Berbagi Cerita - Kisah Sukses

Asalamualaikum Wr, Wb. Hidup hanya sekali dan tidak akan berulang untuk ke duakalinya di bumi yang sama ini, Lalu apa tujuan hidup Kita? bagaimana kita menghadapinya untuk bisa mencapai cita-cita kita? dan jalan apa yang harus kita tempuh untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Disini saya mencari artikel-artikel tentang kisah orang-orang yang telah sukses meniti karirnya dibidanganya masing-masing. Semoga ini bisa menjadi Inspirasi untuk kita semua dalam menjalani hidup didunia ini. Walaupun terkadang banyak sekali rintangan yang kita hadapi tetapi hendaklah kita bersabar untuk menjalaninya agar hidup kita menjadi lebih baik dan dari hari-hari sebelumnya, (baca dan resapi kisah perjuanganya, kemudian lakukan yang terbaik dalam hidup anda)Salam kenal dari Saya
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kisah-sukses-yasa-singgih-miliarder. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kisah-sukses-yasa-singgih-miliarder. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Maret 2019

Kisah Dongeng Sukses Yasa Singgih, Miliarder Muda Berumur 21 Tahun


'Mari Berdikari Di Negeri Sendiri'
Hai P.I Lovers Selamat membaca, Salam Sukses !
Bukan kasus gampang untuk bisa menjadi miliarder di usia yang masih sangat muda. Karena pengusaha muda terkadang dipandang sebelah mata. Banyak juga yang menilai, perjuangan yang dilakoni ada campur tangan dari kedua orang tuanya.
Hal itu dialami oleh seorang pengusaha muda di bidang fashion pria. Yasa berhasil menjadi miliarder di usianya yang masih 20 tahun berkat produknya dengan label Men's Republik yang sudah mendunia. 
Di tengah perjalanan, perjuangan Yasa tak selalu berjalan mulus. Tak jarang ia mendapat cibiran serta komentar tidak mengenakan. Namun ia tak ambil pusing dan percaya diri bahwa usahanya akan sukses.
“Saya pertama kali memulainya dengan cibiran sebab setiap kali aku masuk dalam pemberitaan media online selalu saja ada yang komen “pasti ia anak konglomerat atau emang terlahir udah kaya makanya bisa masuk Forbesdan lain-lain” untungnya, aku tidak pernah mengambil pusing akan itu” ujar laki-laki 21 tahun itu.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa Yasa hanya berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Tapi ia pernah ada di satu posisi di mana ia merasa harus berubah dan mulai mencari uang untuk dirinya sendiri..

Titik Balik

Pada ketika itu, Sang Ayah masuk rumah sakit akhir serangan jantung yang menyumbat keempat pembuluh darahnya. Sang Ibu pribadi memutuskan untuk operasi pemasangan ring.  
Namun, Sang Ayah menolak hal tersebut dan menentukan untuk memakai uang itu untuk keperluan sekolah anak-anaknya. Momen itu menjadi salah satu momen yang mengubah hidup Yasa Singgih.
“Dari situ aku menyadari aku bukan berasal dari keluarga kaya raya. Karena untuk membayar rumah sakit saja Ayah aku tidak mampu. Lalu aku memutuskan di usia ke 15 tahun untuk mencari uang sendiri” terangnya.
Pada ketika itu, Yasa masuk Sekolah Menengan Atas dan ia mulai menjadi pembawa acara di beberapa program untuk mendapat uang. Setelah itu ia ingin memulai bisnisnya dengan dibantu seorang teman berjulukan Jevon untuk menciptakan kaos.
“Karena aku yaitu seorang yang gaptek (gagap teknologi-red) tidak bisa memakai Adobe atau yang lain, hanya mengandalkan Microsoft Word dan Paint aku membawa desain itu ke Jevon. Singkat dongeng jadilah desain baju pertama aku yang diberi brand Men’s Republic” ungkapnya.
Men’s Republic hasilnya bisa berkembang pesat. Tapi sayangnya pada tahun 2012 ketika Yasa berusia 17 tahun, ia menjadi tidak fokus dan coba-coba membuatkan usahanya ke kuliner dengan membuka kedai. Hanya bertahan 10 bulan kedai Yasa bangkrut, ia rugi sampai Rp 100 juta dan tidak bisa meneruskan bisnis kaosnya lagi.
“Setelah gulung tikar pada tahun 2014 aku kembali memulai semuanya dari 0, pada ketika itu aku mau masuk kuliah dan aku sudah berjanji pada orang renta aku untuk membayar kuliah aku sendiri” terangnya.
Untuk memenuhi janjinya, Yasa kembali berupaya untuk memulai kembali usahanya dari 0. Dengan menganalisis pasar fashion pria sekarang, Yasa mampu menemukan solusi yang tepat.
“Akhirnya aku menciptakan solusi dengan menciptakan sebuah brand fashion bernama Men’s Republic khusus untuk dewasa pria, middle class dan harganya di bawah Rp 500.000,- dan go online tapi kualitas mall dengan harga online shop. Akhirnya produk perjuangan ini terus berkembang, kami hanya memproduksi produk yang manly dengan warna maroon, hitam, abu-abu, coklat, putih, dll" kata Pria kelahiran 1995 itu.
Dari situ Yasa sukses melebarkan sayap bisnisnya sampai ke delapan negara, serta bisa meraih omzet ratusan juta rupiah dan masuk dalam daftar Forbes sebagai entrepreneur muda di bawah usia 30 tahun di Asia yang memberi warna tersendiri di bidang e-commerce dan retail.



Source :

bisnis.liputan6.com


Share Artikel :

Sabtu, 02 Maret 2019

Kisah Atina Maulia ‘Wanita Muda Yang Sukses Berjualan Hijab’



'Mari Berdikari Di Negeri Sendiri'
Hai P.I Lovers Selamat membaca, Salam Sukses !
Sukses berbisnis di usia muda bahkan sebelum 20 tahun, percaya? Anything is possible. Mengapa? Ini cuma dilema waktu untuk start saja, bukan? Kalau semenjak berusia remaja, Anda mulai merintis usaha, bukan mustahil 3 atau 4 tahun lalu Anda akan sukses – bahkan mungkin kurang dari itu.
Kisah abang beradik Intan Kusuma Fauzia dan Atina Maulia. Bisnis yang dijalankan oleh kedua gais bagus ini berjulukan Vanilla Hijab. Awalnya bisnis jilbab online tersebut dijalankan Atina seorang diri. Tetapi alasannya yaitu kakaknya, Intan Kusuma Fauzia yang mendapat kiprah untuk menciptakan bisnis sebagai syarat kelulusan, jadinya mereka berdua menjalankan bisnis ini.
Wanita yang memulai bisnisnya ketika usia 20 tahun ini memproduksi jilbab yang diberi nama Vanilla Hijab. Setiap bulannya, setidaknya ada 3.500 potong jilbab habis terjual olah para pembelinya. Usaha yang dijalankan oleh abang beradik ini juga tak selamanya mulus bebas hambatan, mereka juga pernah mengalami kerugian sampai Rp 70 juta. 
Namun dorongan dari orangtua menciptakan mereka berdiri kembali menghadapi suka murung dan persaingan di dunia bisnis. Berkat itu, sekarang nama Vanilla Hijab populer di media umum khususnya Instagram dengan jumlah pengikut lebih dari 300 ribu followers dan berhasil mempunyai dua konveksi sendiri.


Dalam sebulan, mereka memproduksi sekitar empat model jilbab yang masing-masing jenisnya diproduksi sebanyak 1500 potong. Jilbab tersebut terdiri dari delapan sampai 10 warna yang didominasi oleh warna-warna pastel.




Source :

Maxmanroe.com


Share Artikel :

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini