Berbagi Cerita - Kisah Sukses

Asalamualaikum Wr, Wb. Hidup hanya sekali dan tidak akan berulang untuk ke duakalinya di bumi yang sama ini, Lalu apa tujuan hidup Kita? bagaimana kita menghadapinya untuk bisa mencapai cita-cita kita? dan jalan apa yang harus kita tempuh untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Disini saya mencari artikel-artikel tentang kisah orang-orang yang telah sukses meniti karirnya dibidanganya masing-masing. Semoga ini bisa menjadi Inspirasi untuk kita semua dalam menjalani hidup didunia ini. Walaupun terkadang banyak sekali rintangan yang kita hadapi tetapi hendaklah kita bersabar untuk menjalaninya agar hidup kita menjadi lebih baik dan dari hari-hari sebelumnya, (baca dan resapi kisah perjuanganya, kemudian lakukan yang terbaik dalam hidup anda)Salam kenal dari Saya
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri charlie-tjendapati-sukses-bertani. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri charlie-tjendapati-sukses-bertani. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Februari 2019

Kisah Charlie Tjendapati, Sukses Bertani Kangkung Hidroponik


'Mari Berdikari Di Negeri Sendiri'
Hai P.I Lovers Selamat membaca, Salam Sukses !

Menjalani profesi sebagai petani tidak sanggup dianggap remeh. Apabila dikelola dengan baik dan perencanaan matang sanggup merup untung banyak. Buktinya, Charlie Tjendapati seorang petani kangkung hidroponik sanggup medapat puluhan juta per bulan dari usahanya tersebut.



"Bertani sanggup menjadi penunjang kehidupan, menyerupai saya sanggup menunjang kehidupan keluarga dan orang lain. Balik lagi ke kangkung," tulis Charlie dalam akun Facebook miliknya.

Karena kesuksesannya bertani kangkung, mengutip laman money.co.id, Charlie kerap diundang untuk menawarkan penyuluhan serta bertukar pengalaman cara bertani kangkung. Dia menjelaskan, ketika ini mempunyai 86.400 lubang tanam kangkung hidroponik.



Menurutnya, satu kilo kangkung ada 64 flora dalam 16 netpot. Biasanya isi net pot ada empat flora kangkung bahkan kadang ada lima atau enam. "Memang biaya investasi dan pengeluaran bulanan juga besar. Tapi tetap akan ada margin yang besar buat sang empunya," ucap dia.


Caranya dalam berhidroponik patut ditiru. Hidroponik ini memakai paralon ajah,karena kami cuma andal melubangi paralon dan sesuai dengan kantong. Jumlah lubang tanam ada 86.400 lubang

Sekilo kangkung ada 64 flora dalam 16 netpot, berarti isi net pot ada 4 flora kangkung ( kadang 5 atau 6 ).Berarti jumlah panen ada sekira 86.400 : 16 = 5400 kg

Jika panen kangkung berumur 20 HST , maka setiap 10 hari akan dipanen sekira 2700 kg , dalam sebulan akan dipanen 8100 kg.



Harga kangkung Rp. 12.000 / kg , maka akan didapat pendapatan sekira 8100 kg x Rp. 12.000 = 97.200.000,- Fantastis!


Memang biaya investasi dan pengeluaran bulanan juga besar,tapi tetap akan ada margin yang besar buat sang empunya. Masih ada yang bilang jadi petani itu engga sanggup sukses?



Share Artikel :

Selasa, 05 Maret 2019

Kisah Petani Cabe Malaysia Dan Thailand Lebih Maju Dibandingkan Indonesia, What ?


'Mari Berdikari Di Negeri Sendiri'
Hai P.I Lovers Selamat membaca, Salam Sukses !

Dibandingkan Indonesia, para petani cabai di negara tetangga lebih maju dan sejahtera. 


Menurut Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di daerah ASEAN saja, petani cabai Indonesia masih kalah bersaing dari Malaysia dan Thailand, dalam hal tersedianya infrastruktur.


"Pertanian cabai di Thailand dan Malaysia sudah banyak yang memakai sistem modern, lebih maju dan petaninya juga lebih sejahtera dibandingkan kita," ungkap Ketua Bidang Hortikultura HKTI Benny Kusbini.



Caranya cukup mudah, kedua negara tersebut berbagi sistem pertanian cabai skala modern dengan teknik sederhana. Caranya pemerintah Malaysia dan Thailand memperlihatkan subsidi besar kepada sektor pertanian. Subsidi tidak hanya dilakukan untuk dukungan pupuk dan benih tetapi infrastruktur pendukung pertanian lainnya.


"Pemerintahnya menyediakan mesin pengering gratis, gudang yang dilengkapi lemari berpendingin sehingga industri cabai tercipta. Lalu menciptakan sistem rantai pasok penjualan cabai. Itu semua sudah dilakukan di sana," tuturnya.

Sedangkan untuk kondisi di Indonesia sebaliknya, para petani galau kalau memasuki masa panen raya alasannya ialah pasokan berlebih, harga jatuh dan petani merugi. Oleh alasannya ialah itu, sistem yang dilakukan di Malaysia dan Thailand juga sanggup dikembangkan di Indonesia.

"Butuh anggaran yang tidak banyak hanya Rp 3 triliun untuk melaksanakan sistem ini. Makanya pemerintah jangan ragu untuk subsidi 10% saja dialokasikan untuk ini maka petani cabai kita dijamin tidak menderita," cetusnya.

Praktis - mudahan kedepannya pemerintah sanggup membantu infrastruktur untuk petani cabai biar sanggup lebih makmur menyerupai negara tetangga.





Source :


Finance.detik.com



Share Artikel :

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini