Profil pengusaha muda sukses yang menginspirasi banyak orang sangatlah perlu kita angkat supaya semangat berwirausaha semakin melambung tinggi. Siapa bilang anak muda tidak dapat sukses? Ini buktinya, cowok ini diusia yang relatif muda dan disaat masa seusianya teman-temannya yang lain masih bisanya bersenang-senang saja, tapi cowok ini sudah mengambil jalur mulai membangun usaha. Waoh...sungguh luar biasa sekali.
Disini penulis ingin mengangkat toko profil pengusaha muda sukses ini dengan cita-cita supaya banyak membantu mendorong terjadinya dan terciptanya pengusaha dari kalangan pemuda. Dengan banyaknya cowok yang memerankan pengusaha semenjak dini maka kelak Indonesia memiliki entrepreneur yang handal dan balasannya perekonomian bangsa ini akan semakin menuju ke arah yang lebih baik. Untuk lebih jelannya marilah kita simak pemaparan sekilas perjalan tokoh pengusaha yang satu ini.
Bong Chandra
Bong Chandra (lahir di Jakarta, 25 Oktober 1987; umur 25 tahun) yaitu seorang pebisnis, pembicara, dan juga motivator terkenal asal Indonesia. Pada tahun 2010, ia mendapat gelar "motivator termuda se-Asia", yakni ketika berusia 23 tahun.Dia sering mengadakan program seminar motivasi di banyak sekali kota, khususnya di Indonesia. Dia juga menulis buku motivasi berjudul Unlimited Wealth.Dia mengaku sengaja tidak menuntaskan kuliahnya untuk memfokuskan diri sebagai pembicara dan motivator.Kumpulan Kata Motivasi Bong Chandra, isu gres banget. Diakses pada 27 January 2012.
Riwayat
Kesuksesan ini tak diraih dengan mudah. Bong harus menempa dirinya dengan kerja keras. Saat usianya menginjak 18 tahun, Bong menentukan berjibaku membangun bisnis ketimbang bersenang-senang menyerupai cukup umur seusianya. Kerja keras Bong dimulai semenjak krisis ekonomi 1998. Bencana itu menciptakan bisnis ayahnya, Aditya, terempas. Pabrik kuenya terancam gulung tikar. “Rumah hingga nyaris dijual,” katanya ketika ditemui di salah satu daerah usahanya, Free Car Wash Serpong, Tangerang Selatan, Kamis lalu.
Bong, yang kala itu berusia 11 tahun, berempati atas terpuruknya ekonomi keluarga. Kebutuhan sekolah diusahakan sendiri. Contohnya ia lebih menentukan kertas bekas dan memfotokopi buku pelajaran milik temannya ketimbang membeli baru. Beberapa alat tulis juga dibuatnya sendiri. “Saya memakai karet (gelang) untuk penghapus,” tuturnya.
Bong kecil juga menjual sisa serpihan camilan anggun di pabrik ayahnya ke sekolah. Semula ia gengsi. Apalagi beliau minder alasannya yaitu penyakit asma, yang menciptakan tubuhnya ringkih, sehingga kerap dicemooh oleh rekannya. Namun motivasi beliau bertahan hidup lebih besar. Bong malah makin ulet menyebarkan usaha. “Saya menjual parfum dan VCD (cakram padat).”
Saat masuk SMA, ia bersama seorang temannya nekat berbelanja pakaian ke Bandung meski tak punya duit. “Modalnya kepercayaan,” katanya. Pagi hari mereka berangkat, sore kembali ke Jakarta dengan membawa setumpuk baju yang siap dijual. Bong membuka lapaknya di Senayan dan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan. Ia juga menjual pakaian seragam kepada rekan dan adik kelasnya.
Bong sadar motivasi perlu dipertahankan alasannya yaitu cemoohan berpotensi mengendurkan semangatnya. Apalagi rekannya kerap menyindir Bong. “Seumuran kita harusnya bersenang-senang,” ujar Bong menirukan rekannya. Tapi ia berkukuh. Beruntung, orang tuanya rajin memberi nasihat. Bong pun gemar membaca buku motivator dunia, menyerupai Donald Trump. “Keinginan sukses makin besar,” katanya. Kegemaran ini memudahkannya memotivasi diri. Ia pun mulai menasihati temannya yang patah semangat.
Ia makin yakin akan kualitas bakatnya memotivasi orang. Bersama lima rekannya, Bong menciptakan event organizer untuk training motivasi. Sasarannya orang-orang dekat. “Saya diminta beberapa rekan satu jemaat di gereja,” ujarnya. Bong awalnya memotivasi para karyawan pemasaran. Selama dua tahun pertama, ia hanya memungut biaya operasional. “Ini investasi saya,” katanya. Apalagi tujuan bisnis ini tidak untuk mencari uang. “Saya memperluas pertemanan,” katanya.
Tak sulit bagi alumnus Sekolah Menengan Atas Kalam Kudus Jakarta ini mendapat sahabat dari 90 ribu penerima pelatihannya, yang kebanyakan pelaku bisnis. “Kalau sahabat kita sukses, kita akan kecipratan sukses,” katanya. Keyakinan Bong yang kerap mengisi training di kalangan pebisnis properti ini benar. Ia mulai diajak sesama pembicara ketika memperlihatkan training di Real Estate Jawa Timur.
Awalnya Bong diminta mencarikan investor pembangunan properti seluas 5,1 hektare di Ciledug, Tangerang. Meski gagal, rekannya tak kecewa. Ia justru diminta bergabung menjalankan bisnis ini. Akhirnya Bong dan dua temannya menjalankan perusahaan properti senilai Rp 180 miliar semenjak Januari lalu. “Ini modal networking,” katanya.
Keberuntungannya terus bergulir. Pelan-pelan banyak proposal mengajaknya berbisnis bersama. Selain properti, Bong mendirikan bisnis pembersihan mobil. Usaha ini dibangun di Buah Batu, Bandung, dan Serpong. Kini ia menjalankan tiga perjuangan dengan karyawan mencapai 100 orang. Menjadi pembicara motivasi menciptakan Bong menetapkan berhenti kuliah di Jurusan Desain Grafis Universitas Bina Nusantara. Setelah tidak kuliah, satu-satunya pilihan Bong yaitu menjadi motivator yang sukses.
Meski beliau sudah berbicara di hadapan 15 ribu orang per tahun, mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, dosen, mahir hukum, dokter, pengusaha, hingga CEO, Bong menyebut dirinya sebagai eksklusif yang tertutup. “Saya tidak gampang akrab,” katanya. Bong juga mengenali dirinya sebagai orang yang lambat bertindak. “Saya menuntut tepat jadi kerap usang berpikir.” (sumber: wikipedia.org)
Kalau anda berpikir cowok tidak dapat menjadi pengusaha dan hanya bisanya bersenang-senang saja, anda salah, Bong Chandra telah menerangkan bahwa diusianya yang masih muda beliau sudah menjadi pengusaha muda yang telah sukses. Semoga profil pengusaha muda sukses ini dapat membantu pembaca semua menemukan ide-ide gres dalam memulai perjuangan atau yang telah punya perjuangan dapat semakin meningkatkan usahanya lagi. Tetap pertahankan semangat kewirausahaan ini, memutuskan dijalur entrepreneur dan semoga sukses!
Disini penulis ingin mengangkat toko profil pengusaha muda sukses ini dengan cita-cita supaya banyak membantu mendorong terjadinya dan terciptanya pengusaha dari kalangan pemuda. Dengan banyaknya cowok yang memerankan pengusaha semenjak dini maka kelak Indonesia memiliki entrepreneur yang handal dan balasannya perekonomian bangsa ini akan semakin menuju ke arah yang lebih baik. Untuk lebih jelannya marilah kita simak pemaparan sekilas perjalan tokoh pengusaha yang satu ini.
Bong Chandra (lahir di Jakarta, 25 Oktober 1987; umur 25 tahun) yaitu seorang pebisnis, pembicara, dan juga motivator terkenal asal Indonesia. Pada tahun 2010, ia mendapat gelar "motivator termuda se-Asia", yakni ketika berusia 23 tahun.Dia sering mengadakan program seminar motivasi di banyak sekali kota, khususnya di Indonesia. Dia juga menulis buku motivasi berjudul Unlimited Wealth.Dia mengaku sengaja tidak menuntaskan kuliahnya untuk memfokuskan diri sebagai pembicara dan motivator.Kumpulan Kata Motivasi Bong Chandra, isu gres banget. Diakses pada 27 January 2012.
Riwayat
Kesuksesan ini tak diraih dengan mudah. Bong harus menempa dirinya dengan kerja keras. Saat usianya menginjak 18 tahun, Bong menentukan berjibaku membangun bisnis ketimbang bersenang-senang menyerupai cukup umur seusianya. Kerja keras Bong dimulai semenjak krisis ekonomi 1998. Bencana itu menciptakan bisnis ayahnya, Aditya, terempas. Pabrik kuenya terancam gulung tikar. “Rumah hingga nyaris dijual,” katanya ketika ditemui di salah satu daerah usahanya, Free Car Wash Serpong, Tangerang Selatan, Kamis lalu.
Bong, yang kala itu berusia 11 tahun, berempati atas terpuruknya ekonomi keluarga. Kebutuhan sekolah diusahakan sendiri. Contohnya ia lebih menentukan kertas bekas dan memfotokopi buku pelajaran milik temannya ketimbang membeli baru. Beberapa alat tulis juga dibuatnya sendiri. “Saya memakai karet (gelang) untuk penghapus,” tuturnya.
Bong kecil juga menjual sisa serpihan camilan anggun di pabrik ayahnya ke sekolah. Semula ia gengsi. Apalagi beliau minder alasannya yaitu penyakit asma, yang menciptakan tubuhnya ringkih, sehingga kerap dicemooh oleh rekannya. Namun motivasi beliau bertahan hidup lebih besar. Bong malah makin ulet menyebarkan usaha. “Saya menjual parfum dan VCD (cakram padat).”
Saat masuk SMA, ia bersama seorang temannya nekat berbelanja pakaian ke Bandung meski tak punya duit. “Modalnya kepercayaan,” katanya. Pagi hari mereka berangkat, sore kembali ke Jakarta dengan membawa setumpuk baju yang siap dijual. Bong membuka lapaknya di Senayan dan Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan. Ia juga menjual pakaian seragam kepada rekan dan adik kelasnya.
Bong sadar motivasi perlu dipertahankan alasannya yaitu cemoohan berpotensi mengendurkan semangatnya. Apalagi rekannya kerap menyindir Bong. “Seumuran kita harusnya bersenang-senang,” ujar Bong menirukan rekannya. Tapi ia berkukuh. Beruntung, orang tuanya rajin memberi nasihat. Bong pun gemar membaca buku motivator dunia, menyerupai Donald Trump. “Keinginan sukses makin besar,” katanya. Kegemaran ini memudahkannya memotivasi diri. Ia pun mulai menasihati temannya yang patah semangat.
Ia makin yakin akan kualitas bakatnya memotivasi orang. Bersama lima rekannya, Bong menciptakan event organizer untuk training motivasi. Sasarannya orang-orang dekat. “Saya diminta beberapa rekan satu jemaat di gereja,” ujarnya. Bong awalnya memotivasi para karyawan pemasaran. Selama dua tahun pertama, ia hanya memungut biaya operasional. “Ini investasi saya,” katanya. Apalagi tujuan bisnis ini tidak untuk mencari uang. “Saya memperluas pertemanan,” katanya.
Tak sulit bagi alumnus Sekolah Menengan Atas Kalam Kudus Jakarta ini mendapat sahabat dari 90 ribu penerima pelatihannya, yang kebanyakan pelaku bisnis. “Kalau sahabat kita sukses, kita akan kecipratan sukses,” katanya. Keyakinan Bong yang kerap mengisi training di kalangan pebisnis properti ini benar. Ia mulai diajak sesama pembicara ketika memperlihatkan training di Real Estate Jawa Timur.
Awalnya Bong diminta mencarikan investor pembangunan properti seluas 5,1 hektare di Ciledug, Tangerang. Meski gagal, rekannya tak kecewa. Ia justru diminta bergabung menjalankan bisnis ini. Akhirnya Bong dan dua temannya menjalankan perusahaan properti senilai Rp 180 miliar semenjak Januari lalu. “Ini modal networking,” katanya.
Keberuntungannya terus bergulir. Pelan-pelan banyak proposal mengajaknya berbisnis bersama. Selain properti, Bong mendirikan bisnis pembersihan mobil. Usaha ini dibangun di Buah Batu, Bandung, dan Serpong. Kini ia menjalankan tiga perjuangan dengan karyawan mencapai 100 orang. Menjadi pembicara motivasi menciptakan Bong menetapkan berhenti kuliah di Jurusan Desain Grafis Universitas Bina Nusantara. Setelah tidak kuliah, satu-satunya pilihan Bong yaitu menjadi motivator yang sukses.
Meski beliau sudah berbicara di hadapan 15 ribu orang per tahun, mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, dosen, mahir hukum, dokter, pengusaha, hingga CEO, Bong menyebut dirinya sebagai eksklusif yang tertutup. “Saya tidak gampang akrab,” katanya. Bong juga mengenali dirinya sebagai orang yang lambat bertindak. “Saya menuntut tepat jadi kerap usang berpikir.” (sumber: wikipedia.org)
Kalau anda berpikir cowok tidak dapat menjadi pengusaha dan hanya bisanya bersenang-senang saja, anda salah, Bong Chandra telah menerangkan bahwa diusianya yang masih muda beliau sudah menjadi pengusaha muda yang telah sukses. Semoga profil pengusaha muda sukses ini dapat membantu pembaca semua menemukan ide-ide gres dalam memulai perjuangan atau yang telah punya perjuangan dapat semakin meningkatkan usahanya lagi. Tetap pertahankan semangat kewirausahaan ini, memutuskan dijalur entrepreneur dan semoga sukses!
