olahraga jogging, renang, dan bulu tangkis, ini meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, pukul 06.06, 5 November 2005. Disemayamkan di rumah sedih di RSPAD Gatot Subroto, Jl Abdul Rahman Saleh No 24, Kwini, Senen, Jakarta Pusat. Setelah dilakukan Misa Requiem, tiga hari berturut-turut, 6, 7 dan 8 November 2005, jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu 9 November 2005, pukul 09.30 Wib.

Panca Cita
Ketika banyak perusahaan belum menyadari arti penting dari suatu visi dan misi perusahaan, ia telah membuat Panca Cita Matari yang akan menjadi suluh penerang bagi perjalanan bisnisnya. Panca Cita ini diberlakukan pada ketika Matari berusia sembilan tahun dan Ken Sudarto berusia 38 tahun.

Kelima cita yang menjadi pematok langkah Matari sarat dengan idealisme, profesionalisme, dan semangat kekeluargaan. Cita pertamanya: Berpartisipasi dalam pembangunan nasional dengan penuh rasa tanggung jawab. Pendiri Matari sangat menyadari sebagai perusahaan yang beroperasi di negara berkembang, perusahaan ikut bertanggung jawab dalam upaya perwujudan suatu masyarakat Indonesia yang sejahtera, kami akan secara aktif berpartisipasi dalam acara pembangunan nasional, terutama dalam bidang periklanan.

Cita kedua: Mengabdi kepentingan masyarakat. Kegiatan Matari dalam bidang periklanan akan dilakukan secara kreatif, membuat karya yang bermutu, jujur, harmonis dengan lingkungan, sehingga sungguh-sungguh mencerminkan dedikasi kepada kepentingan masyarakat.

Cita ketiga: Menciptakan suasana kerja yang dilandasi rasa kekeluargaan. Dari awal Matari dirancang sebagai suatu keluarga besar yang dipadukan dalam satu organisasi bisnis. Di mana perusahaan akan senantiasa memperjuangkan terciptanya suasana kerja yang sesuai dan menyenangkan menuju peningkatan taraf ketrampilan dan kehidupan.

Cita keempat: Menghasilkan pendapatan yang sanggup membiayai pengembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Berikutnya demi kelangsungan hidupnya perusahaan, menjadi penting untuk terus menerus mengusahakan tercapainya pendapatan yang bisa memenuhi pembiayaan acara bisnis, menyediakan tercapainya pendapatan yang bisa memenuhi pembiayaan acara bisnis, menyediakan keuntungan untuk para pemegang saham, serta melaksanakan investasi untuk ekspansi usaha.

Cita kelima: Memberikan kesempatan kepada setiap warganya untuk maju dan berkembang. Untuk menjamin adanya kegairahan dan ketentraman kerja, perusahaan akan memperlihatkan imbalan yang masuk akal serta kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang sesuai dengan kemampuan kami masing-masing.

Kelima cita ini telah menjadi pembimbing tindak dari Matari Advertising dalam setiap langkahnya. "Panduan semacam ini memungkinkan Matari mempunyai nilai-nilai ideologis yang akan terus membimbingnya ke masa depan," tutur Aswan Soendojo, yang mendapatkan tongkat estafet untuk melanjutkan kepemimpinan di Matari.(Sumber: jawaban.com)

Kegigihan ken Sudarto dalam membangun Matari Advertising disektor periklanan memang sudah tampak dari masa kecilnya. Ia berusaha melawan semua rintangan dan halangan yang menerpa kehidupannya. Ketika ia mengalami jatuh bangun, ia segera berdiri untuk mengatasinya. Selain itu, ia tidak pernah berputus asa untuk membawa nama perusahaan yang dikendalikannya menjadi besar. Sebuah perjalanan hidup yang patut dicontoh dari seorang tokoh yang membagikan kiat-kiat menjadi orang sukses. Semoga bermanfaat, jaga terus semangat kewirausahaan, salam sukses selalu!

1 komentar:


Promo Bonus Spesial Judi Online !

• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Deposit Harian 5%
• Bonus Cashback Mingguan s/d 10%
• Bonus Referensi ajak teman 7% + 2% (Seumur Hidup)

Tersedia Permainan :
» Taruhan Bola / Sportsbook
» Sabung Ayam
» Casino Live
» Slot online
» Togel Online
» Bola Tangkas
» Tembak Ikan
» Poker
» Domino
» Dan Masih Banyak Lainnya.


Memiliki Legalitas sertifikat resmi sebagai platform Judi Online di Asia dan Eropa. Minimal deposit & withdraw 50ribu rupiah. Menerima Transaksi Via :

» Linkaja
» Sakuku
» Dana
» Gopay
» Ovo
» Pulsa
» Semua Jenis Rekening Bank Di Indonesia

Link Pendaftaran »» https://bit.ly/kontak24jam

Untuk Informasi selengkapnya, Hubungi Kontak Cs kami yang online 24 Jam dibawah ini :

» Nomor WhatsApp : +62812-2222-995
» ID Telegram : @bolavitacc
» ID Wechat : Bolavita
» ID Line : cs_bolavita

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini