Jumat, 02 Mei 2014

Inilah Dongeng Pengusaha Sukses Dunia

 Kisah Para Pengusaha Sukses Dunia

Cerita sukses tak selalu bermula dari ide besar. Banyak sukses yang justru lahir dari gagasan sepele. Ada juga yang menangguk untung besar karena kelihaiannya mengadopsi dan memalsukan temuan orang lain. Tetapi tak sedikit juga yang meraih sukses alasannya keberaniannya menanggung risiko dan kreativitasnya dalam melaksanakan penemuan terhadap sesuatu yang sudah ada. Inilah cerita para pengusaha sukses dunia ;

1. Steve Jobs

Anda niscaya mengenal produk Mac, iPod, dan yang terakhir iPhone. Ketiga produk itu yaitu merk yang sangat populer dari perusahaan Apple Inc. Bahkan, Apple dikala ini dianggap sebagai salah satu perusahaan paling besar lengan berkuasa dalam perkembangan teknologi dunia. Lantas, apa bahwasanya kunci sukses dari Apple dalam membuat penemuan teknologi tersebut? Adalah sosok Steve Jobs, sang pendiri Apple lah yang mempunyai visi jauh ke depan sehingga membuat Apple menjadi perusahaan yang sangat disegani sampai kini. Namun, jikalau menengok kisah Steve, kita bahwasanya bisa melihat betapa ia yaitu sosok pengagum kesederhanaan dan keindahan. Inilah dua kunci dasar – selain visinya ke depan – yang membuat Apple berhasil mematahkan dominasi Microsoftnya Bill Gates.

 Cerita sukses tak selalu bermula dari ide besar Inilah  Kisah Pengusaha Sukses DuniaBagi Anda yang sudah dekat dengan beberapa produk Apple, niscaya segera tahu betapa produk Apple sangat sederhana dan user friendly. Namun, meski sederhana, bentuknya sangat elegan. Inilah yang membuat Apple selalu punya penggemar fanatik. Tentu, hal ini tak bisa lepas dari sentuhan tangan cuek sang pendiri, Steve Jobs.

Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955 dari seorang ibu berkebangsaan Amerika, Joanne Carole Schieble, dan ayah berkebangsaan Syria, Abdulfattah “John” Jandali. Namun, dikala dilahirkan, ia segera diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs. Sejak kecil, Jobs sudah menunjukkan ketertarikannya pada peranti elektronik. Bahkan, ia pernah menelepon William Hewlett – presiden Hewlett Packard – untuk meminta beberapa komponen elektronik untuk kiprah sekolah. Hal itu justru membuatnya ditawari bekerja sambilan selama libur trend panas. Di Hewlett-Packard Company inilah ia bertemu dengan Steve Wozniak, yang jadi partnernya mendirikan Apple. IQ-nya yang tinggi membuat Steve ikut kelas percepatan. Tapi, ia sering diskors gara-gara tingkahnya yang pembangkang – meledakkan mercon sampai melepas ular di kelas. Di usianya yang ke-17, ia kuliah di Reed College, Portland, Oregon. Namun, ia drop out sesudah satu semester. Meski begitu, ia tetap mengikuti kelas kaligrafi di universitas tersebut. Hal itulah yang membuatnya sangat menyayangi keindahan.

Tahun 1974 ia kembali ke California. Ia bekerja di perusahaan game Atari bersama Steve Wozniak. Suatu ketika, Steve Jobs tertarik pada komputer desain Wozniak. Ia pun membujuk Wozniak untuk mendirikan perusahaan komputer. Dan, semenjak itulah, tepatnya 1 April 1976, di usinya yang ke-21, Steve mendirikan Apple Computer. Singkat cerita, kisah sukses segera menjadi bab hidupnya bersama Apple.

Namun, dikala perusahaan itu berkembang, dewan direksi Apple justru memecat Steve alasannya dianggap terlalu ambisius. Sebuah pemecatan dari perusahaan yang didirikannya sendiri. Meski sempat merasa down, alasannya kecintaannya pada teknologi, ia pun segera bangkit. Steve mendirikan NeXT Computer. Tak lama, ia pun membeli perusahaan film animasi Pixar. Dari kedua perusahaan itulah namanya kembali berkibar. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada Apple. Perusahaan itu justru di ambang kebangkrutan.

Saat itulah, Steve kembali ke Apple, hasil dari akuisisi Apple terhadap NeXT. Banyak orang yang meramalkan Steve tak kan lagi bisa mengangkat Apple. Steve menanggapinya dengan dingin. “Saya yakin bahwa satu hal yang bisa membuat saya bertahan yaitu bahwa saya menyayangi apa yang saya lakukan. Kita harus mencari apa yang bahwasanya kita cintai. Dan yaitu benar bahwa pekerjaan kita yaitu kekasih kita. Pekerjaan kita akan mengisi sebagian besar hidup kita. Dan satu-satunya jalan untuk bisa mencapai kepuasan sejati yaitu melaksanakan apa yang kita yakini,” sebut Steve.

Kecintaan inilah yang mengantarkan Steve kembali mengorbitkan Apple ke jajaran elit produsen alat teknologi papan atas. iPod dan iPhone dikala ini menjadi produk yang sangat laku di pasaran. Visinya ke depan juga membuat iTunes, sukses jadi toko musik digital paling sukses di dunia. Ia menjawab keraguan orang dengan kerja faktual dan hasil gemilang. Bentuk indah, elegan, sederhana, namun powerful, menjadi ciri khas produk Apple sampai dikala ini.

Kecintaan kita pada apa yang kita lakukan akan menjadi jalan kita menuju kesuksesan. Hal itulah yang dibuktikan oleh sosok Steve Jobs. Bahkan, meski ia sempat terpuruk dan “diusir” dari perusahaannya sendiri, kecintaannya pada teknologi membuatnya kembali. Inilah bukti faktual bahwa jikalau kita menyayangi pekerjaan kita dengan sepenuh hati, hasil yang dicapai pun akan jauh lebih maksimal.

Dalam bukunya, Emily Ross & Angus Holland mengisahkan hal ini cukup menarik. Ia juga memilah-milah kisah sukses atas dasar sejarah dan kecenderungannya, sehingga mempermudah pembaca untuk memahami. Sebagai pola yaitu kisah-kisah sukses yang diraih alasannya kekuatan pembiasaan modelnya. Ross & Holland menyebutkan Starbucks yang berevolusi dari hanya sebuah toko penjual biji kopi, dan Coca Cola yang berjaya sesudah dikemas dalam botol. Keberanian mengambil risiko oleh para kreator dan inovator juga menjadi kisah tersendiri. Keberhasilan Apple menjadi salah satu pola besarnya. Sang penemu, Steve Wozniak, sempat ditolak ketika mengajukannya ke Hewlett-Packard (HP). Ia kemudian menyodorkannya kepada Steve Jobs yang kemudian menjadi mitranya. Dengan modal uang dari hasil menjual kendaraan beroda empat VW milik Wozniak dan kalkulator HP milik Jobs, mereka membiayai desain pertama Apple dikala Jobs berusia 21 tahun dan Wozniak lima tahun lebih tua. Siapa sangka kalau kini Apple berkembang menjadi menjadi sebuah perjuangan besar di dunia.
            
                       
2. Bette Graham

 Cerita sukses tak selalu bermula dari ide besar Inilah  Kisah Pengusaha Sukses Dunia
Sementara itu banyak juga sukses besar yang bermula dari gagasan sepele. Liquid Paper yaitu salah satu contohnya. Produk ini bermula dari kebingungan sang penemunya, Bette Graham. Saat itu, seorang ibu yang bekerja sebagai sekretaris ini kerap stres karena pekerjaannya dalam mengetik. Bayangkan, bagaimana pusingnya ia ketika harus membuat hasil ketikannya rapi dan bersih, sementara ketikannya kerap salah. Suatu ketika tanpa sengaja ia melihat seorang tukang cat tengah mengecat. Tukang cat itu ternyata tak sengaja menodai hasil kerjanya. Untuk membersihkannya, pengecat itu kemudian menimpa noda itu dengan cat putih. Dari situ, Graham terpikir untuk melaksanakan hal serupa. Dia mencoba memakai cat tempera putih berbahan dasar air dan kuas tipis untuk menutup kesalahan ketiknya. Ternyata berhasil. Pada tahun 1957 ketika teman-temannya mengetahui hal ini, Graham mulai mengomersialkan, sampai bisa menjual sekitar 100 botol per bulan. Hebatnya, 15 tahun kemudian, perusahaan yang didirikan berhasil menjual sedikitnya lima juta botol per tahun.

3. Dietrich Mateschitz

 Cerita sukses tak selalu bermula dari ide besar Inilah  Kisah Pengusaha Sukses Dunia
Yang tak kalah menarik yaitu sukses besar yang terjadi alasannya kecerdikannya dalam mengadopsi ide orang lain. Contohnya Dietrich Mateschitz yang mengubah tonik menyehatkan asal Thailand, si kerbau air merah alias Krating Daeng, menjadi manis dan berbuih yang cocok untuk orang-orang Austria. Ia lantas mengemasnya lebih menarik dalam kaleng ramping, dan memberinya merek Red Bull. Dengan klaim sebagai ‘minuman cerdas’ yang bisa meningkatkan kinerja seseorang, Red Bull menangguk sukses besar. Pada tahun 2006, penjualannya mencapai 3,5 miliar dolar AS, dan kini diperkirakan jauh melebihi angka itu.

4. Michael Dell

Sukses juga bisa terjadi pada seseorang yang mempunyai kemampuan berinovasi dan melaksanakan sanksi lebih baik terhadap ide yang sudah ada. Michael Dell yaitu salah satu contohnya. Ia berhasil menembus industri yang memuja penemuan tanpa membuat penemuan dengan tangannya sendiri. Dia mulai membangun komputer rakitan di kamar kosnya dan menjualnya dengan harga relatif murah melalui pos. Kini, siapa tak kenal komputer Dell? Langkah sama terjadi pada Sergey Brin dan Larry Page. Ia melaksanakan penemuan yang serupa, sehingga Google-nya kini sukses menyaingi mesin pencari yang lebih dulu ada, ibarat Yahoo!, Alta Vista, dan Lycos.

5. Coco Chanel

 Cerita sukses tak selalu bermula dari ide besar Inilah  Kisah Pengusaha Sukses Dunia
Ada juga wacana para penemu yang kurang beruntung. Sebaliknya laba justru dinikmati orang lain. Salah satu pola yaitu Coco Chanel. Ketika parfum pada umumnya dibentuk dengan satu jenis bunga, Coco menemukan ramuan parfum yang luar biasa: hasil perpaduan beberapa jenis bunga yang kemudian menghasilkan Chanel No. 5. Tapi sayang, tanggapan kesulitan modal, Coco haus berkongsi dengan keluarga Pierre Wertheimer, yang mempunyai infrastruktur untuk memproduksi parfum berskala besar. Hasilnya? Keluarga Wertheimer yang justru menikmati kekayaan, bahkan sampai cucunya yang sekarang. Seratus jurus sukses bisa menjadi wangsit bagi pembaca, bahwa sukses besar bisa terjadi pada siapa saja dan dengan cara apa saja. Yang penting yaitu ketekunan dan keberanian dalam menghadapi risiko.

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini