Berbagi Cerita - Kisah Sukses

Asalamualaikum Wr, Wb. Hidup hanya sekali dan tidak akan berulang untuk ke duakalinya di bumi yang sama ini, Lalu apa tujuan hidup Kita? bagaimana kita menghadapinya untuk bisa mencapai cita-cita kita? dan jalan apa yang harus kita tempuh untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Disini saya mencari artikel-artikel tentang kisah orang-orang yang telah sukses meniti karirnya dibidanganya masing-masing. Semoga ini bisa menjadi Inspirasi untuk kita semua dalam menjalani hidup didunia ini. Walaupun terkadang banyak sekali rintangan yang kita hadapi tetapi hendaklah kita bersabar untuk menjalaninya agar hidup kita menjadi lebih baik dan dari hari-hari sebelumnya, (baca dan resapi kisah perjuanganya, kemudian lakukan yang terbaik dalam hidup anda)Salam kenal dari Saya
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri mau-tahu-petani-keren-yang-omzetnya-50. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri mau-tahu-petani-keren-yang-omzetnya-50. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Maret 2019

Kisah Mau Tahu Petani Keren Yang Omzetnya 50 Miliar / Bln ?


Gambar Ilustrasi
'Mari Berdikari Di Negeri Sendiri'
Hai P.I Lovers Selamat membaca, Salam Sukses !

Cerita soal petani tak semuanya mengenaskan. Ada juga yng menggembirakan, malah membanggakan. Tengok saja H Bambang Sumadji HS, petani dari Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kediri Jawa Timur. Ia dikenal menjadi petani berhasil.  Sebulan ia bisa meraup omset Rp 50 miliar.

Kisah sukses perjuangan pertanian Bambang sendiri dimulai pada tahun 1977. Ketika itu dengan uang sebesar Rp 1,5 juta yang diperolehnya dari pengajuan kredit Bank BNI, Bambang melaksanakan penanaman bawang merah di atas lahan sewaan seluas 1 hektar. Tak dinyana dari apa yang dilakukan pada awal usahanya ini Bambang mendapat hasil yang tidak mengecewakan baik. Pada panen awalnya dikala itu Bambang bisa mendapat 7 ton bawang merah yang kemudian dijualnya dengan harga Rp 150 per kilogram (harga tahun 1997). Dalam waktu satu tahun sendiri laki-laki yang pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini kala itu bisa memanen bawang merahnya sebanyak tiga kali. Ini artinya dalam satu tahun Bambang bisa meraup hasil Rp 3,15 juta rupiah (tahun 1997).
Perkembangan Usaha Tani Bambang Sumadji
Dari setiap keuntungan yang didapat itu bertahap Bambang menggunakannya untuk pengembangan perjuangan bawang merah. Dari sinilah kepemilikan lahannya pun berkembang semakin luas menjadi 200 hektar yang tersebar di tersebar di Sukomoro Nganjuk dan juga Sidowarek serta Plemahan, Pare, Kediri. Tidak hanya itu pemasaran perjuangan pertaniannya juga telah meluas sampai Indonesia Timur. Dari perkembangn perjuangan ini Bambang juga kemudian meluaskan usahanya pada penanaman cabai pda lahan seluas 25 hektar di desa Pelem, Pare. Maka dari keseluruhan lahan pertanian yang dimilikinya ini Bambang bisa memanen 28 ribu ton bawang merah, dalam dua kali masa panen. Sedangkan pada komoditas cabai merah sendiri dengan total luas satu hektar maka akan menghasilkan 20 ton dalam panennya. Dari sini maka dalam setahunnya, bambang bisa memperoleh 500 ton per tahun dari kedua komoditi yang ditanamnya ini.

Kewalahan Penuhi Permintaan
Untuk komoditi bawang merah sendiri, Bambang mengaku masih kewalahan memenuhi seruan pasar meski panen telah mencapai ribuan ton. Bahkan untuk daerah Indonesia Timur yang sebelum dipasoknya sekarang tak mampu lagi disupplai-nya. Mengapa bisa demkian? Sebab, berdasarkan Bambang untuk kebutuhan sendiri saja, ia masih kekurangan bahan. Bahkan pada tahun 1991 sendiri Bambang tak lagi menjual bawang merah dalam kondisi mentah, namun lebih dari itu Bambang sudah mengolahnya. Olahan bawang merah yang digoreng produksi Bambang ini sendiri diberi nama atau merek Bagindo. Nah untuk produksi Bagindo ini Bambang mengaku membutuhkan pasokan 150 ton bawang merah mentah.
Pabrik Usaha Bambang Sumadji
Pabriknya sendiri dikala ini telah dibantu oleh 150 karyawan dengan honor rata-rata Rp 500 ribu/bulan sampai Rp 1 juta. Selian menciptakan bawang goreng kemasan, di pabriknya ini Bambang juga menciptakan sambal pecel dengan merek yang sama yaitu Bagindo.Untuk produksi sambel pecel sendiri, bambang dibantu oleh 50 karyawan dengan total produksi mencapai 30 ton sambal pecel per bulan. Untuk pemasaran hasil-hasil pertanian dan produksinya ini Bambang mempunyai 20 unit armada angkutan jenis L-300.
Terjun ke Dunia Perbankan
Setelah sukses di bidang pertanian dan juga produksi materi makanan, bambang kembali meluaskan bidang usahanya ke perbankan. Mantan pengurus Muhammadiyah Pare ini memang diketahui terlah merambah ke dunia perbankan semenjak tahun 1990 dengan mendirikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ‘Agro Cipta Adiguna’. Dibidang perbankan ini sendiri Bambang mendapati kesuksesan. Bahkan BPR yang didirikan Bambang ini pernah terpilih sebagai BPR terbaik tingkat nasional, Desember tahun lalu.
Dididik Belajar Jual-beli dan Istiqomah Sejak Kecil
Kesuksesan yang didapat oleh Bambang Sumadji ini memang tidak bisa dilepaskan dari didikan orangtuanya dikala dirinya masih kecil. Sejak kecil sendiri Bambang dididik orang tuanya untuk selalu istiqomah dengan apa-apa yang dikerjakannya. Keluarga Bambang yang berlatar belakang petani dan pedagang ini karenanya juga mendidik Bambang dalam dua bidang ini. Menurutnya, tak jarang dirinya selalu dilibatkan oleh orang tuanya dalam acara jual beli hasil pertanian. Keterlibatan Bambang dalam hal ini contohnya dikala terjadi transaksi atau diskusi-diskusi usaha. Dari keterlibatan Bambang dalam acara jual beli semenjak kecil inilah maka kemudian naluri bisnisnya tumbuh dan terus bertumbuh. Bahkan menurutnya beberapa hal ibarat kiat menangkap peluang perjuangan juga banyak diperolehnya dari pembelajaran semenjak kecil tersebut.
Amanah Jauh Lebih Penting Dari Modal
Dari sekian banyak pembelajaran yang diberikan orang tuanya, Bambang mengaku bahwa ilmu yang paling penting yang pembelajaran yang ada ialah soal amanah (kepercayaan). Menurutnya amanah memang ialah hal yang sangat penting dari proses bisnis itu sendiri. Bahkan saking pentingnya amanah ini ia bisa mengalahkan apapun termasuk modal. Atau boleh dibilang amanah ialah modal yang paling penting dari dunia perjuangan (entrepreneur). Maka menurutnya, jikalau bisnis dijalankan hanya dengan mengutamakan modal besar tanpa amanah maka perjuangan ini akan bisa jeblok (bangkrut).
Pentingnya Istiqomah
Dalam sebuah usaha, apapun itu bentuknya termasuk bidang pertanian, maka istiqomah ialah yang juga penting untuk dilakukan setiap pebisnis berdasarkan Bambang. Masalah jatuh bangun, untung dan rugi ialah hal yang biasa saja dalam bisnis. Kaprikornus ketika perjuangan sedang turun, seorang pengusaha dilarang lantas menyerah. Tapi lebih dari itu mereka harus tetap istiqomah (tetap terus bergerak dan tekun) dalam usahanya. Jika pengusaha sudah mengalah dikala jatuh maka mereka akan sulit untuk mencapai suskes, tutur Bambang. Bambang sendiri sudah sangat sering mengalami jatuh berdiri usaha. Bahkan ditahun 1994 usahanya pernah nyaris bangkrut. Kejatuhan usahanya dikala itu sendiri terjadi alasannya ialah ia mengalami gagalan panen. Saat itu ia harus menanggung kerugian sampai mencapai Rp 1 miliar lebih.
Sadar Akan Kekuasaan Tuhan
Kejatuhan yang sangat berat tahun 1994 dikala itu menciptakan Bambang kemudian tersadar akan kekuasaan Tuhan. ya, dikala itu ia merasa ditampar oleh Tuhan semoga berubah dan memikirkan orang lain juga. Nah dari sini kemudian Bambang pun banyak berkontribusi dalam acara sosial dan keumatan. Setiap tahunnya dari keuntungan higienis sebesar 500 – 700 juta rupiah, Bambang mengeluarkan 15% untuk zakat usahanya. 15% dari zakatnya sendiri disalurkan ke para bekerja pabrik, lembaga-lembaga sosial, serta buruh tani di lingkungan perusahaan.
Ikut Serta Dalam Pemberdayaan Ekonomi Petani
Jiwa sosial Bambang sendiri terus meluas pada hal lain. Sebagai seorang koordinator Kopermas (Koperasi Peran Serta Masyarakat) di wilayah Kediri dan Madiun, Bambang memang kemudian diberikan tanggung jawab untuk memberdayakan perekonomian para petani. Nah untuk hal inil kemudian Bambang mendapat kesempatan bersama forum swadaya masyarakat PPM (Pusat Peran Serta Masyarakat) Jawa Timur untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi para petani tersebut. Lembaga swadya masyarakat PPM ini sendiri memang mempunyai gungsi untuk membantu para petani dalam beberpa hal ibarat menyalurkan KUT (Kredit Usaha Tani), pengadaan pangan, penyediaan saprodi (sarana produksi padi), serta menampung hasil panen.
Masa Depan Sektor Pertanian yang Cerah
Menurt Bambang, masa depan pertanian Indonesia kedepan akan sangat cerah. Hal ini terbukti dari potensi agribisnis yang terus mengalami peningkatan yang fluktuatif. Optimisme Bambang sendiri juga didukung oleh kondisi masa reformasi yang membuatnya gampang mendapat informasi penting dan bermanfaat mengenai dunia pertanian. 



Source :

Agritani.id



Share Artikel :

Baca Juga

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
close
Banner iklan   disini