Ibrahim Sjarief bin Husein Assegaf lahir di Surakarta pada tahun 1977. Sejak muda, ia menunjukkan minat yang besar dalam bidang hukum. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Ibrahim melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1991 dan lulus pada tahun 1997. Di kampus ini pula, ia bertemu dengan Najwa Shihab, yang kelak menjadi istrinya.
Keinginan untuk memperdalam ilmu hukum membawanya ke Harvard Law School, Amerika Serikat, sebagai peneliti tamu dalam Program Studi Hukum Asia Timur pada tahun 2002–2003. Kemudian, pada tahun 2008–2009, ia meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari University of Melbourne, Australia, melalui beasiswa Australian Development Scholarship.
Karier Profesional
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, Ibrahim memulai karier sebagai Associate di firma hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners (1997–2000). Ia kemudian menjabat sebagai Executive Director di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) pada tahun 2000–2003.
Pada tahun 2009, Ibrahim bergabung dengan Assegaf Hamzah & Partners (AHP) sebagai Managing Partner. Di firma hukum ternama ini, ia dikenal sebagai spesialis dalam bidang perbankan, keuangan, restrukturisasi, serta merger dan akuisisi.
Selain itu, Ibrahim juga menjabat sebagai Direktur di PT Justika Siar Publika, perusahaan di balik platform hukumonline.com, yang menyediakan layanan konsultasi hukum daring. Ia juga merupakan Komisaris Utama di Narasi, perusahaan media yang didirikan oleh Najwa Shihab.
Penghargaan dan Pengakuan
Dedikasi dan keahlian Ibrahim dalam bidang hukum diakui secara luas. Ia pernah masuk dalam daftar "Indonesia Top 100 Lawyers" versi Asia Business Law Journal pada tahun 2022. Selain itu, ia menerima penghargaan sebagai "Leader in His Field" oleh Chambers Asia Pacific dalam bidang Banking & Finance pada tahun 2016, serta "IFLR 1000 Leading Lawyer" dalam bidang Financial & Corporate, Banking and M&A.
Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Ibrahim menikah dengan Najwa Shihab pada tahun 1997, saat keduanya masih berusia 20 tahun. Pernikahan mereka dikaruniai dua anak. Namun, pasangan ini mengalami kehilangan besar ketika anak perempuan mereka meninggal beberapa jam setelah dilahirkan. Anak laki-laki mereka, Izzat Assegaf, lahir pada tahun 2001 dan kini telah beranjak dewasa.
KapanLagi.com
Meskipun memiliki karier yang cemerlang, Ibrahim dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan tidak suka tampil di depan publik. Najwa Shihab pernah menyebutkan bahwa suaminya lebih memilih untuk menjaga privasi dan tidak ingin terlalu sering muncul di media sosial atau publik.
Kabar Duka dan Wafatnya
Pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.29 WIB, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur, akibat stroke yang menyebabkan pendarahan di otak.
Jenazah almarhum disemayamkan di kediaman keluarga di Jalan Jeruk Purut No. 8–9, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Rencananya, pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu, 21 Mei 2025, pukul 10.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta.
Warisan dan Pengaruh
Kepergian Ibrahim meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, serta komunitas hukum di Indonesia. Sebagai pengacara berintegritas dan berprestasi, kontribusinya dalam dunia hukum, baik melalui praktik profesional maupun edukasi publik, akan terus dikenang. Peranannya dalam mendukung kebebasan pers melalui Narasi juga menjadi bagian penting dari warisannya.
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Semoga almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan dalam menghadapi masa sulit ini
Terimakasih Atas Kunjungan Anda
Semoga Artikel Ini Bermanfaat
0 Kometar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan kalian semua.
Silahkan tinggalkan komentar anda dengan baik dan sopan.
Silahkan berikan saran dan kritik untuk membangun blog ini jauh lebih baik.
terimakasih